Tuesday, July 1, 2008

Apexindo raih kontrak dari VICO

JAKARTA, Bisnis Indonesia: Anjungan pengeboran Rig 8 milik PT Apexindo Pratama Duta Tbk meraih kontrak baru dari VICO Indonesia di Semberah, Kalimantan Timur senilai US$2,8 juta untuk mengebor lima sumur lebih dari 230 hari.

Dalam siaran pers dari Apexindo kemarin disebutkan Rig 8 akan memperoleh kenaikan harga sewa harian dibandingkan dengan harga sewa sebelumnya.

"Peningkatan aktivitas di bisnis pengeboran darat di Indonesia menciptakan dampak positif untuk Apexindo. Permintaan yang tinggi akan rig darat secara langsung memengaruhi harga sewa harian," tutur Dirut Apexindo Hertriono Kartowisastro, kemarin. (Bisnis/wiw)

Apexindo Raih Kontrak US$ 2,8 Juta

JAKARTA, Koran Tempo -- PT Apexindo Pratama Duta Tbk meraih kontrak baru dari Vico Indonesia senilai US$ 2,8 juta (sekitar Rp 26 miliar). Melalui kontrak itu, perseroan akan menggunakan rig 8 untuk mengerjakan lima sumur pengeboran di Semberah, Kalimantan Timur, selama 230 hari.

Peningkatan aktivitas bisnis pengeboran darat di Indonesia, kata Direktur Utama Apexindo Hertriono Kartowisastro dalam siaran persnya kemarin, berdampak positif bagi Apexindo. "Permintaan rig darat meningkat dan secara langsung mempengaruhi harga sewa harian," ujar dia. SORTA TOBING

Apexindo Raih Kontrak Baru VICO

JAKARTA,SELASA, Kompas Cyber Media - Rig 8 milik PT Apexindo Pratama Duta Tbk mendapatkan kontrak baru dari VICO Indonesia di Semberah, Kalimantan Timur untuk pengerjaan 5 buah sumur pemboran atau selama kurang lebih 230 (dua ratus tiga puluh) hari.

Kontrak itu, bernilai sekitar 2,8 juta dollar AS dimana Rig 8 mendapatkan peningkatan harga sewa harian dibandingkan dengan kontrak sebelumnya. "Peningkatan aktivitas di bisnis pemboran darat di Indonesia menciptakan dampak yang positif bagi Apexindo dimana tingginya tingkat permintaan terhadap rig darat secara langsung mempengaruhi harga sewa harian," ujar Direktur Utama Apexindo Hertriono Kartowisastro dalam menurut siaran pers yang diterima Kompas.com.

Rig 8 adalah salah satu dari rig-rig darat Apexindo berkekuatan besar dengan tingkat daya kuda mencapai 1.000 HP sehingga praktis dapat bekerja secara efisien dan cepat. “Keuntungan kompetitif kami dengan memiliki rig-rig darat bertenaga kuda besar didukung oleh catatan kerja yang luar biasa memungkinkan kami untuk mendapatkan proyek-proyek menarik bagi segmen darat," tambah Direktur Keuangan Perseroan Agustinus Lomboan.

Menurutnya, pencapaian kontrak untuk Rig 8 sejalan dengan strategi Perseroan untuk fokus pada klien-klien yang memiliki sumber daya besar sehingga akan juga menciptakan dampak positif bagi utilisasi rig darat Apexindo. "Lebih jauh, didorong oleh kedisiplinan untuk menerapkan efisiensi dan konsistensi kami untuk menyokong pertumbuhan tidak hanya dari segmen lepas pantai namun juga dari segmen darat, tingkat keuntungan yang lebih tinggi akan segera dapat diraih di masa depan. Karenanya, hal ini sejalan dengan tujuan kami yaitu untuk memberikan pengembalian setinggi mungkin bagi para pemegang saham," jelasnya.

Apexindo yang merupakan kontraktor pemboran minyak, gas, dan panas bumi nasional, telah mendukung program pemboran VICO selama lebih dari dua dekade.

EDJ

PEMEGANG SAHAM SETUJUI AKUISISI APEXINDO, Mitra Rajasa Rights Issue Rp 690 M

JAKARTA, Investor Daily --- PT Mitra Rajasa Tbk (MIRA) akan menerbitkan saham baru (rights issue) senilai US$ 75 juta atau setara Rp 690 miliar tahun ini. Dananya untuk membayar sebagian utang menyusul akuisisi 80,57% saham PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX).

Direktur Mitra Rajasa Inu Dewanto Koentjaraningrat mengatakan, rights issue akan dilakukan pada akhir 2008. “Selain membayar utang, kami juga akan menggunakannya untuk pengembangan bisnis perseroan,” kata dia, usai rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) di Jakarta, Senin (30/6).

Pada kesempatan itu, dia juga menyampaikan bahwa pemegang saham Mitra Rajasa telah menyetujui akuisisi Apexindo senilai Rp 5,19 triliun. Dengan demikian, aksi korporasi itu berjalan mulus, meskipun sempat diprotes keras oleh berbagai pihak.

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) telah mengirimkan surat klarifikasi kepada PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) dan Encore International Pte Ltd selaku penjual 80,57% saham Apexindo. BUMN migas itu mempertanyakan keputusan Medco yang menolak penawarannya. Padahal, harga yang diajukan Pertamina sebesar Rp 2.625 per saham, lebih tinggi dari Mitra Rajasa Rp 2.450. Pertamina juga sanggup melunasi transaksi akuisisi senilai Rp 5,57 triliun secara tunai selama 60 hari.

Namun, melalui Dirut Medco Energi Darmoyo Doyoatmojo, Medco tetap memilih Mitra Rajasa karena alasan kemudahan dan kecepatan dalam pembayaran. Meski demikian, keputusan itu masih menunggu persetujuan pemegang saham yang akan diambil dalam RUPSLB Medco Energi pada Juli 2008.

Setelah persetujuan pemegang saham, Medco dan Mitra Rajasa akan merampungkan transaksi akuisisi Apexindo yang dijadwalkan pada Agustus tahun ini. Selain rights issue, Mitra Rajasa juga berencana menghimpun dana dari sejumlah bank asing dan lokal. Perseroan dibantu oleh Goldman Sachs Asia.

Analis PT Citi Pacific Securities Hendri Effendi menilai, rencana right issue Mitra Rajasa merupakan pilihan terbaik untuk membayar pinjaman bank. “Utang bank yang akan diterima Mitra Rajasa cukup besar, sehingga dapat membebani keuangan perusahaan,” ujar dia.

Menurut Hendri, Mitra Rajasa seharusnya memperbesar target dana hasil rights issue supaya berdampak positif terhadap kas perusahaan. Selain itu, Mitra Rajasa juga dapat mengoptimalkan pendapatan dari usaha barunya di bidang kontraktor pertambangan migas untuk memperkuat pembiayaan akuisisi Apexindo.

Obligasi US$ 112 Juta

Mitra Rajasa melalui anak usahanya di Singapura, Sabre System International Pte Ltd (SSI) juga berencana menerbitkan obligasi senilai US$ 112,4 juta untuk mengakuisisi Apexindo. Surat utang itu bertenor satu tahun. Bunganya mengacu London Interbank Offered Rate (LIBOR) + 6%. Obligasi tersebut akan diambil oleh Medco Energi senilai US$ 68,19 juta dan Encore International sebesar US$ 44,23 juta.

Komut Mitra Rajasa Tito Sulistio mengakui, perseroan saat ini masih menghimpun dana akuisisi dari berbagai sumber seperti kas internal, ekuitas, dan pinjaman. “Pelunasan akan dibayar dari hasil kinerja Apexindo,” kata dia.

Tito menegaskan, keputusan perseroan untuk menarik pinjaman bank akan dilakukan selama tidak memberatkan kinerja perusahaan. Namun, dia optimistis, utang tersebut tidak membebani keuangan karena aset SSI mencapai US$ 80-100 juta. Sedangkan total utang anak usahanya itu sebesar US$ 30 juta.

Oleh Syahid Latif

Medco: Dana Penjualan Apexindo untuk Pengembangan 7 Proyek

JAKARTA (SINDO) – PT Medco Energy International Tbk (MEDC) akan menggunakan dana hasil penjualan PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) untuk pengembangan tujuh proyek minyak dan gas.

”Hasil penjualan APEX akan kami gunakan untuk pengembangan tujuh proyek kami,” ujar Komisaris Utama Medco Energy Hilmi Panigoro di Jakarta kemarin. Menurut Hilmi, perseroan tengah menggarap tujuh proyek besar senilai USD2 miliar dalam tiga tahun ke depan.

Proyek besar tersebut, antara lain proyek gas di Lapangan Singa, kemudian di lapangan Senoro, lapangan minyak di Libya, dan pengembangan pembangkit geotermal di Sarula dan proyek etanol di Lampung. Seperti diketahui, Medco sepakat menjual 1.287.045.106 lembar saham Apexindo kepada PT Mitra Rajasa Tbk dengan harga Rp2.450 per saham.

Dengan begitu, Medco meraup dana sekitar Rp3,153 triliun Sementara itu, hasil penjualan saham Apexindo yang dimiliki Encore International, menurut Direktur Utama Encore Yani Panigoro, akan digunakan untuk pengembangan energi alternatif.

Encore memiliki 830 juta saham Apexindo. Dengan harga jual Rp2.450 per saham, total dana yang diraup Encore berkisar Rp2,045 triliun. (juni triyanto)

Apexindo Raih Kontrak Baru US$2,8 juta

JAKARTA—Media Indonesia: Sebanyak delapan rig PT Apexindo Pratama Duta Tbk (Apexindo) mendapatkan kontrak baru pengerjaan 5 buah sumur pemboran atau selama kurang lebih 230 (dua ratus tiga puluh) hari dari VICO Indonesia (VICO) di Semberah Kalimantan Timur.

Dirut Apexindo Hertriono Kartowisastro menyatakan, kontrak baru tersebut bernilai sekitar US$2,8 juta. Dalam hal ini Rig 8 mendapatkan peningkatan harga sewa harian dibandingkan dengan kontrak sebelumnya.

Rig 8 adalah salah satu dari rig-rig darat Apexindo berkekuatan besar dengan tingkat daya kuda (horse power) mencapai 1.000 HP sehingga praktis dapat bekerja secara efisien dan cepat.

"kerja sama jangka panjang yang saling menguntungkan. Peningkatan aktivitas di bisnis pemboran darat di Indonesia menciptakan dampak yang positif bagi Apexindo. Dimana tingginya tingkat permintaan terhadap rig darat secara langsung mempengaruhi harga sewa harian," ujarnya dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (1/7).

Pihaknya gembira melihat kinerja yang mengesankan di segmen darat melalui pencapaian kontrak baru tersebut. Pasalnya, meski kompetisi di pasar pemboran darat sangat ketat, Apexindo tetap dapat memposisikan diri sebagai yang terdepan di segmen pemboran darat di Indonesia.

Dalam sejarahnya, Apexindo telah memiliki hubungan jangka panjang yang sangat baik dengan VICO. Perseroan juga telah mendukung program pemboran VICO selama lebih dari dua dekade.

Apexindo merupakan kontraktor pemboran minyak, gas, dan panas bumi nasional dengan armada-armada terbesar. Apexindo menyediakan jasa pemboran darat maupun lepas pantai melalui 8 rig darat dan 6 rig lepas pantainya yang terdiri dari 4 rig submersible swamp barge: Maera, Raisis, Raissa and Yani. Serta dan dua rig jack ups Raniworo and Soehanah. Apexindo juga menjadi kontraktor pemboran pertama di bidang minyak, gas, dan panas bumi yang terdaftar dalam papan Bursa Efek Indonesia. (DW/OL-2)

Penulis : Dwi Tupani