Tuesday, July 15, 2008

Mitra gandeng Goldman kuasai Apexindo

JAKARTA, Bisnis Indonesia: PT Mitra Rajasa Tbk kemungkinan besar menggandeng Goldman Sachs (Asia) L.L.C sebagai mitra strategis untuk mengakuisisi 80,6% saham PT Apexindo Pratama Duta Tbk senilai US$562 juta atau Rp5,19 triliun.

Direktur Utama Mitra Rajasa Beni Prananto mengatakan pada beauty contest untuk mencari mitra strategis itu, perseroan kemungkinan memilih mitra strategis yang selama ini menjadi lead arranger dan financial advisor yaitu Goldman. Mereka lebih mengetahui kondisi Apexindo dan Mitra Rajasa.

"Ya, memang kami condong memilih Goldman sebagai mitra strategis dalam kepemilikan Apexindo," ujarnya kepada Bisnis pada akhir pekan lalu.

Perseroan, lanjutnya, tengah bergerak cepat guna memenuhi kebutuhan pendanaan akuisisi Apexindo yang harus dipenuhi akhir Agustus nanti.

Mitra Rajasa membentuk Bidco yang merupakan anak perusahaan Sabre Systems International Pte Ltd. Sabre merupakan anak perusahaan Mitra Rajasa yang berkedudukan di Singapura. Bidco juga akan berdiri di Singapura.

Beni menuturkan Mitra Rajasa tengah memastikan persentase kepemilikan antara Mitra Rajasa dan Goldman Sachs pada Apexindo.

Tiga pihak

Komisaris Utama Mitra Rajasa Tito Sulistio mengatakan seleksi mitra strategis dalam akuisisi itu digelar dan diikuti oleh tiga pihak, yaitu bank investasi, perusahaan migas dan fund manager. Meski demikian, lanjutnya, Mitra Rajasa akan mengambil 80,57% saham Apexindo pada tahap awal akuisisi.

Emiten pengeboran migas itu mengambil alih 48,72% saham Apexindo dari PT Medco Energi Internasional Tbk dan 31,61% saham dari Encore International Ltd seharga Rp2.450 per saham.

Berdasarkan keterbukaan informasi Medco disebutkan bahwa konsultan independen PT Alpro Dinamika menilai berdasarkan pendekatan diskonto arus kas dengan tingkat diskonto 13,7%-16,5%, perhitungan nilai perusahaan (enterprise value) Apexindo per 31 Maret 2008 berkisar US$702,1 juta-US$874,6 juta.

Setelah memperhitungkan utang dan kas serta kas Apexindo per 31 Maret 2008 sebesar US$188,5 juta dan US$36,6 juta, ekuitas Apexindo mencapai pada kisaran US$549,9 juta-US$722,5 juta.

Selanjutnya, ekuitas dibagi dengan 2,63 miliar total saham yang diterbitkan Apexindo, sehingga diperoleh indikasi harga saham Apexindo pada kisaran US$0,2088-US$0,2743 atau ekuivalen dengan Rp1.925-Rp2.528, dengan kurs US$1=Rp9.217 per 31 Maret 2008.

Oleh Sylviana Pravita R.K.N.

Bisnis Indonesia

Akuisisi Apexindo Pratama, Pertamina Tunggu Bapepam-LK

Jurnal Nasional -- PT Pertamina masih menunggu keputusan Bapepam-LK terkait rencana akuisisi PT Apexindo Pratama Duta Tbk oleh PT Mitra Rajasa Tbk (MIRA) yang dinilai berjalan secara tidak adil (fair). Hal ini diungkapkan Direktur Utama (Dirut) Pertamina Ari Soemarno di Magelang pada Jurnal Nasional, beberapa waktu lalu. "Tinggal tunggu keputusan Bapepam-LK aja," katanya.

Ari mengakui, bahwa sampai sekarang Pertamina masih berharap dapat mengakuisisi perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengeboran tersebut. Ketika disinggung apa langkah Pertamina, jika diputuskan MIRA yang memang harus mengakuisisi anak perusahaan Medco Energi International (Medco) tersebut, Ari hanya menjawab bahwa tidak dapat berbuat apa-apa lagi.

Dia mengatakan, bahwa pihaknya sudah berjuang keras untuk mendapatkan perusahaan tersebut. "Lha, kami mau usaha apa lagi? Kalau ternyata nantinya MIRA yang diputuskan berhak mengakuisisi Apexindo dan dianggap sesuai ketentuan di pasar modal ya mau bagaimana lagi?" katanya dengan nada kecewa.

Ari hanya menyesalkan sikap Medco yang tidak memberi kesempatan yang adil buat Pertamina. Dia menyebutkan, hingga saat ini surat keberatan ke Medco atas transaksi akuisisi tersebut belum mendapat balasan sama sekali.

Sebelumnya, Pertamina sudah mengirimkan surat yang menyatakan minat membeli. Surat itu ditandatangani Dirut Pertamina bernomor 841/ C0000/2008-80 tertanggal 17 Juni 2008, kepada Dirut PT Medco Energi International Tbk Darmoyo Doyoatmojo. Surat itu berisi, Pertamina siap mengajukan harga penawaran yang lebih baik dibandingkan MIRA, dengan mengajukan penawaran harga penjualan 80,6 persen saham Apexindo dengan harga maksimal Rp2.625 per saham atau lebih tinggi dari harga jual kepada Mitra Rajasa sebesar Rp2.450 per saham.

Artinya, dalam ketentuan tender seharusnya Pertamina yang memenangkan tender pembelian Apexindo tersebut karena menawarkan harga beli yang lebih tinggi dibanding MIRA. Namun, pada kenyataannya, MIRA dan Medco menandatangani kesepakatan jual beli Apexindo pada harga hanya Rp2.450 per saham. Sedangkan surat keinginan Pertamina membeli Apexindo hanya dianggap angin lalu. "Setelah kami masukan penawaran yang lebih tinggi, malah kemudian diputuskan pemenangnya. Ini tidak adil," katanya.

Oleh karena itu, dia berharap Bapepam-LK dapat melihat kejanggalan dalam transaksi ini dan segera memberikan keputusan. Mengingat, MIRA juga selama ini bukan perusahaan yang bergerak sejalan dengan kor bisnis Apexindo, tapi perusahaan di sektor transportasi.


by : Antarini Vellandrie