Wednesday, November 9, 2005

Apexindo Upayakan Tembus Asia

Jakarta, Investor Daily – PT Apexindo Pratama Duta Tbk (Apexindo) tengah berupaya ekspansi ke wilayah Asia, terutama kawasan Asia Tenggara. Perusahaan ini kini tengah mengikuti sejumlah tender jasa pengeboran di Thailand, Bangladesh dan India, yang sat ini sedang giat memproduksikan ladang-ladang minyaknya.

“Kami tertarik untuk bisa mengebor di Asia terutama Asia Tenggara, karena masih bisa mengontrol biaya yang harus dikeluarkan,” kata Direktur Utama Apexindo Hertriono Kartowisastro di Jakarta, belum lama ini.

Perseroan, kata dia, saat ini masih memiliki tiga rig darat (on shore) yang tidak dalam kondisi terkontrak, yakni rig lima, delapan dan 12. Hertriono mengatakan, pihaknya memilih Asia terutama Asia Tenggara, karena peluang di wilayah ini secara bisnis masih menguntungkan.

Dia menuturkan, perusahaan minyak di wilayah Asia sat ini sedang mengaktifkan kembali lapangan-lapangan minyaknya, seiring harga minyak yang tinggi di atas US$50 per barrel. “Kemarin kita sudah kalah, tapi kami akan coba lagi,” katanya.

Saat ini, rig lima perseroan yang berkekuatan 2.000 tenaga kuda tengah mengikuti tender di Jabung Jambi yang diadakan Amerada Hess. Rig delapan yang berkekuatan 1.000 tenaga kuda juga sedang mengikuti tender yang diadakan Petronas. Sementara rig 12 yang berkeuatan 600 tenaga kuda masih belum mengikuti tender sama sekali.

Blok Libia

Hertriono mengatakan, pihaknya sama sekali tidak tertarik untuk mengebor di Blok Libia yang telah dimiliki PT Pertamina (Persero), belum lama ini. “Biaya untuk memobilisasi rig darat kami sangat besar. Belum tentu keuntungan (profit) disana bisa menyamai dengan mengoperasikan rig disini,” katanya. (ari)

Penjualan Bersih Apexindo Capai Rp 755, 6 Miliar

Jakarta, Investor Daily - PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX ) membukukan laba bersih sebesar Rp 3,4 Miliar pada triwulan III 2005 atau naik drastis di banding periode sama tahun lalu yang merugi Rp 27 miliar. Hingga akhir tahun ini, laba bersih di perkirakan mencapai Rp 30 miliar.

Penjualan juga meningkat sekitar 5,7% menjadi Rp 755, 6 miliar. Peningkatan laba bersih itu di dukung konsistensi perseroan menekan biaya dan penurunan biaya kerugian akibat selisih kurs. Kerugian akibat selisih kurs berkurang sekitar 26, 7 % dari Rp 79, 2 miliar tahun lalu menjadi Rp 58,1 miliar .

Ditrektur Apex Agustinus B Lomboan mengatakan, penurunan kerugian selisih kurs tersebut di sebabkan keberhasilan perseroan memperkecil net open position sehinggga mengurangi resiko kerugian kurs dari flukturasi mata uang. ”Kami mampu membukukan net monetary asset sebesar US $ 9,3 juta dibandingkan periode yang sama tahun lalu US$ 93,6 juta,” ujarnya lewat siaran pers yang diterima Investor Daily di Jakarta,Senin (7/11).

Selain itu, perseroan pada kuartal ketiga tahun ini dapat mengurangi jumlah utang dengan signifikan sehingga beban bunga turun cukup tajam. Agustinus mengatakan, pelunasan utang itu berpengaruh cukup signifikan sehingga beban bugna turun cukup tajam. Hal itu secara signifikan dapat mengangkat laba bersih dan peningkatan pada rasio interest coverage perseroan dimasa mendatang.

Dia menjelaskan, perlunasan sebagian utang kepada Medco Energi Finance Overseas (MEFO) dengan menggunakan dana dari right issue sebesar Rp 460, 7 miliar telah menurunkan rasio utang berbunga dengan ekuitas menjadi 0, 69 kali dari sebelumnya 1,06 kali periode sama tahun 2004. Hal itu mengakibatkan neraca keuangan perseroan makin membaik .

Selama kuartal ketiga tahun 2005, perseroan yagn bergerak di bidang penyewaan rig dan kontraktor pemboran minyak berhasil menekan biaya langsung dan beban usaha. Akibatnya, EBITDA perseroan meningkat sekitar 2, 2 menjadi Rp 324, 5 miliar di bandingkan tahun lalu Rp 255, 1 miliar. Margin operasi juga meningkat dari 16, 9% menjadi 23,9 %. “Upaya efisiensi yang dilakukan secara berkesinambungan berhasil meningkatkan profitabilitas yagn makin membaik walaupun terjadi kenaikan biaya oprasional baik di lapangan maupun di kantor pusat yang di sebabkan dampak kenaikan bahan bakar minyak dan peningkatan secara inflasi secara global,” paparnya .

Meski perseroan berhasil membukukan laba bersih, lanjut dia, kontribusi pendapatan dari pemboran darat turun sekitar 16,7 % dari Rp 227,2 miliar menjadi Rp 189,3 miliar. Menurut dia, penurunan ini disebabkan akibat dari utilisasi dari rig darat dalam kondisi stagnan. Sebaliknya pendapatan ini pemboran lepas pantai menigkat sebesar 15,4 % menjadi Rp 609,6 miliar, dari tahun lalu menjadi Rp 528,4 miliar.

Sedangkan likuiditas dari perseroan pada kuartal ketiga dari tahun ini makin membaik, peningkatan rasio lancar menjadi 3,45 kali dari sebelumnya 1,75 kali peningkatan rasio tersebut dipicu peningkatan kas dan setara kas sekitar 260,1% dari 39, 0 miliar menjadi Rp 140, 5 miliar. Faktor penting pemicu peningkatan kas dan setara kas tersebut yakni bebasnya kas idle di rekening penampungan di projet finance. Setelah pelunasan secara penuh sisa outstanding utang ke Fortis Bank US$ 36,8 juta dengan menggunakan dana hasil dari penerbitan obligasi. (c73).

Ikhtisar Keuangan Apexindo (dalam miliar Rp)

Kuartal III 2004

Kuartal III 2005

Pendapatan Bersih

755,63

798,93

Laba Kotor

186,65

240,11

Laba Sebelum Pajak

(30,55)

9,60

EBITDA

255,07

324,53

Laba Bersih

(27,00)

3,35

Laba per Saham

(16)

2