Wednesday, October 10, 2007

Medco membeli 32% saham Apexindo dari Seadrill, Short list pembeli ditetapkan pekan ini

JAKARTA, Bisnis Indonesia: PT Medco Energi Internasional Tbk dan penasihat keuangannya Credit Suisse bakal menetapkan daftar pendek (short list) calon pembeli 52% saham perusahaan pengeboran PT Apexindo Pratama Duta Tbk pada 11 Oktober.

Sumber Bisnis yang mengetahui transaksi itu mengatakan awal pekan ini, calon pembeli Apexindo memasukkan dokumen penawaran.

"Rencananya, daftar pendek calon pembeli saham Apexindo yang dianggap layak ditetapkan pada 11 Oktober," tuturnya, kemarin.

Ketika dikonfirmasi, Presiden Direktur Medco Energi Hilmi Panigoro membenarkan soal penentuan daftar pendek calon pembeli Apexindo pekan ini.

Anehnya, di tengah proses penjualan saham Apexindo kepada sejumlah investor, Director of Corporate Growth Medco Rashid Mangunkusumo, seperti dikutip Bloomberg, tiba-tiba mengatakan Medco membeli 32% saham Apexindo dari Seadrill, sehingga kepemilikannya kini menjadi 84%.

"Kami ingin mengombinasikan saham [yang sudah kami miliki dengan yang dari Seadrill] untuk kemudian menjualnya sebagai satu paket," kata Rashid, kemarin. Hilmi Panigoro justru membantah berita soal pembelian saham Apexindo. "Tidak benar itu. Bloomberg yang salah kutip. Rashid juga sudah membantahnya."

Medco ingin menjual kepemilikannya di Apexindo karena akan fokus pada pengembangan hulu minyak dan gas.

Perusahaan yang dikendalikan oleh Keluarga Panigoro itu menawarkan saham perusahaan pengeboran tersebut kepada kurang dari 50 calon pembeli strategis berbasis internasional. Untuk melakukan divestasi tersebut, Medco menunjuk Credit Suisse sebagai penasihat keuangan.

Sejumlah perusahaan yang ditawari untuk membeli saham Apexindo di antaranya adalah perusahaan raksasa private equity Texas Pacific Group (TPG), Grup 3I, Ashmore, Recapital, dan sejumlah institusi keuangan luar negeri seperti di Timur Tengah.

Sementara itu, dalam pengumuman resmi, Seadrill menyatakan menjual saham Apexindo US$220 juta. Dengan menjual 32% saham atau 835 juta saham Apexindo, perusahaan itu bakal membukukan keuntungan US$150 juta pada kuartal keempat.

Namun, dalam pernyataannya kepada bursa saham Oslo, manajemen Seadrill sama sekali tidak menyebutkan identitas pembeli tersebut.

Chief Financial Officer Seadrill Trond Brandsrud juga menolak menyebutkan identitas pembeli dengan alasan kerahasiaan perjanjian.

Penjualan dilakukan Seadrill setelah menilai kepemilikannya di Apexindo bukan lagi strategis. Seadrill membeli saham Apexindo pada 2005 ketika perusahaan itu didirikan oleh miliuner perkapalan kelahiran Norwegia John Fredriksen. Perusahaan berbasis di Bermuda dengan pengoperasian usaha dijalankan dari Stavanger, Norwegia.

Kala itu, kata Brandsrud, Seadrill memang tengah mencari mitra strategis untuk membangun perusahaan. Kemudian ketika perusahaan membeli perusahaan pesaing di Norwegia yakni Semedfig ASA pada 2006, investasi di Apexindo menjadi tak lebih dari investasi keuangan.

"Kepemilikan [saham Apexindo] dulu itu sebagai opsi strategis ketika kami baru memulai sebagai sebuah perusahaan. Kini kami telah membangun operasi di kawasan itu dan harganya bagus, jadi kami jual," kata Brandsrud.

Apexindo tercatat mempunyai sembilan rig (alat pengeboran) darat, empat swamp barge, dan dua jack-up rig.

Belum lama ini, Presdir Apexindo Hertriono Kartowisastro mengatakan divestasi akan membuat Apexindo lebih leluasa mencari pendanaan guna mendukung ekspansinya a.l. membeli jack-up rig ketiga sebagaimana telah direncanakannya. (pudji.lestari@bisnis.co.id /munir. haikal@bisnis.co.id)

Oleh Pudji Lestari & M. Munir Haikal
Bisnis Indonesia