Monday, June 16, 2008

Divestasi Apexindo Paling Adil Lewat Lelang

JAKARTA, Investor Daily --- Penjualan saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) dan Encore International Pte sebesar 80,5% pada PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) paling tepat dilakukan melalui mekanisme lelang.

Ketua Umum Masyarakat Investor Indonesia (Misi) ND Murdani mengatakan, saham Apexindo seharusnya dijual pada harga tertinggi. Sebab, Medco Energi merupakan perusahaan terbuka yang sebagian sahamnya dimiliki oleh investor publik. “Jadi, saham itu bagian dari publik. Guna mendapatkan harga adil, Medco dan Encore International harus menggelar lelang sebagaimana diterapkan oleh Herald Resources dari Australia,” kata Murdani kepada Investor Daily di Jakarta, Minggu (15/6).

Menurut dia, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) perlu meneliti secara rinci rencana akuisisi Apexindo oleh PT Mitra Rajasa Tbk. Sebab, investor minoritas Medco Energi dirugikan.

Medco dan Encore International telah menandatangani perjanjian jual beli saham Apexindo dengan PT Mitra Rajasa Tbk (MIRA). Nilai akuisisi mencapai Rp 5,19 triliun atau seharga Rp 2.450 per unit.

Sejumlah investor publik menyesalkan pelepasan saham Apexindo karena ada investor lain mengajukan harga yang lebih tinggi dari Mitra Rajasa. Northern Offshore Drilling milik konglomerat John Frederiksen pernah menawar seharga Rp 2.600 atau US$ 713 juta. PT Pertamina juga mengajukan harga yang lebih tinggi dari Mitra Rajasa. Namun, Medco Energi dan Encore yang dimiliki keluarga Arifin Panigoro justru memilih Mitra Rajasa.

Sumber Investor Daily sebelumnya mengatakan, Prajogo Pangestu dan Goldman Sachs diduga ikut dalam akuisisi Apexindo. Prajogo yang juga komisaris utama PT Barito Pacifik Tbk menyetor senilai US$ 100 juta (Rp 920 miliar) dan Goldman senilai US$ 175 juta.

Menurut Murdani, otoritas pasar modal sebaiknya memanggil sejumlah investor yang pernah ikut menawar saham Apexindo. Sebab, Bapepam dapat memanfaatkan wewenangnya guna meminta Medco dan Enrico agar bersedia melelang divestasi saham anak usahanya secara transparan sesuai prinsip pasar modal.

Ketua Bapepam-LK Fuad Rahmany mengatakan, pihaknya menilai harga penjualan saham Medco pada Apexindo bukan merupakan wewenangnya. Karena Bapepam tidak berhak terlibat dalam kegiatan operasional emiten, termasuk larangan jual beli sahamnya. “Itu urusan komisaris perusahaan. Kami hanya melihat jika ada masalah dalam laporan keuangan, transaksi atau mempertanyakan transaksi yang tidak dilaporkan,”kata dia akhir pekan lalu.

Tuntut ke Pengadilan

Dia menegaskan, pemegang saham melalui rapat umum pemegang saham (RUPS) perseroan wajib menyampaikan protes terkait transaksi saham tersebut. Bahkan, mereka juga dapat menuntut para pemegang saham Medco ke pengadilan.

Sementara itu, Kepala Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Jasa Bapepam-LK Noor Rachman mengatakan, transaksi penjualan saham Apexindo harus mengikuti peraturan No IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama. Aturan ini mewajibkan keterbukaan informasi transaksi saham Apexindo oleh Mitra Rajasa.

Sekretaris Perusahaan Mitra Rajasa Imaculata TM Wattimena menjelaskan, pihaknya siap diperiksa oleh regulator terkait akuisisi 80,57% saham Apexindo. Perseroan menilai telah mematuhi peraturan pasar modal dengan mengumumkan rencana akuisisi Apexindo kepada publik dan melaporkan ke Bapepam serta Bursa Efek Indonesia (BEI).

Mitra Jasa juga sudah menunjuk PT Zodiac Perintis, penilai independen yang terdaftar di Bapepam, terkait nilai akuisisi saham Apexindo. Nilai wajar saham Apexindo berkisar Rp 5,17-5,86 triliun atau seharga Rp 2.435-Rp 2.762 per lembar.

Dirut Encore International Yani Panigoro menegaskan, keputusan melepas Apexindo kepada Mitra Rajasa tidak semata-mata masalah harga. Namun, ada pertimbangan lain, seperti kemudahan dan kecepatan transaksi yang ditawarkan Mitra Rajasa.

Finalisasi akuisisi Apexindo masih menunggu persetujuan pemegang saham dalam RUPSLB Medco Energi pada Juli 2008. (hut)

Oleh Deviana Chuo

Apexindo Dibeli MIRA, Pertamina Surati Medco

Jakarta, detikFinance - Pembelian 80,6% saham PT Apexindo Pratama Duta Tbk oleh PT Mitra Rajasa Tbk terus mendapat sorotan. MIRA yang notabene perusahaan transportasi mengejutkan pasar dan Pertamina dengan pembelian tersebut.

Pertamina yang kabarnya menawar Apexindo dengan harga tinggi harus gigit jari ketika Medco menjualnya ke MIRA.

Direktur Keuangan Pertamina Frederick Siahaan ikut mempertanyakan akuisisi Apexindo oleh MIRA. Untuk itu, Pertamina akan melayangkan surat ke PT Medco Energi Internasional Tbk dan Bapeppam-LK untuk meminta kejelasan.

"Kami memang belum terima pemberitahuan secara resmi mengenai transaksi tersebut. Tapi kami akan kirim surat ke Medco dengan cc ke Bapepam-LK," kata Frederick, disela-sela rapat dengar pendapat dengan Komisi VII di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Senin (16/6/2008).

Menurut Frederick, sebenarnya Pertamina sangat tertarik untuk membeli Apexindo karena perusahaan tersebut fokus pada penyediaan jasa pengeboran. Hal ini tentu saja bisnis Pertamina makin berkembang.

Namun apa daya, meski sudah melakukan penawaran, Apexindo tetap jatuh ke tangan Mitra yang justru tidak bergerak di bidang migas.

Ketika ditanya apakah penawaran Pertamina lebih tinggi dari Mitra, Frederick hanya tersenyum dan mengangguk, tapi tidak menyebutkan berapa angka penawaran Pertamina.

MIRA membeli saham milik PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) sebanyak 1.287.045.106 saham dan milik Encore sebanyak 835.000.000 saham.

Total saham beredar APEX mencapai 2,64 miliar saham sehingga dengan pembelian tersebut MIRA menguasai 80,6% saham Apexindo.

MIRA membeli saham Apexindo seharga Rp 2.450 per saham yang lebih tinggi dari harga penutupan 9 Juni 2008 di level Rp 2.200 per saham.

Apexindo merupakan salah satu pemain utama di bisnis penyewaan rig. Medco telah beberapa kali menawarkan saham Apexindo ke investor asing namun akhirnya kesepakatan yang terjalin pilihannya ke MIRA.

( lih / ir )


Alih Istik Wahyuni - detikFinance

Medco: MIRA Lebih Unggul

JAKARTA (SINDO) – PT Medco Energi Internasional Tbk menilai tawaran akuisisi PT Mitra Rajasa Tbk atas PT Apexindo Pratama Duta Tbk lebih menarik dibandingkan pesaingnya.

Tawaran Mitra Rajasa (MIRA) memiliki keunggulan dari segi harga, kecepatan, dan penyelesaian transaksi ketimbang penawar lain sehingga Medco kemudian memilihnya sebagai pihak yang berhak mendapatkan Apexindo (APEX). Investor Relation Medco Energi Internasional Nusky Suyono mengatakan, secara umum pemilihan pembeli Apexindo berdasarkan atas liabilitas kas calon pembeli, penyelesaian transaksi secepat mungkin, dan tidak memiliki prasyarat atau kondisikondisi yang nantinya dapat menyulitkan Medco.

”Yang penting penyelesaiannya cepat dan transparan,” ujarnya kepada SINDO di Jakarta kemarin. Dia menegaskan, meski ada penawar yang mengajukan harga lebih tinggi, tapi memerlukan waktu pembayaran yang lebih panjang, Medco tidak bisa memilihnya. Pasalnya, penjualan Apexindo sudah terlalu lama molor dari yang direncanakan.

”Meski harganya tinggi, tapi dicicil dan membutuhkan waktu lama, ya tidak bisa,” tandasnya. Nusky mengungkapkan hal tersebut untuk menjawab keberatan beberapa pihak terhadap penjualan Apexindo ke Mitra Rajasa,di antaranya dari Pertamina. Namun dia tidak mau berkomentar apakah memang Pertamina pernah menyatakan minatnya kepada Apexindo.

”Saya tidak mau bilang karena dapat melanggar confidential (rahasia),”elaknya. Pihak Pertamina kemarin menyatakan niatnya mengirimkan surat kepada Medco Energi serta Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) terkait pelepasan saham Apexindo kepada Mitra Rajasa.

”Kami akan melayangkan surat kepada Medco dengan cc ke Bapepam-LK,” ujar Direktur Keuangan Pertamina Frederick Siahaan di selasela rapat kerja dengan Komisi VII DPR di Jakarta kemarin. Menurut dia, Pertamina tidak mendapat pemberitahuan dari Medco Energi terkait transaksi MIRA dan Apexindo.

Padahal, pihaknya sangat berminat membeli anak perusahaan Medco yang bergerak dalam bidang jasa pengeboran tersebut karena akan semakin mendukung bisnis Pertamina.Namun, dia enggan mengungkapkan harga penawaran yang diajukan Pertamina untuk mengakuisisi saham Apexindo. Seperti diketahui, Medco dan MIRA baru saja menandatangani kesepakatan jual beli saham Apexindo dengan harga Rp2.450 per lembar saham.

MIRA akan membeli 80,6% saham Apexindo dengan nilai total Rp5,16 triliun. Saham itu terdiri atas 1,28 miliar saham (48,87%) Apexindo milik Medco dan 835 juta saham (31,7%) milik Encore. Sementara itu, Kepala Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Riil Bapepam- LK Nurhaida mengatakan, sejauh ini Medco belum melaporkan transaksi penjualan anak usahanya tersebut.

”Medco belum menyerahkan dokumen transaksi materialnya ke Bapepam. Jadi, kami belum bisa memberi tanggapan atas kemungkinan mereka melakukan transaksi yang menyalahi aturan,” paparnya. Nurhaida mengatakan, Medco seharusnya segera menyerahkan dokumen transaksinya, terutama terkait besaran harga akuisisi, dan perubahan kegiatan usahanya pascaakuisisi.

Sesuai keputusan Ketua Bapepam-LK Kep-02/PM/2001 Nomor IXE2 tentang Transaksi Material, Medco wajib melaporkan transaksi materialnya.Terhitung sejak pelepasan 80,6% saham Apexindo pekan lalu, Medco masih memiliki waktu penyerahan dokumen transaksinya hingga dua pekan mendatang.

Di lain pihak, hingga kemarin Bapepam-LK masih menelaah dokumen transaksi Mitra Rajasa sebagai pengendali baru saham Apexindo.” Mitra Rajasa (MIRA) sudah menyampaikan dokumen mengenai transaksi materialnya dan masih kami telaah. Yang ditelaah termasuk besaran harga dan dana pinjaman yang digunakan untuk akuisisi,”tuturnya. (nunung a/ferial t/setiawan a)