Tuesday, March 4, 2008

Nusantara Akuisisi Bosowa dan Pengeboran Minyak

JAKARTA, Investor Daily --- PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) segera mengakuisisi PT Semen Bosowa dan pengeboran minyak (drilling). Nilai akuisisi Semen Bosowa mencapai Rp 2,5 triliun.

Nusantara optimistis, rencana akuisisi kedua perusahaan tersebut bisa rampung pada semester I-2008. Soalnya, sejumlah bank asing sudah siap mengucurkan pinjaman. “Dari rencana yang ada, akuisisi perusahaan semen dan drilling menjadi prioritas utama tahun ini. Sedangkan akuisisi pembangkit listrik dan jalan tol di Jawa merupakan tahap selanjutnya,” kata eksekutif yang menangani akuisisi tersebut kepada Investor Daily di Jakarta, Senin (3/3).

Menurut dia, valuasi terhadap aset perusahaan semen dan pengeboran minyak masih berlangsung. Namun, nilai diperkirakan berkisar Rp 4 triliun.

CEO Bosowa Corporation Erwin Aksa mengakui, kalau Nusantara segera mengambil 100% saham Semen Bosowa. “Kami sedang menyiapkan valuasinya dan diharapkan rampung secepatnya. Ini merupakan akuisisi internal,” kata dia kepada Investor Daily, kemarin.

Erwin menambahkan, pihaknya menawarkan nilai akuisisi senilai Rp 2,5 triliun. Sedangkan terkait rencana IPO, hal tersebut masih dikaji lebih rinci.

Semen Bosowa sebelumnya juga berniat melepas sebagian sahamnya kepada masyarakat tahun ini guna mendanai pembangun pabrik semen baru di Pulau Jawa. Pembangunan pabrik senilai US$ 200-250 juta itu merupakan antisipasi tingginya permintaan semen tiga tahun mendatang di Tanah Air.

Analis Optima Securities Ikhsan Binarto menilai, rencana Nusantara untuk mengakuisisi sejumlah perusahaan infrastruktur mendapatkan respons positif terhadap pergerakan sahamnya di bursa dalam beberapa hari terakhir.

Lonjakan harga META mulai terjadi pada 28 Februari 2008. Ketika itu, META ditutup pada level Rp 207 atau naik Rp 32 (18,28%) dari sehari sebelumnya Rp 175. Total volume transaksi META juga meningkat menjadi 48,72 juta saham senilai Rp 10,19 miliar dengan frekuensi sebanyak 2.299 kali. Padahal, sebelumnya volume tercatat 891 ribu saham senilai Rp 155,79 juta dengan frekuensi 39 kali. Pada perdagangan kemarin, saham perseroan ditutup menguat Rp 3 (1,44%) ke posisi Rp 210.

Ikhsan mengungkapkan, harga saham berpeluang menembus level Rp 300. “Akuisisi Semen Bosowa, jalan tol, dan pembangkit listrik merupakan langkah strategis bagi perseroan ke depan,” tandas dia.

Sementara itu, manajemen Nusantara menjelaskan, lonjakan harga saham pada 28 Februari 2008 merupakan mekanisme pasar. Dalam keterangan tertulisnya kepada otoritas bursa, Presdir Nusantara Infrastructure Ramdani Basri membenarkan, perseroan tengah menjajaki akuisisi satu perusahaan infrastruktur.

Peroleh Pinjaman

Nusantara juga serius menggarap proyek jalan tol. Soalnya, anak usahanya, PT Bintaro Serpong Damai, telah memperoleh pinjaman senilai Rp 270 miliar dari PT Bank Mega Tbk. “Pinjaman Bank Mega merupakan pengganti dari rencana penerbitan surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN) yang tertunda tahun lalu,” kata Ramdani.

Menurut dia, Bank Mega selama ini banyak membantu perseroan untuk pengembangan jalan tol. Sebelumnya, bank milik pengusaha Chairul Tanjung itu telah mengucurkan kredit pada Nusantara sebesar Rp 350 miliar untuk pembangunan Jalan Tol Seksi IV (JTSE) di Makassar, Sulsel. JTSE merupakan ruas tol sepanjang 11,57 kilometer, sedangkan BSD 7,2 kilometer.

Oleh Jauhari Mahardhika dan Rizal Calvary