Friday, May 9, 2008

HARGA AKUISISI APEXINDO RP 1.900-2.400, Mitra Rajasa Peroleh Dana US$ 370 Juta

JAKARTA, Investor Daily --- PT Mitra Rajasa Tbk (MIRA) segera memperoleh dana sebesar US$ 370 juta atau sekitar Rp 3,37 triliun untuk mengakuisisi 80,6% saham PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX).

Dana tersebut merupakan kombinasi pinjaman bank dan pelepasan saham Sabre Systems International Pte Ltd, anak usaha perseroan di Singapura.

Presdir Mitra Rajasa Benny Prananto mengatakan, perseroan siap melego saham Sabre Systems kepada asing. Namun, ia belum dapat menyebutkan identitas dan besaran saham yang dilepas karena masih dalam penjajakan. Pascapelepasan saham, Mitra Rajasa tetap menjadi pemegang saham mayoritas.

“Dengan pelepasan saham Sabre dan kas internal, total dana yang akan diperoleh sebesar US$ 180 juta,” kata dia di Jakarta, Kamis (8/5).

Mitra Rajasa kini menguasai 99% saham Sabre Systems. Perusahaan memiliki FPSO Sea Good 101, fasilitas pengeboran minyak di Ladang Oyong, lepas pantai Madura, Jatim.

Seiring rencana akuisisi Apexindo, harga saham Mitra Rajasa kemarin menguat dari Rp 1.400 menjadi Rp 1.520 per lembar. Bahkan harga sempat menyentuh Rp 1.560. Nilai transaksinya mencapai Rp 233,7 miliar. Harga saham Apexindo juga menguat dari Rp 1.920 menjadi Rp 2.040 per lembar. FPSO 101 mampu memproduksi minyak sebanyak 8.000-10.000 barel per hari.

Kapasitas penyimpanan mencapai 40.000 barel. Santos Pty Ltd yang merupakan listed company di Australia sudah mengontrak selama enam tahun. Nilai kontraknya tercatat US$ 78,02 juta.

Benny menegaskan, penjualan saham Sabre yang memiliki FPSO 101 merupakan salah satu strategi guna menggalang dana akuisisi Apexindo. Selain itu, perseroan telah memperoleh pinjaman dari bank asing sebesar US$ 190 juta. Dengan demikian, total dana yang dihimpun mencapai US$ 370 juta. “Sisanya masih dicari berupa pinjaman bank karena nilai akuisisi berkisar US$ 450-550 juta,” ujar dia.

Komisaris Utama Mitra Rajasa Tito Sulistio mengakui, perseroan menerapkan kombinasi pinjaman bank dan aliansi dengan investor strategis untuk mengakuisisi Apexindo. Rencananya, Mitra Rajasa, Sabre, dan investor strategis akan membentuk konsorsium.

Tito mengatakan, investor strategis itu akan masuk sebagai pemegang saham Sabre yang nantinya menjadi kendaraan bisnis untuk mengambil alih Apexindo. Mitra Rajasa berharap, akuisisi dapat tuntas pertengahan tahun ini. Setelah itu, perseroan berniat menggelar penawaran tender atas saham publik pada Agustus-September 2008.

Tunggu Penawaran Resmi

Mitra Rajasa berniat membeli 48,9% saham PT Medco Energi International Tbk dan 31,7% saham Encore International Ltd milik keluarga Panigoro pada Apexindo. Jumlah saham yang akan dibeli sebanyak 2.122.045.106 itu mencapai US$ 450-550 juta. Dengan begitu, harga akuisisi pengeboran migas tersebut berkisar Rp 1.900-2.400 per lembar.

Sebelumnya, Presdir Medco Energi International Hilmi Panigoro mengakui, Mitra Rajasa dan Medco sudah membahas rencana akuisisi Apexindo. Namun, pihaknya masih menunggu pengajuan penawaran resmi.

Analis BNI Securities Norico Gaman mengatakan, Apexindo memiliki prospek usaha yang sangat menjanjikan seiring booming sektor minyak dan gas bumi. Kontrak yang diperoleh perseroan berpotensi meningkat karena melambungnya harga minyak mentah di dunia.

Dia mengatakan, akuisisi Apexindo dapat terealisasi bila Mitra Rajasa menggandeng investor strategis yang siap menyediakan dana.

Tahun ini, Mitra Rajasa juga berencana membangun FPSO Sabre 201 senilai US$ 45 juta. Dana diambil dari kas internal yang merupakan hasil emisi obligasi senilai Rp 800 miliar. FPSO kedua itu diharapkan rampung pada 2010. FPSO Sabre 201 memiliki kapasitas penyimpanan minyak sebanyak 150.000-300.000 barel. Setiap hari, FPSO tersebut mampu memproduksi minyak hingga 20.000 barel. Sedangkan gas bumi mencapai 60 juta kubik per hari.

Menurut Benny, pengeboran minyak lepas pantai ini akan dikelola oleh Sabre Offshore Marine Pte Ltd, anak usaha Mitra Rajasa di Singapura.

Stock split

Mitra Rajasa memastikan bahwa perseroan akan memecah nilai sahamnya (stock split) dengan rasio 1 : 5 pada Juni 2008. “Kami akan stock split supaya saham perseroan yang beredar sebesar 41% lebih likuid,” kata Benny. Saham perseroan yang beredar semula hanya 228 juta saham. Namun, setelah rights issue, belum lama ini, sahamnya yang beredar mencapai 1,368 miliar.

Oleh Jauhari Mahardhika

Goldman, Merrill dan RZB siap biayai Mitra Rajasa

JAKARTA, Bisnis Indonesia: Tiga bank investasi, yaitu Goldman Sachs, Merrill Lynch, dan Raiffeisen Zentralbank Osterreich AG (RZB) berebut pembiayaan akuisisi PT Apexindo Pratama Duta Tbk oleh PT Mitra Rajasa Tbk yang pendanaannya digenjot hingga US$550 juta atau setara dengan Rp5,06 triliun.

Sumber Bisnis menyebutkan ketiganya sudah menyatakan serius dan sanggup memenuhi kebutuhan pendanaan tersebut, tetapi pekan depan perseroan baru menentukan bank investasi mana yang akan digandeng.

"Memang ada tiga bank investasi asing yang serius dan segera kami seleksi. Kami mencari US$550 juta dari bank investasi untuk kebutuhan akuisisi ini," ujar Direktur Utama Mitra Rajasa Beni Prananto saat dikonfirmasi.

Dia mengungkapkan selain mencari dana melalui bank investasi, perseroan juga berencana menggandeng mitra strategis guna mengakuisisi Apexindo. "Kami optimistis dapat mengakuisisi Apexindo, karena dari Medco telah memberi 'lampu hijau' bagi kami untuk jalan terus."

Komisaris Utama Mitra Rajasa Tito Sulistio mengatakan perseroan telah menerima surat komitmen dari beberapa bank investasi tersebut.

"Tender offer akan digelar pada September-Oktober. Selain bank investasi, kami juga telah menerima surat pernyataan komitmen dari private equity investor lokal dan internasional," katanya.

Perseroan berencana mengombinasikan pembiayaan dari modal perseroan, pinjaman perbankan dan penerbitan obligasi perseroan. Untuk mengantisipasi akuisisi itu, Mitra Rajasa telah mendongkrak nilai obligasi menjadi Rp800 miliar dari rencana awal Rp600 miliar.

Tito mengatakan selain menerbitkan obligasi itu, Mitra Rajasa juga akan memanfaatkan dana Rp50 miliar dari sisa penawaran umum terbatas untuk membiayai akuisisi itu.

Hasil RUPSLB 27 April itu merupakan tindak lanjut dari RUPS pada 19 Februari 2008 yang menyetujui rencana penerbitan obligasi senilai Rp600 miliar untuk membiayai akuisisi perusahaan minyak dan gas.

Pengembangan usaha

Tujuan pengambilalihan saham tersebut adalah untuk pengembangan usaha Mitra Rajasa.

Ke depan, apabila di antara para pihak telah sepakat atas syarat dan ketentuan mengenai pengambilalihan saham tersebut, pelaksanaan jual beli akan dilakukan dengan memerhatikan peraturan yang berlaku di pasar modal.

Setelah akuisisi selesai dilaksanakan pengendali baru akan melakukan penawaran tender seperti yang diatur pada Peraturan Pasar Modal Nomor IX. F. 1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka.

"Proses akuisisi, kami harap selesai pada pertengahan tahun ini. Dan, proses tender offer akan kami laksanakan sekitar September-Oktober," tutur Tito.

Presdir Medco Hilmi Panigoro menambahkan Mitra Rajasa tengah bersaing dengan tiga perseroan lainnya dalam proses akuisisi Apexindo.

Menurut dia, Medco menargetkan Apexindo dapat didivestasi paling lambat pada triwulan III/2008.

"Kami menyambut baik tawaran dari Mitra Rajasa dan apabila pada akhirnya harganya cocok, maka kami siap melepas Apexindo," ujarnya.

Harga saham Apexindo kemarin ditutup naik 6,25% menjadi Rp2.040 per saham dari penutupan perdagangan sebelumnya Rp1.920.

Mitra Rajasa telah menyampaikan rencana akuisisi 80,6% saham atau 2,11 miliar saham Apexindo milik PT Medco Energi Tbk dan Encore Limited itu ke Bursa Efek Indonesia dan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan.

Rincian dari saham yang akan diakuisisi Mitra Rajasa itu adalah 1,28 miliar saham (48,9%) Apexindo milik Medco dan 835 juta saham (31,7%) milik Encore.

Encore baru saja membeli saham Apexindo dari dua perusahaan pengelola dana Asia di level Rp2.400 per saham. Encore merupakan perusahaan induk dari emiten migas Medco Energi.

Bila dihitung pada harga pembelian Encore, Mitra Rajasa paling tidak harus menyediakan dana tunai Rp5,07 triliun untuk mengakuisisi 80,6% saham Apexindo. Biasanya, pembelian saham dalam jumlah besar dilaksanakan pada harga premium dari harga pasar saat ini. (01) (sylviana.pravita@bisnis.co.id)

Oleh Sylviana Pravita R.K.N.

Bisnis Indonesia