Friday, February 10, 2006

Apexindo Dapat Proyek

JAKARTA, Koran Tempo -- PT Apexindo Pratama Duta Tbk. mendapat perpanjangan dua kontrak jangka panjang dari PT E&P Indonesia (Total) untuk dua rig lepas pantai senilai US$ 100 juta.


Menurut Direktur Utama Apexindo Hertriono Kartowisastro, kontrak untuk rig Raisis dan Yani berjangka waktu selama tiga tahun dengan nilai masing-masing US$ 46,8 juta dan US$ 53,1 juta.


Dia menjelaskan, kontrak baru itu akan semakin mendorong upaya perseroan mendukung Total untuk menjadi produsen gas terbesar di Indonesia. SETRI

Apexindo Dapat Kontrak di UEA

Jakarta, Kompas - PT Apexindo Pratama Duta Tbk mendapatkan kontrak pengerjaan pengeboran yang berkelanjutan untuk anjungan atau rig Raniworo tipe jack up dari Crescent Petroleum Company Inc dan Indago Oman Ltd. Rig Raniworo dikontrak oleh Crescent untuk mengerjakan pengeboran satu sumur dengan tambahan pilihan satu sumur lain di Lapangan Mubarak, Uni Emirat Arab.

Nilai kontrak untuk satu sumur tersebut berpotensi sekitar 5,2 juta dollar AS. Sesuai dengan jadwal pengeboran yang diberikan oleh Crescent, disepakati bahwa Apexindo akan mengerjakan pengeboran sekitar 75 hari untuk satu sumur.

Pekerjaan ini akan dilakukan segera setelah Rig Raniworo selesai menjalankan kewajiban kontraknya dengan Statoil, di mana Rig Raniworo telah bekerja selama dua tahun berturut-turut di perairan South Pars, Iran.

Di antara pengerjaan dua sumur dari Crescent tersebut, terdapat kekosongan waktu, yang dimanfaatkan Apexindo karena berhasil mendapatkan jadwal pekerjaan yang sesuai dari Indago. Apexindo mendapat kontrak dengan potensi pendapatan senilai 5,5 juta dollar AS untuk mengerjakan satu sumur.

”Kami berupaya memaksimalkan kinerja rig-rig yang ada, terlebih mengingat permintaan akan rig tipe jack up (rig produksi) cukup tinggi. Selain dua kontrak jangka pendek ini, kami juga menjajaki kontrak-kontrak lanjutan jangka panjang potensial lainnya,” kata Direktur Utama Apexindo Hertriono Kartowisastro di Jakarta, Rabu (8/2).

Apexindo merupakan perusahaan kontraktor pengeboran minyak, gas dan panas bumi swasta nasional dengan sembilan rig darat dan lima rig lepas pantai.

Tingginya kebutuhan akan rig jack up di dunia saat ini terjadi seiring meningkatnya kegiatan eksplorasi dan produksi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan energi. Di lain pihak, armada rig jack up dunia saat ini telah berada pada tingkat utilisasi maksimum, sementara produksi rig jack up baru sangat terbatas.

”Kami berusaha memanfaatkan momentum keterbatasan persediaan rig jenis jack-up saat ini. Dengan mendapat kontrak pengeboran di lapangan Mubarak, Uni Emirat Arab, mencerminkan peran aktif perseroan sebagai kontraktor pengeboran pada kegiatan eksplorasi dan produksi dunia,” katanya.

Pasokan rig jack up yang masih jauh di bawah tingkat permintaan juga telah memicu kenaikan harga sewa harian secara signifikan. Hal ini membuat perusahaan kontraktor pengeboran, seperti Apexindo, mendapat posisi yang menguntungkan dalam kegiatan eksplorasi dan produksi minyak dan gas. ”Situasi ini sangat menguntungkan karena otomatis rig jack up kami yang mendapatkan kontrak baru ini memperoleh harga sewa harian jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kontrak sebelumnya,” ujar Hertriono.

”Oleh karena itu, dua kontrak baru ini akan memberikan marjin keuntungan yang tinggi bagi perusahaan dan pada akhirnya akan meningkatkan marjin keuntungan segmen lepas pantai perseroan secara keseluruhan,” kata Direktur Keuangan Apexindo Agustinus B Lomboan. (anv)