JAKARTA, Media Indonesia Online: Perusahaan jasa pengeboran nasional PT Apexindo Pratama Duta Tbk memperoleh kepastian kontrak untuk empat proyek pengeboran darat senilai total US$22,5 juta (sekitar Rp200 miliar).
Sebanyak lima menara pengeboran (rig) milik Apexindo kini tengah disiapkan untuk keempat proyek tersebut.
Direktur Utama Apexindo, Hertriono Kartowisastro, mengemukakan hal itu kepada wartawan, di Jakarta, Rabu (14/3).
Kelima rig itu meliputi Rig 2, Rig 8, Rig 9, Rig 10 dan Rig 15.
Menurut Hertriono, Rig 9 dan Rig 10 Apexindo berhasil mendapatkan kontrak pengeboran di Kalimantan Timur di lapangan minyak dan gas milik VICO. Nilai kontrak bagi kedua rig adalah sekitar US$13,9 juta yang berlaku untuk jangka waktu enam bulan.
Kemudian, Rig 15 Apexindo memperoleh kontrak baru dari PEARLOIL (Tungkal) Limited senilai sekitar US$2,6 juta di wilayah Tungkal, Jambi.
Rig 8 Apexindo memenangkan kontrak senilai sekitar US$2,5 juta dari Lundin Blora BV yang akan dilakukan di Blora, Jawa Timur. Sedangkan Rig 2 Apexindo mendapatkan kontrak sekitar US$3,5 juta dari JOB (Joint Operation Body) Pertamina-Medco Tomori untuk proyek di Blok Tomori, Sulawesi.
"Kami gembira karena rig-rig darat kami berhasil mendapatkan kontrak segera setelah pekerjaan pemboran dengan klien-klien sebelumnya selesai. Keberhasilan mendapatkan kontrak tanpa waktu tunggu yang panjang tentunya akan berpengaruh positif terhadap tingkat utilisasi rig darat kami," katanya.
Dia menyatakan keberhasilan perseroan mendapatkan kontrak-kontrak untuk rig-rig darat tersebut menunjukkan walaupun persaingan pada pasar pengeboran darat semakin ketat, tetapi Apexindo tetap mampu bersaing.
Keadaan ini akan sangat mendorong kinerja pertumbuhan perusahaan.
Menurut dia, hampir seluruh rig darat perseroan yang telah mendapatkan kepastian kontrak sedang dipersiapkan untuk pekerjaan baru. Diharapkan pada saat kontrak berjalan, kelima rig dapat beroperasi secara maksimal.
Lebih lanjut Hertriono menerangkan, hingga saat ini kontribusi pendapatan Apexindo lebih banyak diberikan oleh segmen pengeboran lepas pantai. Dengan keberhasilan perseroan mendapatkan keempat kontrak itu membuktikan bahwa potensi pasar pemboran darat Indonesia makin menjanjikan.
Hertriono menegaskan perseroan akan terus aktif mengikuti lelang pemboran darat maupun laut. Langkah ini sekaligus untuk memantapkan posisi Apexindo sebagai kontraktor pengeboran terkemuka, tidak hanya untuk segmen pengeboran lepas pantai tapi juga untuk pengeboran darat, baik di Indonesia maupun wilayah Asia Tenggara.
Sementara itu, Direktur Keuangan Apexindo, Agustinus B Lomboan mengatakan maraknya kegiatan pengeboran darat di Indonesia memberikan pengaruh positif pada Apexindo. Perseroan sendiri memiliki keunggulan kompetitif dengan spesifikasi horse power (kekuatan bor) yang besar untuk sebagian besar rig-rig darat perseroan.
"Selain itu, tingginya tingkat permintaan akan rig darat secara langsung mempengaruhi harga sewa harian. Situasi ini tentu saja akan meningkatkan kontribusi pendapatan dari segmen rig darat ditambah dengan marjin keuntungan yang meningkat," tuturnya.
Menurut Agustinus, dengan efisiensi yang konsisten dan pertumbuhan yang meyakinkan, tidak hanya dari segmen lepas pantai tapi juga segmen rig darat, tingkat profitabilitas diharapkan akan meningkat signifikan pada tahun ini. (Ndy/Ol-03)