Saturday, November 12, 2005

Apexindo Sukses Bukukan Laba

JAKARTA (Media Indonesia): Perusahaan pengeboran minyak PT Apexindo Pratama Duta Tbk berhasil membukukan laba bersih pada triwulan ketiga 2005 setelah pada tahun sebelumnya merugi Rp27 miliar. Laba bersih sampai 30 September 2005 tercatat Rp3,4 miliar.

Sekretaris Perusahaan Apexindo Ade R Satari dalam siaran persnya, kemarin, mengatakan pada triwulan ketiga tahun ini perseroan mampu menekan beban langsung dan beban usaha dalam rangka efisiensi biaya. Meskipun, total pendapatan perseroan hanya tumbuh 5,7%.

Pada periode triwulan ketiga 2005, perseroan membukukan pendapatan Rp798,9 miliar, sedikit lebih tinggi daripada pendapatan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp755,6 miliar. Rendahnya pertumbuhan pendapatan disebabkan kontribusi pendapatan pengeboran darat menurun tahun ini.

Seiring dengan menurunnya tingkat utilisasi rig darat menjadi 46% pada triwulan ketiga tahun ini--dari 54% pada kuartal III tahun sebelumnya--kontribusi pendapatan dari pengeboran darat juga menurun 16,7%, yakni dari Rp227,2 miliar pada triwulan ketiga 2004 menjadi Rp189,3 miliar periode yang sama tahun ini.

''Penurunan utilisasi rig darat ini disebabkan beberapa rig darat perseroan, seperti Rig 5, 8, dan 12 yang masih dalam kondisi stacked (menganggur),'' ungkap Ade.

Sebaliknya, pendapatan dari pengeboran lepas pantai naik 15,4% menjadi Rp609,6 miliar bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp528,4 miliar, dengan tingkat utilisasi 100%. Utilisasi secara penuh itu dicapai karena kontrak-kontrak dengan para klien masih berjalan dengan baik sebagaimana yang direncanakan.

Sebelumnya, Direktur Keuangan Apexindo Agustinus B Lomboan menyatakan upaya efisiensi terus dilakukan secara berkesinambungan. Sehingga, walaupun terjadi kenaikan biaya operasional baik di lapangan maupun di kantor pusat akibat dampak kenaikan harga BBM nasional dan dunia serta peningkatan inflasi secara global, pembengkakan biaya dapat ditekan.

Laba bersih positif yang dicapai di triwulan ketiga, tambah Agustinus, selain dipicu keberhasilan perseroan menekan biaya, juga didukung penurunan kerugian selisih kurs sebesar 26,7% dari Rp79,2 miliar pada triwulan ketiga 2004 menjadi Rp58,1 miliar di periode sama tahun ini. Penurunan kerugian kurs disebabkan keberhasilan perseroan memperkecil net open position sehingga mengurangi risiko kerugian kurs dari fluktuasi mata uang.

Pada triwulan ketiga tahun ini Apexindo membukukan net monetary asset sebesar US$9,3 juta berbanding pembukuan net monetary liabilities sebesar US$93,6 juta pada periode sama tahun lalu. Hal itu, kata Agustinus, menunjukkan suksesnya aksi korporasi perseroan sepanjang tahun ini. (Ndy/E-3)