Thursday, June 26, 2008

Mitra Rajasa cari US$450 juta untuk membeli rig baru Apexindo, Pertamina merasa diperlakukan tak adil

JAKARTA, Bisnis Indonesia: BUMN migas terbesar di Indonesia PT Pertamina merasa diperlakukan tidak adil oleh PT Medco Energi Internasional Tbk dalam tender divestasi 80,6% saham PT Apexindo Pratama Duta Tbk.

Dirut Pertamina Ari H. Soemarno mengungkapkan keberatannya atas perlakukan itu seusai bertemu dengan Komisi VII DPR kemarin.

"Kami merasa diperlakukan tidak fair, padahal kami mengajukan surat penawaran kepada Medco, tetapi tidak memperoleh panggilan," ujarnya.

Menurut dia, Pertamina merasa harga penawarannya hanya menjadi pembanding dari penawaran yang diajukan oleh PT Mitra Rajasa Tbk. "Setelah tidak ada panggilan, tiba-tiba saja diputuskan pemenangnya."

Pertamina, tuturnya, siap mengikuti kembali tender divestasi saham Apexindo jika proses itu nantinya diulang, mengingat emiten pengeboran migas itu mempunyai nilai strategis untuk Pertamina.

Medco memenangkan Mitra dalam tender penjualan saham Apexindo. Perusahaan yang dikendalikan oleh keluarga Panigoro itu sepakat dengan Mitra untuk bertransaksi jual beli saham Apexindo pada harga Rp2.450 per saham.

Pertamina menawar saham Apexindo dengan kisaran harga teratas Rp2.626 per saham, 7,14% lebih tinggi dibandingkan dengan harga jual Apexindo kepada Mitra Rajasa.

Mitra berencana mencari pendanaan senilai US$450 juta atau setara dengan Rp4,18 triliun guna pembelian dua rig baru bagi Apexindo.

Menurut Komisaris Utama Mitra Tito Sulistio, perseroan optimistis dapat meraih pinjaman baru guna memenuhi kebutuhan pendanaan bagi pengembangan perusahaan yang diakuisisi Mitra Rajasa senilai Rp5,19 triliun itu.

"Kami memikirkan perkembangan perusahaan dan yakin bila kami memiliki visi pengembangan yang bagus, banyak yang tertarik untuk membiayai," ujarnya kepada Bisnis, belum lama ini.

Dia mengatakan perseroan meyakini Apexindo dapat tumbuh signifikan terkait dengan adanya kekuatan keahlian yang dimiliki Apexindo di bidang migas.

Maka, lanjutnya, pengendali perseroan yang baru berencana tidak mengubah susunan direksi di Apexindo.

Namun, Mitra Rajasa akan menempatkan tambahan direksi dan komisaris di Apexindo.

Harga saham emiten berkode APEX ini ditutup di level Rp1.930, menurun 1,03% dibandingkan dengan harga penutupan hari sebelumnya. Apabila mengacu pada harga saham itu, kapitalisasi pasar Apexindo mencapai Rp5,1 triliun. (diena.lestari @bisnis.co.id/sylviana.pravita@bisnis. co.id)

Oleh Sylviana Pravita R.K.N & Diena Lestari

Bisnis Indonesia

Pertamina Anggap Transaksi Apexindo tidak Fair

JAKARTA, Republika -- PT Pertamina (Persero) menilai transaksi pembelian saham atau akuisisi PT Mitra Rajasa Tbk (MIRA) terhadap PT Apexindo Pratama Duta Tbk tidak fair. Karena itu Pertamina masih menunggu penjelasan dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam - LK) atas transaksi tersebut.

Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama Pertamina Ari Soemarno usai rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR-RI di Jakarta, Rabu (25/6). Menurut Ari perusahaannya sudah mengajukan penawaran namun tidak diajak berunding atas negosiasi pembelian Apexindo. ''Yang fair itu harusnya ada pembicaraan lisan. Apakah kita boleh menawar atau tidak. Kalau boleh, maka kita ajukan penawaran. Tapi begitu kita menawar tiba-tiba sudah diputuskan,'' papar dia.

Ari merasa, harga yang diajukan Pertamina hanya dijadikan pembanding saja. ''Kita minta Bapepam melihat ini. Karena ada masalah begini. Kita merasa diperlakukan tidak fair,'' tegasnya.

Saat ini Pertamina berharap, Bapepam-LK akan menetapkan supaya para pihak yang terlibat penjualan Apexindo untuk melakukan tender ulang. Ia menyatakan kalau sampai hal itu terjadi, maka Pertamina akan sangat tertarik untuk mengajukan penawaran lagi. ''Tapi terserah Bapepam, bukan otoritas kita. Kita tunggu saja jawaban dari Bapepam,'' tambahnya.

Sebelumnya, Direktur Keuangan Pertamina Frederick Siahaan mengatakan Pertamina sama sekali tidak mendapat pemberitahuan dari Medco Energi terkait transaksi MIRA dan Apexindo. Padahal, Pertamina sangat berkeinginan membeli anak perusahaan Medco yang bergerak dalam bidang jasa pengeboran tersebut. Pasalnya, keberadaan Apexindo akan sangat mendukung bisnis Pertamina. dia

Pertamina Minta Penjualan Saham Apexindo Ditender Ulang

JAKARTA Investor Daily -- PT Pertamina meminta penjelasan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) soal akuisisi 80,57% saham PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) senilai Rp 5,19 triliun oleh PT Mitra Rajasa Tbk (MIRA). Pertamina juga meminta penjualan saham Apexindo ditender ulang.

Menurut Direktur Utama PT Pertamina Ari H Soemarno, pihaknya merasa keberatan sekaligus mempertanyakan transaksi tersebut. Soalnya, Pertamina sudah mengajukan penawaran namun tidak diajak berunding dalam negosiasi pembelian Apexindo.

"Seharusnya yang fair adalah melakukan pembicaraan lisan. Apakah kami boleh menawar atau tidak. Kalau boleh, kami ajukan penawaran. Tapi begitu kami menawar, tiba-tiba sudah diputuskan," kata Ari di Jakarta, Rabu (25/6).

Dia menambahkan, dengan kejadian tersebut, berarti harga yang diajukan Pertamina hanya dijadikan pembanding. "Kami minta Bapepam melihat ini. Kami merasa diperlakukan tidak fair," tandasnya.

Ikut Lagi Penawaran

Pertamina, menurut Ari Soemarno, juga berharap Bapepam-LK menetapkan pihak-pihak yang terlibat penjualan saham Apexindo menggelar tender ulang. Jika itu terjadi, Pertamina siap mengajukan lagi penawaran. "Tapi terserah Bapepam, bukan otoritas kami. Kami tunggu saja jawaban dari Bapepam," paparnya.

PT Pertamina mengajukan penawaran harga Apexindo milik PT Medco Energi International Tbk dan Encore International Pte Ltd hingga Rp 2.625 per lembar. Angka itu tertinggi dari semua peserta.

Dalam surat yang dikirim kepada Dirut Medco Energi Internasional Darmoyo Doyoatmojo pada 17 Juni 2008, Dirut Pertamina Ari Soemarno menjelaskan, Pertamina menghargai 100% saham Apexindo US$ 650-750 juta. Itu berarti, nilai pembelian 80,57% saham Apexindo mencapai US$ 604,28 juta atau setara Rp 5,58 triliun.

“Jika Pertamina terpilih sebagai pemenang, kami siap membayar tunai dalam 60 hari setelah jual beli ditandatangani,” kata Ari Soermarno dalam suratnya.

Selain Pertamina, Northern Offshore Drilling menghargai 100% saham Apexindo US$ 731 juta atau seharga Rp 2.600 per lembar. Kendati Pertamina dan Northern Offshore mengajukan penawaran lebih tinggi, pemegang saham Medco dan Encore International yang dimiliki keluarga Arifin Panigoro tetap memilih Mitra Rajasa sebagai pemenang.

Padahal, Mitra Rajasa menghargai Rp 5,19 triliun pada harga Rp 2.450 atau 20% dari nilai ekuitas perusahaan penyedia jasa rig tersebut. Kedua pihak meneken jual beli saham Apexindo pada 9 Juni 2008.

Menurut Dirut Medco Energi Internasional Darmoyo Doyoatmojo, keputusan perseroan melepas perusahaan jasa pertambangan minyak dan gas bumi itu sudah dipertimbangkan secara matang.

“Banyak yang mengajukan penawaran dengan harga dan persyaratan berbeda. Tapi kami memilih Mitra Rajasa karena tidak ada persyaratan, meskipun harga yang ditawarkan Rp 2.450 per lembar,” tutur Darmoyo kepada Investor Daily, baru-baru ini.

Dia menegaskan, perseroan tidak semata-mata mempertimbangkan harga, melainkan kemudahan dan kecepatan dalam transaksi. “Kami sudah berpengalaman dalam proses tender tahun lalu. Saat itu, hampir semua peserta mengajukan penawar harga tertinggi, tapi ternyata dananya tidak siap,” ujarnya.

Oleh Happy Amanda Amalia

Pertamina Masih Inginkan Apexindo

Jurnal Nasional --- Pertamina merupakan penawar potensial yang memiliki minat tinggi mengakuisisi Apexindo. MEDCO Energi International sebagai induk perusahaan PT Apexindo Pratama Duta Tbk telah menandatangani kesepakatan jual beli 80,6 persen sahamnya kepada PT Mitra Rajasa Tbk. Meski demikian, PT Pertamina masih berharap dapat mengakuisisi Apexindo. "Kalau tender diulang kami siap mengajukan penawaran lagi," kata Direktur Utama (Dirut) Pertamina Ari Soemarno usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Rabu (25/6).

Pertamina telah melayangkan surat ke Medco yang mempertanyakan proses transaksi saham Apexindo tersebut pada 17 Juni lalu. Surat satu halaman itu juga ditembuskan kepada Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Ahmad Fuad Rahmany dan Dirut PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Erry Firmansyah.

Menurutnya, langkah itu diambil karena Pertamina menawar saham Apexindo dengan harga lebih tinggi, yakni Rp2.625 per saham. Tapi tanpa diduga, Medco justru menjual ke Mitra yang menawar Rp2.450 per saham. Apalagi, Mitra tak pernah berkecimpung di sektor minyak bumi dan gas. Mitra selama ini bergerak di sektor transportasi. "Jadi surat dikirimkan karena kami merasa diperlakukan tidak fair ," kata Ari.

Dia menjelaskan, sebenarnya Pertamina sudah mengadakan pembicaraan lisan terlebih dahulu dengan Medco terkait kemungkinan membeli Apexindo. Karena diperbolehkan, Pertamina pun mengajukan penawaran. Pertamina sangat berminat mengakuisisi Apexindo karena anak perusahaan Medco ini fokus bergerak di bidang jasa pengeboran minyak (rig). Jika berhasil diakuisisi Pertamina, Apexindo berpotensi ikut mendulang bisnis perseroan. "Namun, jangankan dipilih. Dipanggil pun tidak. Seolah-oleh penawaran kami hanya sebagai pembanding," katanya.

Karena itu, dia berharap Bapepam dapat melihat kejanggalan dalam transaksi ini. Pertamina menyerahkan sepenuhnya apakah ada kesalahan prosedur. "Kami masih tunggu keputusan Bapepam," katanya.

Sebelumnya, kesiapan Pertamina mengakuisisi saham Apexindo tertuang dalam surat Dirut Pertamina Ari Soemarno, bernomor 841/C0000/2008-80 tertanggal 17 Juni 2008, kepada Dirut PT Medco Energi International Tbk Darmoyo Doyoatmojo.

Ari mengatakan, Pertamina merupakan penawar potensial yang memiliki minat tinggi mengakuisisi Apexindo. "Kami juga berasumsi bahwa Pertamina telah memberikan penawaran proposal secara komprehensif dan kompetitif," kata Ari dalam suratnya.

Pertamina berpendapat bahwa harga pembelian Apexindo berkisar antara US$650-750 juta untuk 100 persen saham. Ari juga menilai, nilai modal Apexindo seharusnya tidak berada di bawah US$700 juta untuk 100 persen saham. Demikian pula, harga per saham tidak boleh di bawah Rp2.459 dengan kurs Rp9.245 per dolar AS.

Hal lain yang tercantum dalam surat tersebut adalah kesanggupan Pertamina memenuhi pembayaran secara tunai atas akuisisi 80,6 persen saham Apexindo tersebut dalam jangka waktu 60 hari (dua bulan) setelah diserahkan secara eksklusif ke Pertamina. "Kami percaya bahwa penawaran di atas akan menguntungkan Anda (Medco) dan berharap dapat segera dimaterialkan dalam transaksi," katanya.

by : Adhitya Cahya Utama