Saturday, July 29, 2006

ALCO pastikan beli Apexindo

JAKARTA, Bisnis Indonesia: Aban Loyd Chiles Offshore Ltd (ALCO) memasuki tahap lanjutan untuk membeli 32,152% saham PT Apexindo Pratama Duta Tbk senilai US$550 juta kendati PT Medco Energi International Tbk, pemegang saham mayoritas Apexindo, masih membuka kesempatan kepada pihak lain untuk berkompetisi dalam transaksi tersebut.

Koran Times of India melaporkan ALCO, perusahaan pengeboran minyak asal India, memastikan rencana pembelian saham Apexindo dengan harga perkiraan US$550 juta atau sekitar Rp5 triliun, tulis Bloomberg.

Koran itu melaporkan ALCO berencana menjual sebagian saham miliknya yang ada di unit Singapura untuk mendanai akuisisi tersebut. ALCO berniat mengumpulkan dana US$200 juta melalui opsi menjual saham unit usahanya tersebut atau menerbitkan obligasi dalam denominasi mata uang asing.

Pada 18 Mei, ALCO melaporkan rencana pembelian saham perusahaan pengeboran Indonesia kepada National Stock Exchange India. Dalam pengumuman terpisah ke Bursa Efek Jakarta pada 31 Mei, ALCO menyatakan akan membeli 32,152% saham Apexindo.

Pernyataan ALCO ini berbeda dari niat Medco sebelumnya yang akan melepas seluruh sahamnya di Apexindo sebanyak 51,78%.

Isu masuknya ALCO mengerek saham Apexindo hingga menyentuh rekor Rp1.760 pada penutupan perdagangan Kamis lalu. Namun harga saham itu kemarin terkoreksi Rp40 menjadi Rp1.720.

Transaksi saham Apexindo sempat naik tajam pada Kamis dengan volume 22,63 juta lembar. Tetapi kemarin volume transaksi saham perusahaan penyewa rig (alat pengebor migas) ini turun menjadi 2,16 juta lembar.

Kinerja dan prediksi kinerja PT Apexindo Pratama Duta Tbk

2005 2006* 2007*

Pendapatan (Rp miliar) 1.135,6 1.247,1 2.236,5

Pertumbuhan pendapatan (%) 11,2 9,8 79,3

EBITDA (Rp miliar) 459,9 495,5 908,3

Pertumbuhan EBITDA (%) 38,4 7,7 83,3

Laba bersih (Rp miliar) (43,1) 133,2 321,5

Earning per share (Rp) (16,7) 51,6 124,5

Sumber: Danareksa Sekuritas

* = perkiraan

Dirut Medco Energi International Tbk (Medco) Hilmi Panigoro mengatakan Medco sudah menerima penawaran itu. "Tapi kami belum mengambil keputusan karena harus mempelajari lebih lanjut," ujarnya kepada Bisnis.

Dia mengakui dalam penawaran yang diterima, ALCO belum menyebutkan berapa harga yang disanggupi oleh pembeli tersebut. "Boleh saja mereka sebagai pembeli menyebut angka itu. Tapi kami belum mengambil keputusan."

Berkompetisi

Helmi melanjutkan kendati ALCO sangat serius untuk membeli saham Apexindo, Medco akan tetap memberi kesempatan kepada pihak lain berkompetisi dalam transaksi tersebut untuk mencari penawaran terbaik.

Namun, Sekretaris Perusahaan Apexindo Ade. R. Satari mengaku tidak mengetahui rencana pembelian saham Apexindo itu. "Waktu itu pernah disebutkan bahwa Aban Loyd sebagai pihak yang berminat membeli, tetapi kelanjutannya kami tidak tahu."

Hingga Kamis, katanya, belum ada informasi apa pun terkait pelaksanaan transaksi tersebut.

Sekretaris Perusahaan PT Medco Energi Internasional Tbk Andy Karamoy juga mengaku belum mendapat informasi apapun mengenai pembelian saham Apexindo.

Medco, yang bergerak dalam bidang pengeboran minyak dan gas, menguasai 51,78% saham Apexindo. Pemegang saham Apexindo lainnya per 30 Juni 2006 adalah Asian Opportunities Fund I Segregated 15,8%, dan CLSA Ltd yang mewakili kliennya memegang 15,8%.

Menurut Sebastian Tobing, analis pertambangan dari Trimegah Securities, pembelian US$550 juta itu akan setara dengan Rp1.950 per saham. Diharapkan transaksi itu akan berdampak positif bagi pemegang saham Medco.

Medco akan berpeluang membeli ladang migas baru atau mengembangkan ladang yang ada setelah transaksi itu.

"Rumor penjualan saham Apexindo ini sudah cukup lama. Kalau hal itu terjadi, tujuan Medco lebih fokus ke bisnis pengeboran minyak akan tercapai."

Sedangkan analis Danareksa Sekuritas Bonny Setiawan memperkirakan akuisisi 53% saham Apexindo akan selesai pada akhir bulan ini dengan harga premium.

Dengan akuisisi itu, Apexindo akan mempunyai sinergi teknis meski bukan dalam dukungan finansial. "Apexindo membutuhkan tambahan dana jika mereka memutuskan menambah jack-up rig lagi pada 2008, dan tambahan pinjaman ini tampaknya akan datang dari ALCO."

Menurut Kepala Divisi Pencatatan Sektor Riil BEJ Yose Rizal, bursa menunggu kabar lebih lanjut tentang realisasi transaksi itu. Jika transaksi terjadi, ALCO diperkirakan wajib melakukan penawaran tender. (Pudji.Lestari@Bisnis.co.id & abraham.runga@bisnis.co.id)

Oleh Pudji Lestari & Abraham Runga

Bisnis Indonesia