Friday, September 22, 2006

Medco berpeluang lepas Apexindo

JAKARTA, Bisnis Indonesia: PT Medco Energi Internasional Tbk akan kembali mempertimbangkan penjualan anak usahanya, PT Apexindo Pratama Duta Tbk, jika muncul tawaran pembelian yang menarik di masa mendatang.

Pemilik Medco Group Arifin Panigoro mengatakan perseroan memang secara resmi telah membatalkan rencana penjualan Apexindo beberapa waktu lalu. Namun, keputusan itu tak berlaku permanen sehingga penjualan itu bisa saja kembali dilakukan sewaktu-waktu di masa mendatang.

"Perusahaan terbuka seperti kami kan memperhitungkan keuntungan. Kalau harganya bagus sekali mungkin juga [Apexindo] dijual," ujarnya.

Hingga kini, lanjut dia, perseroan masih mempertahankan perusahaan jasa pengeboran itu karena dinilai masih strategis untuk menopang proyek eksplorasi migas mereka.

Dia menjelaskan biaya sewa jasa pengeboran di luar Apexindo masih terlalu mahal jika dibandingka menggunakan jasa anak usahanya sendiri. Karenanya, perseroan masih mempertahankan perusahaan tersebut.

Sebelumnya, Medco berencana menjual 52% saham yang dimilikinya di Apexindo. Tiga investor asing telah menyebutkan minatnya yakni Aban Loyd Chiles Offshore Ltd (ALCO) dari India, China Oilfield Services Limited (COSL), dan China National Offshore Oil Corporation Limited (CNOOC).

ALCO menawar harga saham Med-co senilai US$550 juta atau Rp3.666 per lembar saham, sementara China Oilfield Services Limited (COSL) dan China National Offshore Oil Corpo-ration Limited (CNOOC) telah meng-gelar uji tuntas (due dilligence).

Namun, Medco membatalkan ren-cana penjualan tersebut. Dalam riset tentang Apexindo kemarin, Danareksa Sekuritas meyakini dua alasan pembatalan penjualan Apexindo.

Pertama, keputusan itu di luar dari tujuan strategis Medco yang fokus pada bisnis eksplorasi dan produksi. Kedua, karena harga penawaran yang terlalu rendah da tingkat sewa rig di pasar saat ini naik empat hingga lima kali lipat dibandingkan tahun lalu

Arifin menegaskan pembatalan penjualan Apexindo itu bukan karena harga penawaran yang terlampau rendah, melainkan lebih karena masih besarnya kebutuhan jasa pengeboran perusahaan energi itu.

Dia mengakui harga penawaran yang diberikan investor atas saham Apexindo sangat bagus. Pihaknya dapat membukukan keuntungan besar karena sahamnya terjual dengan harga premium.

"Pembatalan kemarin karena pertimbangan bisnis karena kami masih perlu dukungan jasa drilling. Kalau Apexindo dilepas, jangan-jangan untuk operasi kami sendiri nanti malah susah," tuturnya kepada Bisnis, kemarin.

Dalam perdagangan kemarin, saham Medco (MEDC) diperdagangkan seharga Rp3.350 atau menguat Rp100 dari posisi penutupan sehari sebelumnya. Sementara itu, saham Apexindo diperdagangkan seharga Rp1.570 atau turun Rp10.

Pernyataan pembatalan penjualan saham Apexindo pada 12 Agustus lalu, menyebabkan harga saham emiten tersebut anjlok Rp190 ke posisi Rp1.560. Ini merupakan penurunan terbesar sejak 18 Agustus 2005. (arif.gunawan@bisnis.co.id)

Oleh Arif Gunawan S.

Bisnis Indonesia