Friday, December 14, 2007

Divestasi Apexindo Mungkin Molor Hingga 2008, Bormindo Nusantara telah menyampaikan penawaran

JAKARTA, Koran Tempo -- Rencana PT Medco Energi Internasional Tbk. menjual 51,39 persen saham PT Apexindo Pratama Duta Tbk. ada kemungkinan bakal molor hingga tahun depan.

"Kalau bisa selesai sebelum akhir tahun ini bagus, tapi bisa saja molor hingga tahun depan," kata Presiden Direktur Medco Energi Hilmi Panigoro kepada Tempo kemarin.

Hingga saat ini, Hilmi melanjutkan, belum ada keputusan siapa calon pembeli yang memenangi penawaran atas penjualan Apexindo. Ia mengindikasikan adanya negosiasi yang alot antara Medco dan calon pembeli tersebut. "Jelas (alot) karena menjual perusahaan itu banyak yang harus dibicarakan," ujarnya sesaat sebelum hubungan telepon tiba-tiba terputus.

Awalnya, Medco berencana mengumumkan pemenang pembeli perusahaan gas dan minyak ini pada 26 November lalu. Namun, akhirnya diperpanjang hingga sepekan untuk menambah waktu negosiasi hak dan kewajiban antara penjual dan pembeli.

Medco Energi berencana melepas saham Apexindo dengan harga penawaran Rp 2.700 per lembar. Terakhir, calon pembeli Apexindo hanya tersisa tiga, yaitu Abacus Capital, Recapital Investment Bank, dan perusahaan pengeboran PT Bormindo Nusantara.

Dua calon pembeli lainnya, Essar Oil dari India dan 3i Group Plc., mundur karena menganggap harga permintaan Medco Energi Rp 2.700 per saham terlalu mahal. Adapun Texas Pacific Group mengundurkan diri.

Secara terpisah, Komisaris Bormindo M. Ramdani Basri menyatakan masih terus menunggu keputusan final pemenang penjualan Apexindo ini. Namun, menurut dia, hingga saat ini masih belum ada perkembangan informasi mengenai penjualan saham tersebut.

Ia juga menyampaikan bahwa Bormindo telah mengajukan penawaran sesuai dengan harga yang ditawarkan Medco. "Karena, kalau bid, kami harus mengikuti yang mereka (Medco) tawarkan," kata Ramdani melalui telepon tanpa mau menjelaskan lebih terperinci.

Sebelumnya, sumber Tempo menyampaikan bahwa dalam divestasi saham Apexindo tersebut, Abacus memberikan penawaran tertinggi, yakni Rp 2.450 per lembar. Urutan penawar berikutnya adalah Bormindo, selanjutnya Recapital (Koran Tempo, 27 November).

Dalam divestasi ini, Medco Energi menunjuk Credit Suisse sebagai penasihat keuangan. Dari sekitar 50 investor yang diundang membeli saham Apexindo milik Keluarga Panigoro ini, hanya 19 calon investor yang mengembalikan formulir pernyataan minat.

Medco Energi berniat menjual kepemilikan sahamnya di Apexindo karena akan memfokuskan bisnisnya pada pengembangan minyak dan gas di sektor hulu.

Medco Energi menguasai 52,4 persen saham Apexindo. Pemegang saham Apexindo lainnya adalah Seadrill Ltd., melalui Abacus Capital International Ltd., sebanyak 32,3 persen dan publik 15,3 persen. WAHYUDIN FAHMI

Penjualan Apexindo Molor

JAKARTA (SINDO) - Rencana PT Medco Energi International Tbk menjual 51,39 persen saham PT Apexindo Pratama Duta Tbk kemungkinan tertunda sampai tahun depan. Pasalnya, rencana pengumuman pemenang tender penjualan Apexindo tanpa ada kepastian.

"Kalau bisa selesai sebelum akhir tahun ini bagus, tapi bisa saja molor hingga tahun depan," ungkap Presiden Direktur Medco Energi Internasional Hilmi Panigoro, di Jakarta kemarin.

Sampai saat ini, papar Hilmi, belum ada keputusan siapa calon pembeli yang memenangi penawaran atas penjualan Apexindo. Hal itu disebabkan negosiasi penjualan Apexindo antara Medco dan pembeli berjalan alot. "Jelas alot, karena menjual perusahaan itu banyak yang harus dibicarakan," ujarnya.

Awalnya, Medco berencana mengumumkan pemenang pembeli Apexindo pada 26 November 2007, lalu. Namun, akhirnya diperpanjang hingga sepekan untuk menambah waktu negosiasi hak dan kewajiban antara penjual dan pembeli. Medco berencana melepas saham Apexindo dengan harga penawaran Rp2.700 per lembar.

Terakhir, calon pembeli Apexindo hanya tersisa tiga, yaitu Abacus Capital, Recapital Investment Bank, dan perusahaan pengeboran PT Bormindo Nusantara. Dua calon pembeli lainnya, Essar Oil dari India dan 3i Group Plc, menganggap harga permintaan Medco Energi Rp2.700 per saham terlalu mahal. Adapun Texas Pacific Group (TPG) juga mengundurkan diri.

Dihubungi terpisah, Komisaris Bormindo M. Ramdani Basri menyatakan masih terus menunggu keputusan final pemenang penjualan Apexindo. Namun, menurut dia, hingga saat ini masih belum ada perkembangan informasi mengenai penjualan saham tersebut.

Menurut Ramdani Bormindo telah mengajukan penawaran sesuai dengan harga yang ditawarkan Medco. "Karena, kalau bid, kami harus mengikuti yang mereka (Medco) tawarkan," kata Ramdani melalui telepon tanpa bersedia menjelaskan lebih terperinci dengan alasan rahasia.

Sebelumnya, dikabarkan bahwa dalam divestasi saham Apexindo tersebut, Abacus memberikan penawaran tertinggi, yakni Rp 2.450 per lembar. Urutan penawar berikutnya adalah Bormindo, selanjutnya Recapital.

Dalam divestasi anak usaha itu, Medco Energi menunjuk Credit Suisse sebagai penasihat keuangan. Dari sekitar 50 investor yang diundang membeli saham Apexindo milik Keluarga Panigoro ini, hanya 19 calon investor yang mengembalikan formulir pernyataan minat. Medco Energi berniat menjual kepemilikan sahamnya di Apexindo karena akan memfokuskan bisnisnya pada pengembangan minyak dan gas di sektor hulu.

Sampai kuartal III tahun ini Apexindo membukukan penurunan laba bersih 11,5% menjadi USD23 juta dari periode yang sama tahun lalu USD26 juta. Laba bersih yang lebih rendah ini terutama disebabkan oleh kenaikan beban bunga perseroan menjadi sebesar USD10,1 juta atau meningkatsiginifikan sebesar 146,3% dari USD4,1 juta pada tahun lalu.

Sementara itu, perseroan membukukan peningkatan pendapatan dari USD111,8 juta menjadi USD140 juta pada kuartal III tahun ini. Jumlah tersebut meningkat sebesar 25,2% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. (rahmat baihaqi)