Friday, July 11, 2008

Medco Cari Pinjaman US$ 1 Miliar

JAKARTA, Investor Daily --- PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) akan mencari total pinjaman sebesar US$ 1 miliar untuk investasi pada tujuh proyek utama di Indonesia dan Libya.

Direktur Medco Energi Internasional D Cyril Noerhadi mengatakan, ketujuh proyek itu adalah Senoro LNG, Rimau EOR, Blok A Aceh, Lematang Gas, Sarulla, Blok 47 Libya, dan pembangunan pabrik ethanol di Lampung. Total investasinya mencapai US$ 3 miliar.

Perusahaan energi milik keluarga Panigoro itu harus menyiapkan dana sekitar US$ 1,5 miliar secara bertahap hingga 2012. Sisanya sebesar US$ 1,5 miliar dari anggota konsorsium lainnya. “Dari porsi Medco yang US$ 1,5 miliar itu, kami akan mengeluarkan kas internal sebesar US$ 500 juta. Sedangkan US$ 1 miliar lagi dari pinjaman bank atau emisi obligasi,” kata Cyril di Jakarta, Kamis (10/7).

Cyril mengakui, perseroan tengah menjajaki fasilitas pinjaman dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC) dan Asian Development Bank (ADB). Perseroan optimistis, fasilitas itu dapat diperoleh pada 2008. Namun, dananya belum tentu digunakan tahun ini. Sebab, Medco akan memanfaatkan penjualan 48,87% saham PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) senilai US$ 340,89 juta.

Selain itu, Medco akan menggunakan dana hasil penjualan saham minoritas pada tujuh blok minyak dan gas bumi. Namun, Cyril mengaku belum bisa mengungkapkan nilai penjualan tersebut karena masih dalam proses tender. “Yang pasti, dana sangat cukup untuk membiayai ekuitas tujuh proyek utama yang sebesar US$ 500 juta karena dari Apexindo sebesar US$ 340,8 juta dan sisanya hanya sekitar US$ 159 juta,” ujar dia.

Medco kini menerima tawaran dari 30 perusahaan yang ingin memiliki saham perseroan pada tujuh blok migas. Namun, menurut Cyril, peminat yang kini serius hanya sekitar dua-tiga perusahaan. Dengan demikian, Medco menargetkan penjualan sahamnya itu bakal selesai pada September 2008.

Produksi Naik

Medco optimistis, kapasitas produksinya nanti dapat meningkat menjadi 120-180 ribu barel oil equivalent (BOE) per hari apabila tujuh proyek utama sudah beroperasi. Saat ini, produksi perseroan hanya sekitar 72 ribu BOE per hari.

Kepala Riset BNI Securities Norico Gaman memperkirakan, laba bersih perseroan setiap tahun diprediksi naik hingga 38% dalam kurun waktu lima tahun ke depan. Kenaikan itu seiring dengan pengerjaan tujuh proyek utama. Bahkan, kata dia, kenaikan itu mencapi 40% jika harga minyak dunia tetap di atas US$ 100 per barel.

Norico menilai, rencana perseroan untuk mencari pinjaman sudah tepat. Dengan begitu, Medco dapat memenuhi pendanaan proyek dan sekaligus meningkatkan kinerja keuangan. “Posisi utangnya memang bertambah, namun ada kompensasi karena dapat meningkatkan kinerja keuangan,” kata dia.

Tawaran Pertamina

Mengenai penawaran PT Pertamina terkait penjualan Apexindo, Dirut Medco Energi Darmoyo Doyoatmojo mengatakan bahwa persoalan itu sudah selesai. Perseroan sudah memberikan penjelasan kepada Pertamina mengenai penjualan Apexindo kepada PT Mitra Rajasa Tbk (MIRA).

“Persoalan dengan Pertamina sudah selesai dan tidak mengganggu hubungan kami berdua di sejumlah proyek migas. Untuk itu, kami akan mengadakan RUPSLB pada 7 Agustus 2008,” tegas Darmoyo, kemarin.

Menurut dia, penjualan Apexindo kepada Mitra Rajasa merupakan keputusan yang terbaik. Meski dengan harga Rp 2.450 per saham, Mitra Rajasa tidak menyertakan banyak persyaratan sehingga transaksinya dapat dilakukan dengan cepat dan mudah.

Sebelumnya, Pertamina menawar Apexindo dengan harga Rp 2.625 per saham. Namun, tawaran itu dianggap belum cukup karena memuat beberapa persyaratan sehingga pemenangnya adalah Mitra Rajasa.

Mitra Rajasa akan membayar tunai sebesar US$ 272,71 juta dalam dua tahap. Sisanya sebesar US$ 68,18 juta akan dibayar dalam bentuk obligasi dengan jaminan berjangka waktu satu tahun. Obligasi itu akan diterbitkan Sabre Systems International Pte Ltd, anak usaha Mitra Rajasa di Singapura.

Mitra Rajasa juga akan mengambil alih 31,7% saham Encore International Ltd milik keluarga Panigoro dengan mekanisme serupa. Dengan demikian, total akuisisi Apexindo oleh Mitra Rajasa menjadi sekitar Rp 5,19 triliun. (c119)