Sunday, February 12, 2006

Pefindo beri rating Apexindo idA-

JAKARTA, Bisnis Indonesia: Lembaga Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menetapkan kembali peringkat obligasi I PT Apexindo Pratama Duta Tbk senilai Rp150 miliar pada peringkat idA-.

Pefindo juga menetapkan peringkat obligasi syariah perseroan sebesar Rp240 miliar pada level idA-(sy).

"Peringkat tersebut didukung oleh tingkat daily rate rig [tarif harian sewa rig] yang menguntungkan, menguatnya struktur permodalan, dan kontrak jangka panjang dengan perusahaan besar di industri minyak dan gas bumi," tulis Pefindo dalam rilisnya kemarin.

Lembaga rating itu menyatakan peringkat Apexindo terbatasi dengan tingginya risiko operasional serta ketergantungan perseroan pada salah satu nasabah utamanya.

Saham perseroan yang kini didukung oleh lima rig lepas pantai dan sembilan rig darat itu, dikuasai oleh a.l. perusahaan induk PT Medco Energi Internasional Tbk sebanyak 52,4%, dan perusahaan jasa pengeboran asal Norwegia SeaDrill Ltd sebesar 35,1%. (Bisnis/02)

Apexindo Pinjam US$ 116 Juta

JAKARTA, Koran Tempo -- PT Apexindo Pratama Tbk. akan meminjam dana US$ 116 juta pada kuartal pertama 2006. Pinjaman itu untuk melunasi pembelian alat bor sumur minyak (rig) lepas pantai US$ 140 juta.

Perusahaan penyewa alat pertambangan itu berencana menambah satu rig lepas pantai pada Desember 2006. Tahun lalu perseroan telah membayar uang muka sebesar US$ 24 juta, yang dananya diperoleh dari penerbitan saham baru senilai Rp 750 miliar beberapa waktu lalu.

Sekretaris Korporasi Apexindo Ade Saftari berharap pinjaman untuk sisa pembayaran itu bisa diperoleh lewat sindikasi yang terdiri atas konsorsium bank dan manajemen investasi. Saat ini sudah ada beberapa pemberi pinjaman dari luar dan dalam negeri yang menyatakan bersedia. "Saat ini sedang dalam tahap negosiasi," kata Ade kemarin.

Menurut dia, jika tahun ini perseroan tidak mampu membayar, produsen alat bor yang berada di Singapura memberi keringanan kepada Apexindo untuk mencicil 30 persen dalam tiga tahun dan membayar 75 persen sisanya pada akhir jangka waktu itu. SULIYANTI PAKPAHAN