Wednesday, February 6, 2008

Terkait Divestasi Apexindo, Abacus dan Bormindo Kesulitan Dana

JAKARTA, Investor Daily --- Abacus Capital dan Bormindo Nusantara kesulitan mencari dana pembelian sebesar 51,39% saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) pada PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX). Akibatnya, divestasi saham Medco senilai Rp 3 triliun itu menjadi tidak jelas.

Presiden Direktur Medco Energi Internasional Hilmi Panigoro menegaskan, masalah penjualan saham Apexindo kini tergantung pada kedua calon pembeli. “Medco sebenarnya sudah tidak ada masalah, tapi transaksinya justru terganjal fund rising calon pembeli,” kata dia kepada Investor Daily di Jakarta, Selasa (5/2).

Hilmi berharap, kedua calon pembeli saham Apexindo itu dapat menyelesaikan masalah pendanaan dalam waktu dekat. Dengan begitu, finalisasi transaksi Apexindo ini dapat rampung paling lambat pada kuartal II-2008.

Medco semula menginginkan divestasi saham ini bisa selesai pada Desember 2007 atau kuartal I-2008. Tapi, transaksi terpaksa ditunda karena belum ada kesepakatan. Medco juga menghendaki dana tunai untuk pembayaran transaksi, namun Abacus dan Bormindo meminta untuk dibayar bertahap.

Abacus merupakan peserta yang mengajukan penawaran tertinggi sebesar Rp 2.450, meskipun jauh dari permintaan pemegang saham Medco Rp 2.700 per saham. Jika Abacus terpilih, Medco akan meraup dana senilai Rp 3,31 triliun. Sedangkan PT Bormindo menghargai lebih rendah Rp 25 dari Abacus Rp 2.425. Bila Bormindo terpilih, perseroan bakal memperoleh dana Rp 3,28 triliun.

Namun, perbedaan harga tersebut tidak langsung membuat Bormindo gugur. Soalnya, Medco memiliki perhitungan khusus, di antaranya pembayaran tunai, komitmen, dan garansi dari investor baru.

Gelar RUPSLB

Ketika hal itu dikonfirmasikan, Komisaris Bormindo Nusantara Ramdani Basri mengaku kaget dengan pernyataan Hilmi. Namun, Ramdani juga tidak membantahnya. “Saya no comment dulu soal itu,” ujar dia.

Ramdani hanya meminta manajemen Medco segera menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) supaya dapat disetujui pemegang saham terlebih dahulu. Sebab, RUPSLB perseron telah ditunda hingga batas waktu yang belum ditentukan. “Memang, tidak mudah menjadi perusahaan publik. Banyak tahapan yang harus dilalui,” tegas Ramdani.

Sebelumnya, Presiden Direktur Apexindo Hertriono Kartowisastra berharap, divestasi tersebut dapat selesai secepatnya. Dengan demikian, pemegang saham baru segara mengucurkan dana segar untuk keperluan ekspansi.

Kepala Riset Paramitra Alfa Sekuritas Pardomuan Sihombing menilai, terhambatnya jual beli saham Apexindo ini dapat membentuk keraguan bagi investor. Akibatnya, kondisi itu akan memicu tekanan jual Medco.

Sementara itu, pada perdagangan kemarin, saham Medco (MEDC) ditutup melemah Rp 75 dari Rp 3.975 menjadi Rp 3.900. Total volume saham mencapai 8,89 juta lembar senilai Rp 34,82 miliar. “Pelaku pasar mulai bertanya-tanya, apa benar divestasi Apexindo hanya mengerek saham Medco,” kata dia.

Oleh Eva Fitriani dan Jauhari Mahardhika