Wednesday, June 4, 2008

Goldman biayai Mitra Rajasa akuisisi Apexindo

JAKARTA, Bisnis Indonesia: PT Mitra Rajasa Tbk segera mengantongi pendanaan akuisisi PT Apexindo Pratama Duta Tbk senilai Rp4,1 triliun dari bank investasi Goldman Sachs, menyusul finalisasi pendanaan yang ditandatangani di Hong Kong, kemarin. Selanjutnya, Mitra Rajasa akan berutang Rp1 triliun dan akan dibayar tahun depan.

Perseroan juga akan membatalkan rencana penerbitan obligasi senilai Rp800 miliar, meski sudah disetujui oleh rapat umum pemegang saham.

Menurut Dirut Mitra Rajasa Beni Prananto, pendanaan akuisisi itu ditandatangani oleh Komisaris Utama Mitra Rajasa Tito Sulistio dan pihak Goldman di Hong Kong.

Goldman, lanjutnya, akan membiayai porsi pembayaran secara tunai dan bertahap sebesar Rp2,5 triliun guna membeli 48,87% saham Medco. Sisanya, Rp643,52 miliar akan dibayar melalui penerbitan surat utang bertenor satu tahun oleh Sabre, anak perusahaan yang dimiliki 100% dan berkedudukan di Singapura.

Selanjutnya, Goldman juga akan membiayai pembelian 31,7% saham Encore atas Apexindo senilai Rp1,62 triliun secara tunai dan bertahap. Sisanya, Rp417,5 miliar juga dibiayai melalui penerbitan surat utang bertenor satu tahun oleh Sabre.

"Jadi, kami menegaskan tidak akan menerbitkan obligasi. Bahkan, rencana penerbitan obligasi Mitra senilai Rp800 miliar akan kami batalkan, karena pendanaannya sudah diambil alih dari Goldman Sachs," tuturnya, kepada Bisnis, kemarin.

Mengenai perbedaan keterangan antara prospektus Mitra Rajasa dan pernyataan Medco tentang adanya kesepakatan harga pembelian Apexindo, Beni mengatakan memang hingga saat ini Mitra Rajasa dan Medco belum menandatangani kesepakatan harga.

Isi prospektus yang dikeluarkan oleh Mitra Rajasa menyatakan antara perseroan dengan Medco dan Encore masih melakukan pembicaraan atau negosiasi mengenai syarat dan ketentuan pengambilalihan saham Apexindo yang akan dituangkan dalam perjanjian jual beli saham.

"Namun, hal-hal pokok mengenai harga, objek, dan skema pembayaran telah disepakati," ungkap prospektus itu.

Oleh Sylviana Pravita R.K.N.

Bisnis Indonesia