Thursday, March 15, 2007

Apexindo Dapat Kontrak Pemboran Darat US$ 13,9 Juta

JAKARTA, investorindonesia.com --- PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) berhasil mendapatkan kepastian kontrak untuk beberapa pekerjaan pemboran darat senilai US$ 13,9 juta.

Direktur Utama APEX Hertriono Kartowisastro, kepada BEJ, Kamis, mengatakan bahwa pihaknya mendapat perpanjangan pekerjaan jasa pemboran darat untuk dua rig (rig 9 dan rig 10) dari VICO di Kalimantan Timur.

"Total nilai kontrak yang didapatkan untuk kedua rig tersebut sekitar US$ 13,9 juta untuk periode enam bulan," katanya.

Hertriono juga menambahkan bahwa pihaknya juga mendapat konfirmasi kontrak untuk rig 15 dari PEARLOIL (Tungkal) Limited senilai US$ 2,6 juta di wilayah Tungkal, Jambi.

Sementara untuk rig 8 telah memenangkan kontrak senilai US$ 2,5 juta dari Lundin Blora BV yang akan dilakukan di Blora, Jawa Timur dan rig 2 juga mendapatkan kontrak US$ 3,5 juta dari JOB Pertamina - Medco Tomori untuk pekerjaan di Blok Tomori, Sulawesi. (ant/gor)

Wednesday, March 14, 2007

Apexindo Garners Drilling Deals Totaling $22.5M

Asia Pulse Pte Ltd, rigzone.com --- Publicly listed oil drilling company PT Apexindo Pratama Duta said it has oil and gas drilling contracts valued at US$22.5 million.

Apexindo President Hertriono Kartowisastro said the contracts include a six-month extension of a contract worth US$13.9 million from Vico for drilling in East Kalimantan using its Rig 9 and Rig 10.

The company also has a similar contract valued at US$2.6 million from Pearol (Tungkal) Limited for oil drilling in the Tungkal area in Jambi using its Rig 15.

Its Rig 8 won a contract valued at US$2.5 million from Lundin Blora BV for work in East Java and Rig won one valued at US$3.5 million from JOB Pertamina-Medco for work in Sulawesi.

Apexindo Raih Kontrak Rig Senilai Rp200 M

JAKARTA, Media Indonesia Online: Perusahaan jasa pengeboran nasional PT Apexindo Pratama Duta Tbk memperoleh kepastian kontrak untuk empat proyek pengeboran darat senilai total US$22,5 juta (sekitar Rp200 miliar).

Sebanyak lima menara pengeboran (rig) milik Apexindo kini tengah disiapkan untuk keempat proyek tersebut.

Direktur Utama Apexindo, Hertriono Kartowisastro, mengemukakan hal itu kepada wartawan, di Jakarta, Rabu (14/3).

Kelima rig itu meliputi Rig 2, Rig 8, Rig 9, Rig 10 dan Rig 15.

Menurut Hertriono, Rig 9 dan Rig 10 Apexindo berhasil mendapatkan kontrak pengeboran di Kalimantan Timur di lapangan minyak dan gas milik VICO. Nilai kontrak bagi kedua rig adalah sekitar US$13,9 juta yang berlaku untuk jangka waktu enam bulan.

Kemudian, Rig 15 Apexindo memperoleh kontrak baru dari PEARLOIL (Tungkal) Limited senilai sekitar US$2,6 juta di wilayah Tungkal, Jambi.

Rig 8 Apexindo memenangkan kontrak senilai sekitar US$2,5 juta dari Lundin Blora BV yang akan dilakukan di Blora, Jawa Timur. Sedangkan Rig 2 Apexindo mendapatkan kontrak sekitar US$3,5 juta dari JOB (Joint Operation Body) Pertamina-Medco Tomori untuk proyek di Blok Tomori, Sulawesi.

"Kami gembira karena rig-rig darat kami berhasil mendapatkan kontrak segera setelah pekerjaan pemboran dengan klien-klien sebelumnya selesai. Keberhasilan mendapatkan kontrak tanpa waktu tunggu yang panjang tentunya akan berpengaruh positif terhadap tingkat utilisasi rig darat kami," katanya.

Dia menyatakan keberhasilan perseroan mendapatkan kontrak-kontrak untuk rig-rig darat tersebut menunjukkan walaupun persaingan pada pasar pengeboran darat semakin ketat, tetapi Apexindo tetap mampu bersaing.

Keadaan ini akan sangat mendorong kinerja pertumbuhan perusahaan.

Menurut dia, hampir seluruh rig darat perseroan yang telah mendapatkan kepastian kontrak sedang dipersiapkan untuk pekerjaan baru. Diharapkan pada saat kontrak berjalan, kelima rig dapat beroperasi secara maksimal.

Lebih lanjut Hertriono menerangkan, hingga saat ini kontribusi pendapatan Apexindo lebih banyak diberikan oleh segmen pengeboran lepas pantai. Dengan keberhasilan perseroan mendapatkan keempat kontrak itu membuktikan bahwa potensi pasar pemboran darat Indonesia makin menjanjikan.

Hertriono menegaskan perseroan akan terus aktif mengikuti lelang pemboran darat maupun laut. Langkah ini sekaligus untuk memantapkan posisi Apexindo sebagai kontraktor pengeboran terkemuka, tidak hanya untuk segmen pengeboran lepas pantai tapi juga untuk pengeboran darat, baik di Indonesia maupun wilayah Asia Tenggara.

Sementara itu, Direktur Keuangan Apexindo, Agustinus B Lomboan mengatakan maraknya kegiatan pengeboran darat di Indonesia memberikan pengaruh positif pada Apexindo. Perseroan sendiri memiliki keunggulan kompetitif dengan spesifikasi horse power (kekuatan bor) yang besar untuk sebagian besar rig-rig darat perseroan.

"Selain itu, tingginya tingkat permintaan akan rig darat secara langsung mempengaruhi harga sewa harian. Situasi ini tentu saja akan meningkatkan kontribusi pendapatan dari segmen rig darat ditambah dengan marjin keuntungan yang meningkat," tuturnya.

Menurut Agustinus, dengan efisiensi yang konsisten dan pertumbuhan yang meyakinkan, tidak hanya dari segmen lepas pantai tapi juga segmen rig darat, tingkat profitabilitas diharapkan akan meningkat signifikan pada tahun ini. (Ndy/Ol-03)

Apexindo raih kontrak baru US$22,5 juta

JAKARTA, Bisnis Indonesia: PT Apexindo Pratama Duta Tbk mengantongi empat kontrak pengeboran baru dan perpanjangan bernilai total US$22,5 juta.

Dirut Apexindo Hertriono Kartowisastro mengatakan perseroan mendapatkan perpanjangan kontrak sebesar US$13,9 juta untuk pekerjaan pengeboran selama enam bulan di Kalimantan Timur dari VICO untuk Rig 9 dan Rig 10.

Perseroan juga mendapatkan konfirmasi kontrak untuk Rig 15 dari Pearloil (Tungkal) Limited senilai US$2,6 juta di wilayah Tungkal, Jambi.

Rig 8 memenangkan kontrak sebesar US$2,5 juta dari Lundin Blora BV di Blora, Jawa Timur, dan Rig 2 mendapat kontrak dari JOB Pertamina-Medco Tomori di Blok Tomori, Sulawesi senilai US$3,5 juta.

Hertriono mengatakan selama ini pendapatan Apexindo lebih banyak disumbang dari pengeboran lepas pantai. Namun, dengan didapatnya empat kontrak pengeboran darat membuktikan segmen ini mempunyai potensi yang menjanjikan.

"Perseroan akan terus secara aktif mengikuti tender pengeboran darat maupun laut, memantapkan posisi Apexindo sebagai kontraktor pengeboran terkemuka, tidak hanya untuk segmen pengeboran lepas pantai tapi juga untuk pengeboran darat baik di Indonesia maupun di Asia Tenggara," kata dia.

Menurut Direktur Keuangan Apexindo Agustinus B. Lomboan, dana yang dibutuhkan untuk pengerjaan proyek tersebut tidak signifikan. "Semua on going kontrak, jadi dananya tidak signifikan."

Dia mengatakan saat ini perseroan juga tengah mengikuti tender proyek pengeboran selama tiga hingga lima tahun untuk Total di lapangan Tunu, Kalimantan Timur.

Oleh Pudji Lestari

Bisnis Indonesia

Tuesday, March 13, 2007

Apexindo Officially Launches Soehanah to Strengthen its Fleet

rigzone.com --- PT Apexindo Pratama Duta Tbk conducted naming ceremony for its newest jackup on March 10, 2007 in Singapore. The naming ceremony held in PPL Shipyard was attended by the Minister of Energy and Mineral Resources Republic of Indonesia, Mr. Purnomo Yusgiantoro; the founder of Apexindo, Mr. Arifin Panigoro; the commissioners of PT Medco Energi International Tbk as Apexindo's parent company; and the company's clients.

The new jackup Soehanah is one of a number of super premium jackups worldwide built based on PPL Shipyard's proprietary design, the Baker Marine Pacific 375 Class. This Deep Drilling Offshore Jackup rig is equipped to drill high pressure and high temperature wells of 30,000 feet and operating in 375 feet water depth. It has accommodation for 120 men. "The inclusion of Soehanah will significantly strengthen The Company's fleet. The state of the art jackup has a larger deck load and offers a high level of convenience. Hence, the rig is expected to work efficiently and with good quality and safety level in which it is Apexindo's commitment to always focus on clients' needs", explains Hertriono Kartowisastro, The company's President Director. The addition of Soehanah is an implementation of The company's strategy to focus on the offshore rig segment and to capitalize on the robust offshore oil and gas drilling market with high utilization and day rates for offshore rigs having risen substantially on the back of strong demand, driven by the high oil price and strong E&P activities. The Soehanah has secured a long-term contract with Total E&P Indonesie for gas drilling project in Sisi and Nubi, East Kalimantan. This is testimony of Apexindo's commitment to support the Indonesian Government in increasing domestic energy production and reserves.

Soehanah is expected to contribute positively to Apexindo's performance in the years to come. Agustinus B. Lomboan, Finance Director of Apexindo said "With the addition of another jackup that has secured a contract with Total E&P Indonesie, The company's financial performance and positions are expected to improve significantly. Through excellent growth, it is expected that profitability level will also rise providing a push for Apexindo to provide greater value for the shareholders".

Apexindo Resmikan Rig Jack Up

JAKARTA, Investor Daily – PT Apexindo Pratama Duta Tbk meresmikan rig jack up terbaru di Singapura, Sabtu (10/3). Rig Jack Up yang diberi nama “Soehanah” termasuk salah satu Rig Jack Up Super Premium dibangun berdasarkan desain yang dimiliki PPL Shipyard, Baker Marine Pacific Class 375. Rig Jack Up ini dilengkapi kemampuan mengebor sumur bertekanan dan bersuhu tinggi pada kedalaman 30.000 kaki dan beroperasi pada kedalaman air 375 kaki. Direktur Utama Apexindo Hertriono Kartowisastro dalam siaran persnya yang diterima Investor Daily, Minggu (11/3), mengatakan rig yang dapat mengakomodasikan 120 orang kru tersebut akan secara signifikan memperkuat armada perseroan. Pasalnya, rig tersebut dinilai canggih di dunia dengan deck load lebih besar dan memiliki tingkat kenyamanan tinggi. (dr)

Kemampuan Bor

Singapura, Investor Daily - Seorang tenaga ahli dari Rig Jack Up Soehanah, Singapura sedang mengecek alat kontrol pengeboran akhir pekan lalu. Rig Jack Up yang termasuk super premium tersebut nantinya mampu melakukan pengeboran pada sumur yang bertekanan dan bersuhu tinggi pada kedalaman 30.000 kaki dan beroperasi pada kedalaman air 375 kaki.

Monday, March 12, 2007

Peresmian Rig Jack Up

Singapura, Investor Daily - Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro (tengah) berbincang dengan (kiri ke kanan): Founder Apexindo Arifin Panigoro, Dirut PT Apexindo Pratama Duta Tbk Hertriono Kartowisastro, Vice President Drilling, Well Service and Logistic PT Total E&P Indonesia Darto Sayogyo serta Dubes RI untuk Singapura Wardana disela peresmian Rig Jack Up terbaru di Kawasan PPL Shipyard PTE LTD, Singapura (10/3).

Peresmian Rig

Singapura, Bisnis Indonesia - Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro (kedua kanan) mendengarkan pembicaraan pemegang saham PT Apexindo Pratama Duta Tbk Arifin Panigoro (kiri) didampingi Dirut Hertriono Kartowisastro (kedua kiri), disaksikan Vice President Drilling, Well Service and Logistic PT Total E&P Indonesia Darto Sayogyo, di galangan kapal PPL Singapura, Sabtu. Mereka bertemu selepas meresmikan rig jack up terbaru yang diberi nama 'Soehanah', dilengkapi kemampuan melakukan pengeboran pada sumur yang bertekanan tinggi pada kedalaman 30.000 kaki

New Oil Rig

Singapura, The Jakarta Post - Apexindo's founder, Arifin Panigoro, and president, Hertriono Kartowisastro, and Energy and Mineral Resources Minister Purnomo Yusgiantoro (from left to right) have a light discussion after inaugurating Apexindo's new oil rig in Singapore on Saturday. The oil rig, nicknamed "Soehanah", can drill up to 30,000 feet and has received a contract from Total Indonesia to drill for gas off the coast of Sisi and Nubi, East Kalimantan.

Saham Apexindo Menuju Rp 1.800

JAKARTA, Investor Daily - Saham PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) berpeluang menguat untuk jangka pendek. Faktor teknis dan fundamental yang positif diperkirakan menjadi pemicu pergerakan APEX.

“Ekspektasi meningkatnya kinerja perseroan selama 2006 sepertinya akan mendorong APEX mendekati harga target Rp 1.800 dalam waktu dekat,” kata Kepala Riset PT Mega Capital Indonesia Felix Sindhunata kepada Investor Daily di Jakarta, Jumat (9/3).

Pada perdagangan akhir pekan lalu, APEX stagnan di posisi Rp 1.710. Saham perusahaan pertambangan tersebut ditransaksikan hanya empat kali, dengan volume sebanyak 52.500 saham senilai Rp 89,78 juta.

Level tertinggi yang pernah dicapai APEX di posisi Rp 1.940 per saham. Saat ini, kapitalisasi pasar APEX mencapai Rp 2,98 triliun.

Menurut Felix, berdasarkan analisis teknis, saham Apexindo berpotensi menguat kembali untuk jangka pendek, setelah bergerak mendatar di kisaran Rp 1.700-1.750 dalam tiga bulan terakhir. Konfirmasi tersebut terbaca dari indikator stochastic oscillator yang menunjukkan APEX berpeluang berbalik arah menguat (technical rebound). “Indikator teknis lain seperti relative strength index (RSI) tujuh hari juga memperlihatkan arah rebound pada APEX dalam waktu dekat,” ujarnya.

Dia menambahkan, momentum keluarnya laporan keuangan perseroan untuk tahun buku 2006 yang diekspektasikan cukup menggembirakan turut mendorong aksi akumulasi untuk jangka pendek. “Tentunya, target harga di posisi Rp 1.800 akan mudah ditembus,” jelas Felix.

Lebih lanjut, Felix mengatakan, per 30 September 2006, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 289,22 juta atau meningkat 84,85% dari sebelumnya yang merugi Rp 156,47 juta. “Tahun ini, neraca keuangan perseroan sepertinya akan tetap positif, seiring berhasilnya Apexindo mengantungi beberapa kontrak baru dan meresmikan rig jack up terbaru,” ujarnya.

Felix melanjutkan, earning per share (EPS) Apexindo tahun ini juga diprediksi meningkat menjadi Rp 147 per saham, dibanding tahun sebelumnya minus Rp 17. “Valuasi APEX juga menarik dibanding saham sejenis seperti PT Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS),” jelas dia. Price to earning ratio (PER) Apexindo tercatat 11,63 kali dan price to book value (PBV) 2,44 kali. Sedangkan PER RUIS sudah 14,69 kali, dengan PBV 2,57 kali,” jelasnya.

Kepala Riset PT Financorpindo Nusa T Hendry Andrean juga mengungkapkan hal senada. Secara fundamental, APEX cukup menjanjikan untuk dikoleksi, karena kinerja perseroan untuk 2006 bakal meningkat. “Untuk 2007 diperkirakan tetap tumbuh. Apalagi bisnis utama perseroan berhubungan erat dengan minyak dan gas bumi yang trennya cenderung meningkat,” ujarnya.

Dia memperkirakan, untuk jangka pendek, APEX berpotensi menguat kembali. Secara teknis, potensi rebound pada APEX juga mulai terlihat. “Peluang penguatan APEX terbaca dari RSI sembilan hari dan moving average convergence divergence (MACD). Walaupun, kedua indikator tersebut masih menunjukkan pergerakan mendatar,” tegas Hendry.

Rig Jack Up Terbaru

Sementara itu, Apexindo Pratama Duta meresmikan rig jack up terbaru pada 10 Maret 2007 di Singapura. Rig jack up baru Soehanah tersebut termasuk salah satu rig jack up super premium yang dibangun berdasarkan desain yang dimiliki PPL Shipyard, Baker Marine Pacific Class 375.

Rig tersebut juga dilengkapi kemampuan untuk melakukan pemboran pada sumur yang bertekanan dan bersuhu tinggi pada kedalaman 30.000 kaki. “Rig ini termasuk rig canggih di dunia dengan deck load lebih besar dan memiliki tingkat kenyamanan yang tinggi,” Hertriono Kartowisastro, direktur utama Apexindo belum lama ini.

Hingga akhir kuartal III 2006, pendapatan perseroan mencapai Rp 1,03 triliun, naik 28,94% dibanding periode sama 2005 Rp 798,93 miliar.

Rekomendasi

Felix merekomendasikan buy APEX di level Rp 1.680 untuk investor yang bermain jangka pendek. Namun, untuk jangka menengah maupun panjang, pemodal boleh mengakumulasi pada posisi Rp 1.700. “Support Rp 1.680 dan resistance pada level Rp 1.800,” ujarnya. Sedangkan Hendry merekomendasikan wait and see saham minyak dan gas tersebut pada jangka pendek dan speculative buy pada jangka menengah maupun panjang. “Support di level Rp 1.680 dan resistance pada posisi Rp 1.730,” jelasnya. (asp)

Tips APEX

Tren

Jangka pendek: berpeluang menguat

Jangka menengah-panjang: menguat

Fundamental

Per 30 September 2006, laba bersih Rp 289,22 miliar

PER: 11,63 kali, PBV: 2,44 kali

Teknis

MACD: berpeluang rebound

Stochastic: menguat kembali

RSI 7 dan 9 hari: berpotensi menguat

Rekomendasi

Felix Sindhunata:

Jangka pendek: buy

Menengah-panjang: buy

Support: Rp 1.680, resistance: Rp 1.800

T Hendry Andrean:

Jangka pendek: wait and see

Menengah-panjang: speculative buy

Support: Rp 1.680, resistance: Rp 1.730

Medco Siap Pasok Gas ke PT PIM

Jakarta, Kompas - Medco Energi siap memasok gas untuk kebutuhan PT Pupuk Iskandar Muda atau PIM. Gas sebesar 110 juta kaki kubik dari Blok A diharapkan bisa mulai dialirkan pada kuartal pertama tahun 2010.

Direktur Pengembangan Medco Energi Rashid I Mangunkusumo mengemukakan hal itu di sela-sela peresmian rig baru PT Apexindo Pratama Duta, anak perusahaan Medco, di PPL Port Singapura, Sabtu (10/3).

Rashid mengatakan, sebagai langkah awal, minggu ini Medco dan PIM akan menandatangani nota kesepakatan (memorandum of understanding/MOU) kerja sama pengaliran gas. "MOU ini penting supaya arah pengembangan gas Blok A jelas. Kalau semua lancar, kami menargetkan perjanjian induk kesepakatan jual beli gas sudah bisa diteken pertengahan tahun ini. PIM minta gas sebanyak 110 juta kubik dan kami siap memenuhi," katanya.

Medco menjadi operator di Blok A setelah mengambil alih saham ConocoPhillips. Medco yang memiliki saham 41,67 persen di blok itu memiliki mitra kerja Premier Oil dan Japex. Blok A merupakan blok eksplorasi di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Gas dari Blok A diharapkan bisa mengatasi defisit pasokan gas yang membuat PT PIM nyaris berhenti operasi. Saat ini kebutuhan gas untuk PIM ditutupi dengan pengalihan pasokan gas (swap) dari Kilang Arun.

Pabrik PIM-1 dengan kapasitas produksi 570.000 ton urea per tahun membutuhkan gas 33 MMBTU per ton. Pabrik PIM-2 dengan kapasitas produksi yang sama membutuhkan pasokan gas 27 MMBTU per ton

Namun, menurut Rashid, sampai saat ini kedua belah pihak belum berbicara soal harga. Medco memperkirakan, untuk mengembangkan Blok A dibutuhkan investasi sebesar 400 juta dollar AS. Sebagian besar akan diambil dari dana internal perusahaan.

Selain PIM, gas dari Blok A juga diminati oleh PT Perusahaan Listrik Negara. "PLN juga sudah minta, tapi kami katakan masih harus melihat besaran cadangannya dulu," kata Rashid.

Rencana pengembangan Blok A dimajukan ke Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Migas sebelum akhir bulan ini. Diharapkan dalam 30 bulan, gas sudah sudah bisa diproduksikan. "Target kami kuartal I-2010, Blok A sudah bisa berproduksi," katanya. (DOT)

Friday, March 9, 2007

Apexindo Inks Deals for Extension and New Contracts for its Land Rigs

rigzone.com --- PT Apexindo Pratama Duta Tbk successfully obtained new contract and extension confirmations for several land rigs projects. The Company has earned contract extensions for 2 (two) land rigs, Rig 9 and Rig 10 from VICO for drilling projects in East Kalimantan. The total value of both contracts is approximately USD 13.9 million for the period of 6 (six) months.

Apexindo Rig 15 has also received new contract confirmation from PEARLOIL (Tungkal) Limited valued at approximately USD 2.6 million for a drilling project in Tungkal, Jambi. Further, Rig 8 has won a contract from Lundin Blora BV worth around USD 2.5 million for a drilling program in Blora, East Java. Apexindo Rig 2 has also obtained contract valued around USD 3.5 million from JOB Pertamina-Medco Tomori for a drilling project in Tomori Block, Sulawesi.

Apexindo's accomplishment in obtaining contracts for its onshore rigs demonstrates that even though the competition in the land drilling market is very intense, Apexindo still manages to participate in that segment. Currently, all land rigs that have secured new contracts or extensions are on preparation and are expected to operate at maximum capacity.

"We are delighted that our land rigs successfully obtained contracts soon after they completed the drilling projects from previous clients. Our success in obtaining contract without waiting period will give positive impact to our land rig utilization," explains Hertriono Kartowisastro, President Director of Apexindo

Up to this point, Apexindo's largest Revenue contribution comes from the offshore rig segment. The Company's ability to obtain new contracts proves that land drilling market in Indonesia is still promising. Hertriono explains, "The Company will always be proactive in participating on land and offshore drilling tenders, to assure Apexindo's position as the leading drilling contractor, not only in the offshore drilling segment but also in the land drilling segment, in Indonesia and South East Asia Region".

Agustinus B. Lomboan, the Company's President Director adds, "The increase activity in land drilling business in Indonesia provides positive impact to Apexindo in which it has competitive advantage for owning large horse power specification on most of its land rigs. Furthermore, the high level of land rig demand directly affects dayrates. This situation will definitely boost contribution from land rig segment coupled with higher profit margin. Driven by the consistency to promote efficiency and substantial growth not only from the offshore segment but also from the land rig segment as well, Apexindo's profitability is expected to improve significantly this year. This will definitely give opportunity to the Company to offer higher return for its Shareholder".