Monday, November 26, 2007

Terkait Penjualan Saham Apexindo, Bormindo dan Abacus Bersaing Ketat

JAKARTA, Investor Daily --- PT Bormindo Nusantara bersaing ketat dengan Abacus Capital dalam memenangi penjualan 51,39% saham PT Apexindo Pratama Duta Tbk milik PT Medco Energi Internasional Tbk. Bormindo mengajukan penawaran sebesar Rp 2.425 per lembar, sedangkan Abacus Rp 2.450 atau penawaran tertinggi di antara peserta lainnya.

“Kami sudah mengajukan proposal investor strategis dengan harga lebih rendah Rp 25 dari penawaran Abacus. Kalau terpilih sebagai pemenang, kami siap menyuntikkan dana segar kepada Apexindo,” kata Komisaris Bormindo Nusantara Ramdani Basri kepada Investor Daily di Jakarta, akhir pekan lalu.

Ia menegaskan, tak satu pun peserta tender yang mengajukan penawaran seharga Rp 2.700. Pada perdagangan akhir pekan lalu, harga saham Apexindo ditutup menguat Rp 25 menjadi Rp 2.400. Nilai transaksi mencapai Rp 281,66 juta. Sedangkan harga saham Medco ditutup menguat Rp 250 menjadi Rp 5.400. Nilai transaksi tercatat Rp 126,98 miliar.

Ramdani juga saat ini menjabat dirut PT Nusantara Infrastructure Tbk. Salah satu pemegang saham terbesar Nusantara adalah Bosowa Trading sebesar 47,42%. Peserta lainnya adalah Texas Pacific Group (TPG) dan Recapital Investment Bank.

Jika Abacus terpilih sebagai pemenang, Medco akan mengantungi dana segar Rp 3,31 triliun. Sebaliknya kalau Bormindo terpilih, perusahaan ini menerima senilai Rp 3,28 triliun. “Kami berharap terpilih sebagai pemenang dan tetap berkomitmen tinggi untuk memajukan usaha Apexindo,” tandas dia.

Abacus merupakan sebuah grup pengelola aset dan penasihat keuangan yang berbasis di Asia. Perusahaan ini fokus dalam mengelola aset

Sementara itu, Dirut Medco Hilmi Panigoro mengaku, pihaknya sudah bernegosiasi dengan dua calon pembeli pada Sabtu (24/11) dan dua calon lainnya pada hari ini.

Dia menjelaskan, perseroan belum dapat memastikan pengumuman pemenang tender penjualan saham Apexindo. Sebab, banyak hal perlu dipertimbangkan. Pertimbangan tersebut bukan semata-mata menyangkut harga penawaran, tetapi juga memperhatikan kepastian kelangsungan bisnis Apexindo pada masa mendatang.

Hilmi tidak bersedia menyebutkan nama kedua peserta tender tersebut, termasuk identitas kedua peserta lainnya. “ Yang jelas, peserta ada dari dalam negeri dan luar negeri. Itu sangat confidential ,” tandas dia.

Sebelumnya, dia mengatakan, pemenang tender siap diumumkan pada 26 November 2007.

Dirut Recapital Investment Bank Rosan Roeslani mengaku, pihaknya belum bernegosiasi dengan Medco hingga akhir pekan lalu. “Kami belum bertemu Medco. Saya masih berada di Singapura, sehingga belum tahu perkembangannya,” kata dia kepada Investor Daily.

Sejak awal proses tender dibuka, 50 calon pembeli berminat membeli saham Apexindo. Namun dalam seleksi berikutnya, peserta turun menjadi 20. Sedangkan seleksi terakhir hanya diikuti enam calon pembeli. Tapi dua perusahaan mundur, sehingga tinggal empat calon.

Pemain Global

Mengomentari penjualan Apexindo, Kepala Riset Mega Capital Indonesia Felix Sindhunata mengatakan, hal itu akan berdampak positif kepada Apexindo dan Medco. Sebab, Medco meraup dana segar untuk keperluan ekspansi. Sebaliknya, manajemen Apexindo akan lebih bagus dengan masuknya investor baru. “Akan lebih baik kalau yang terpilih investor asing, karena kesempatan Apexindo menjadi pemain global lebih besar dibandingkan perusahaan lokal,”

Menurut Hilmi, pelepasan saham dilakukan agar Medco lebih fokus pada pengembangan industri hulu minyak dan gas. Untuk itu, perseroan telah menunjuk Credit Suisse sebagai penasihat keuangan untuk proses divestasi ini.

Apexindo menyumbangkan sekitar 15% terhadap pendapatan Medco selama ini. Tapi jumlah ini diperkirakan meningkat hingga 21% pada 2008. Apexindo mencetak laba bersih pada semester-I 2007 sebesar US$ 15 juta, turun 7,4% dari periode sama tahun sebelumnya US$ 16,2 juta.

Sedangkan sumbangan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) mencapai US$ 38,6 juta pada akhir Juni 2007, naik 28,7% dari tahun sebelumnya US$ 30 juta.

Dia mengaku, penjualan saham Apexindo tersebut akan berdampak terhadap penurunan jumlah aset tetap. Namun, perseroan akan menerima dalam bentuk uang tunai. Divestasi ini juga berdampak terhadap rasio utang. ***

Oleh Eva Fitriani dan Jauhari Mahardhika