Sunday, January 22, 2006

Apexindo Raih ISO 9001:2000

JAKARTA, Koran Tempo - PT Apexindo Pratama Duta Tbk. menerima sertifikat ISO 9001:2000 untuk sistem manajemen mutu dari Badan Sertifikasi Internasional TUV NORD, Jerman.

Sekretaris Perusahaan Apexindo Ade R. Satari mengatakan, acara serah-terima sertifikat asli ISO 9001:2000 itu digelar Kamis kemarin di Jakarta. Acara itu dilakukan setelah Apexindo menjalani keseluruhan proses audit dan dinyatakan lulus pada 17 November 2005.

"ISO tersebut merupakan penghargaan atas kerja keras seluruh manajemen dan karyawan yang membuktikan bahwa jasa pengeboran Apexindo dan seluruh komponen pendukungnya telah memenuhi standar internasional," ujarnya. STOCKWATCH | SETRI

Apexindo Raih ISO 9001:2000

JAKARTA, Investor Daily – PT Apexindo Pratama Duta Tbk (Apexindo) menerima sertifikat ISO 9001:2000 untuk Sistem Manajemen Mutu dari badan sertifikasi internasional TUV NORD (Jerman), Kamis (19/1). Apexindo telah menjalani keseluruhan proses audit dan dinyatakan lulus pada 17 November 2005.

“Kebersihasilan perseroan mendapatkan sertifikasi ISO ini mencerminkan komitmen kami terhadap mutu pelayanan yang diberikan kepada para klien. Kesuksesan ini setara dengan standar internasional,” kata Direktur Utama Apexindo Hertriono Kartowisastro dalam keterangan tertulis yang diterima Investor Daily, Jumat (20/1).

Hertriono menekankan bahwa perolehan sertifikasi ini akan menjadi tantangan bagi seluruh karyawan Apexindo untuk terus mempertahankan prestasi yang telah dicapai. Apexindo merupakan kontraktor pemboran minyak, gas dan panas bumi swasta nasional dengan jumlah armada rig terbesar. Apexindo menyediakan jasa pemboran baik di darat maupun lepas.(es)

Saturday, January 21, 2006

Apexindo Raih ISO 9001:2000

Jakarta, Media Indonesia --- PT Apexindo Pratama Duta Tbk meraih penghargaan ISO 9001:2000 untuk sistem manajemen mutu dari Badan Sertifikasi Internasional TUV-CERT. Anak perusahaan Medco Energi ini telah menjalani semua proses audit dan dinyatakan lulus pada 17 November 2005 lalu. “Melalui sertifikasi ISO 9001:2000 ini bukan untuk meningkatkan tarif jasa kami, melainkan untuk membuktikan bahwa standar pelayanan mutu kepada klien setara dengan standar internasional,” kata Direktur Utama Apexindo Hertriono Kartowisastro, usai menerima sertifikat asli di Jakarta, kemarin. Apexindo merupakan perusahaan kontraktor pengeboran minyak, gas dan panas bumi swasta nasional dengan jumlah rig terbesar. (*/E-2)

Wednesday, January 18, 2006

Sky Petroleum Hires Rig for Work in Mubarek Field

Rigzone.com, Sky Petroleum 1/18/2006 --- Sky Petroleum says that Buttes Gas and Oil Co. International, the operator of the Mubarak Field, has signed a contract with P.T. Apexindo Pratama Duta Tbk, to drill the first of two obligation wells using the Rani Woro jackup. The Rani Woro can operate to a water depth of 350 feet and has a 25,000 foot drilling capacity. The company expects BGOI to begin initial drilling operations prior to the end of January 2006.

Last May, Sky Petroleum's wholly owned subsidiary, Sastaro Limited entered into a Participation Agreement with BGOI, a wholly owned subsidiary of Crescent Petroleum Company International Limited, allowing Sky Petroleum to participate in two wells in the Mubarek Field, located in the United Arab Emirates.

BGOI estimates that the first well, Mubarak H-2, will take approximately 75 days to complete and results are anticipated prior to the end of April 2006. The rig will then be moved off location to another operator for one well and subject to the terms of the Agreement, will return to the Mubarak Field in approximately six months to drill and complete the Mubarak J-3 well. Sky Petroleum expects the second obligation well will be completed prior to the end of 2006.

The target locations for the infill wells to be drilled to the Ilam/Mishrif reservoir in the Mubarek Field were selected last September. The wells will be drilled from existing platforms into the Ilam/Mishrif oil reservoir. The H-2 and J-3 wells target locations are located approximately one kilometer from wells which have produced oil from the Ilam/Mishrif. The field has complete 3D seismic coverage and extensive production and export infrastructure already in place with adequate capacity to process production from the two new wells.

"We are very pleased that this critical step in securing a rig has been completed by BGOI despite the tight supply of equipment," said Brent Kinney, chief executive officer at Sky Petroleum, Inc. "We are very excited about the potential of the Mubarek infill drilling program and look forward to results."

The alliance with BGOI, a wholly owned subsidiary of Crescent, unites Sky Petroleum with one of the United Arab Emirates most established and successful, integrated low-cost operators with over 30 years of extensive experience in the region. As operator of the Mubarak Field for over three decades, BGOI brings extensive knowledge of the subsurface conditions of the Mubarek Field. The first commercial oil was produced from the Mubarek Field in the mid 1970s and the field has been in continuous production since then.

Sky Petroleum (OTC BB: SKPI) is an oil and gas exploration and development company. Sky Petroleum's primary focus is to seek opportunities where discoveries can be appraised rapidly, and developments can be advanced either by accessing existing infrastructure, or by applying the extensive experience of established joint-venture partners. In addition, the company also plans some higher risk, higher reward exploration prospects.

Sunday, January 15, 2006

Soal Apexindo ikut tender di Bojonegara

Soal Apexindo ikut tender di Bojonegara

Sehubungan dengan artikel berjudul "Apexindo ikut tender di Bojonegara" (terlampir) di Harian Bisnis Indonesia edisi 12 Januari 2006 halaman T4, kami PT Apexindo Pratama Duta Tbk, ingin menyampaikan koreksi atas isi dan judul dari artikel itu.

Pada judul artikel tertulis "Apexindo ikut tender di Bojonegara". Dan pada alinea pertama dari artikel tertulis "PT Apexindo Pratama Duta Tbk, tengah mengikuti tender proyek pengeboran di Bojonegara, Banten", perlu kami jelaskan bahwa Bojonegara adalah lokasi warehouse dimana Rig-Rig Apexindo yang sedang tidak berkerja diperbaiki atau disimpan sementara.

Rig 8 adalah Rig Apexindo yang sedang berada di warehouse Bojonegara dan sedang mengikuti tender pemboran untuk bekerja di beberapa calon klien.

Dengan demikian Rig 8 bukan sedang mengikuti tender proyek penge-boran di Bojonegara, melainkan sedang berada di lokasi warehouse Bojonegara sambil mengikuti tender-tender pemboran untuk berbagai lokasi atau klien.

Terima kasih atas perhatian dan kerjasamanya.

Ade R. Satari
Corporate Secretary PT Apexindo Pratama Duta Tbk

*) Terima kasih atas penjelasannya

Redaksi

Friday, January 13, 2006

Pertamina Tawarkan Kerja Sama Operasi 15 Blok Migas

Luwuk, Kompas - PT Pertamina akan menawarkan 15 blok migas di wilayah kerja mereka untuk dikelola bersama dengan kontraktor migas lainnya. Upaya itu dilakukan untuk meningkatkan efisiensi produksi minyak mentah.

Direktur Pengembangan Pertamina EP Tri Siwindono mengemukakan hal itu, Rabu (11/1), di sela-sela kunjungan ke Blok Senoro-Toili, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.

Sesuai dengan amanat Undang-Undang Migas Nomor 22 Tahun 2001, kegiatan hulu migas PT Pertamina dilakukan oleh anak perusahaannya PT Pertamina EP.

Penandatanganan sekaligus dimulainya pemisahan kegiatan hulu Pertamina dilakukan pada 17 September 2005, dengan penandatanganan kontrak kerja sama antara Pertamina EP dan Badan Pengatur Kegiatan Hulu Migas. Operasional wilayah kerja Pertamina seluas 142.170 kilometer persegi, meliputi puluhan blok migas dengan status bervariasi, yakni ada yang baru tahap temuan, sudah produksi, sampai lapangan tua yang produksinya sudah berkurang.

Dalam pengelolaannya, berbagai migas itu ada yang dikelola secara penuh oleh Pertamina, ada pula yang dikelola dengan model kerja sama operasi dengan kontraktor migas. Menurut Tri, tahun 2006 Pertamina menargetkan 15 blok migas dikelola dengan kerja sama operasi.

“Kami sedang ajukan ke BP Migas dan Dirjen Migas untuk memastikan prosedur penawaran blok migas itu agar nantinya tak bertentangan dengan UU, termasuk di dalamnya porsi bagi hasil dan kompensasi yang dibayar Pertamina,” ujar Tri.

Blok-blok yang ditawarkan itu antara lain berada di Sumatera Utara, Jawa Timur, Kalimantan, Indonesia timur, dan Papua. Sejauh ini, meskipun belum diumumkan resmi, sudah ada kontraktor-kontraktor migas yang menyatakan berminat, antara lain Anadarko, Amerada Hess, dan Total. Kebanyakan perusahaan tersebut ingin masuk di blok yang berada di Jawa Timur.

Tri mengatakan, meskipun ada target selesai tahun ini, blok-blok yang ditawarkan itu tak langsung diserahkan kepada pihak swasta seluruhnya.

Diharapkan blok-blok migas yang dikelola dengan model kerja sama operasi itu mempercepat peningkatan produksi minyak mentah. Saat ini produksi minyak dari seluruh wilayah kerja Pertamina mencapai 135.000 barrel per hari.

PT Apexindo Pratama Duta Tbk telah menandatangani perjanjian sementara jasa pemboran darat sebagai perjanjian pendahuluan yang mengikat dengan join operating body (badan kerja sama operasi/JOB) Pertamina- Amerada Hess Jambi Merang. Kontrak jasa pemboran darat anjungan (rig) lima di Blok Jambi Merang, Sumatera Selatan, itu bernilai 4,8 juta dollar AS untuk jangka waktu 1 tahun.

“Saat ini kami masih menunggu kontrak jasa pemboran yang masih dipersiapkan oleh klien, tetapi dengan penandatanganan perjanjian sementara ini kami sudah dapat mulai mempersiapkan proses mobilisasi rig ke lokasi pemboran yang ditunjuk,” kata Direktur Utama Apexindo Hertriono Kartowisastro.

Dengan diperolehnya kontrak ini, diharapkan tingkat utilisasi rig darat akan meningkat. Dengan demikian, kontribusi pendapatan rig darat terhadap pendapatan perseroan akan meningkat. Selama ini kontribusi pendapatan Apexindo lebih didominasi oleh divisi pemboran lepas pantai. (DOT/anv)

Apexindo ikut tender di Bojonegara

JAKARTA, Bisnis Indonesia: PT Apexindo Pratama Duta Tbk tengah mengikuti tender proyek pengeboran di Bojonegoro, Banten.

Dalam laporan kegiatan operasi perseroan per 31 Desember 2005 kepada Bursa Efek Jakarta (BEJ), Apexindo menyatakan daalam tender itu perseroan menawarkan Rig 8 yang dimilikinya.

Sementara sejumlah rig (anjungan pengeboran) darat lainnya tengah terlibat proyek pengeboran yang tersebar di Jatim, Kaltim, dan Sultra.

Di samping itu, Direktur Apexindo Pierre Rene Ducasse mengatakan rig laut Maera 101, Raisis 102, Raissa 103, dan Yani 104 sedang terlibat proyek pengeboran di Kaltim. Sedangkan Rani Woro 201 digunakan dalam proyek pengeboran di Teluk Persia, Timur Tengah. (Bisnis/02)

Apexindo Teken Kontrak US$4,8 Juta

Jakarta, Investor Daily – PT Apexindo Pratama Duta Tbk (Apexindo) telah menandatangani perjanjian sementara dengan JOB Pertamina-Amerada Hess Jambi Merang, Provinsi Sumatera Selatan senilai US$4,8 juta, akhir Desember 2005.

“Perjanjian sementara ini merupakan perjanjian pendahuluan yang mengikat kedua belah pihak untuk pekerjaan jasa pemboran darat rig lima di Blok Jambi Merang untuk jangka waktu 1 tahun,” kata Direktur Utama Apexindo Hertriono Kartowisastro kepada wartawan rabu (11/1).

Menurut dia, meski persaingan pada pasar pemboran darat makin ketat, tapi Apexindo tetap bisa bersaing dan menjalin kerja sama dengan Amerada Hess. Saat ini, Apexindo masih menunggu kontrak tetap jasa pemboran yang masih dipersiapkan klien, sambil mempersiapkan mobilisasi rig ke lokasi pemboran yang ditunjuk. (ari)

Apexindo Dapatkan Proyek Rp 47 Miliar

Media Indonesia --- KONTRAKTOR pengeboran minyak dan gas, PT Apexindo Pratama Duta Tbk, pada akhir 2005 menandatangani perjanjian sementara pengeboran darat senilai US$4,8 juta (sekitar 47 miliar) dengan JOB ( Joint Operating Body) Pertamina-Amerada Hess Jambi Merang. Kontrak jasa tersebut diharapkan mampu mendorong peningkatan pendapatan perseroan dari pos rig darat. Direktur Utama Apexindo Hertriono Kartowisastro mengatakan perjanjian sementara tersebut merupakan perjanjian pendahuluan yang mengikat kedua pihak untuk pelaksanaan pengeboran darat Rig 5 oleh Apexindo, di Blok Jambi Merang. Perjanjian pekerjaan pengeboran yang berlokasi di Provinsi SumatraSelatan itu memiliki jangka waktu satu tahun. (Ndy/E-3)

Friday, January 6, 2006

Apexindo siap bayar bunga obligasi

JAKARTA, Bisnis Indonesia: PT Apexindo menyatakan siap membayar kupon bunga ke tiga dan cicilan fee ijarah ke tiga.

Dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Jakarta kemarin disebutkan setelah dikurangi pajak, kupon bunga obligasi konvensional Rp14,89 miliar, sedangkan fee ijarah obligasi syariah mencapai Rp7,09 miliar.

Sesuai tanggal yang ditentukan, Apexindo akan memasukkan total dana Rp21,98 miliar ke rekening PT Kustodian Sentral Efek Indonesia. (Bisnis/wiw)