Wednesday, July 2, 2008

Danareksa bantu rights issue Mitra Rajasa

JAKARTA, Bisnis Indonesia: PT Mitra Rajasa Tbk mengisyaratkan menunjuk PT Danareksa Sekuritas sebagai penjamin emisi (underwriter) penawaran umum terbatas (rights issue) untuk meraup dana segar US$75 juta atau Rp693,75 miliar.

Hasil dari penjualan saham baru itu nantinya digunakan oleh Mitra Rajasa untuk melunasi utang kepada Goldman Sachs yang sebelumnya dipakai untuk membiayai akuisisi 80,6% saham PT Apexindo Pratama Duta Tbk.

Direktur Utama Mitra Rajasa Beni Prananto mengatakan rights issue itu kemungkinan besar dilaksanakan pada tahun depan.

"Kami akan bertemu dengan Danareksa dalam waktu dekat. Mereka menyatakan berminat dan yang pasti kami welcome terhadap Danareksa," ujarnya kepada Bisnis kemarin.

Beni mengatakan Mitra Rajasa lebih mengutamakan penjamin emisi lokal meskipun terdapat lima calon yang tengah diseleksi.

Seleksi itu, lanjutnya, tidak hanya dilakukan oleh Mitra Rajasa, tetapi juga oleh Goldman Sachs sebagai lead arranger. "Keputusan pemilihan penjamin emisi lainnya berada di tangan Goldman Sachs."

Marciano Herman, Head of Investment Banking Danareksa Sekuritas, mengakui adanya pembicaraan dengan manajemen Mitra Rajasa. "Kami belum bisa berkomentar lebih jauh."

Berdasarkan riset Mitra Rajasa yang dirilis oleh PT Optima Securities pada 25 Juni disebutkan emiten berkode MIRA itu menandatangani perjanjian akuisisi saham Apexindo senilai US$565 juta atau setara dengan Rp5,19 triliun pada 9 Juni 2008. Mitra Rajasa akan membeli 49% saham Apexindo milik Medco Energi dan 32% saham Apexindo milik Encore International Ltd. Akuisisi itu dibiayai dengan tunai sebesar 80% dan selebihnya dari penerbitan surat utang berjaminan yang akan diterbitkan oleh Sabre System International Pte Ltd dengan jaminan saham Apexindo.

Mayoritas pembiayaan akuisisi itu berupa pinjaman yang berasal dari bank investasi asing Goldman Sachs. Penyelesaian transaksi pengambilalihan saham itu akan dilakukan selambat-lambatnya akhir Agustus 2008.

Obligasi konversi

Dalam enam hingga 18 bulan, manajemen MIRA ingin membiayai kembali biaya US$565 juta sekaligus surat utang yang akan diterbitkan Sabre System. "Di level MIRA [sebagai perusahaan induk], kami memperkirakan perusahaan itu akan menerbitkan obligasi tukar senilai US$50 juta-US$75 juta yang akan dikonversi menjadi saham Mitra Rajasa pada akhir tahun ini," ungkap riset itu.

Riset itu juga menjelaskan rasio rights issue Mitra Rajasa 3:4 di mana tiga saham baru untuk pemegang empat saham lama.

Sekuritas itu memprediksi Mitra Rajasa bisa mencapai laba bersih yang kuat dengan tingkat pertumbuhan rata-rata campuran 32% pada tiga tahun ke depan (2008-2011). Optima mengestimasi laba konsolidasi Apexindo sepanjang Agustus-Desember tahun ini akan mendorong 10 kali lipat pertumbuhan laba bersih Mitra Rajasa.

"Kami memprediksi kondisi itu akan berlanjut pada 2009 dan ke depan di mana MIRA mulai mengonsolidasikan laba bersih Apexindo secara penuh," ungkap riset tersebut.

Setelah konsolidasi, pendapatan MIRA akan membesar. Sebanyak 82% dari pendapatan berasal dari jasa pengeboran Apexindo sekaligus menjadi motor penggerak laba bersih.

Harga saham Mitra Rajasa kemarin ditutup ke level Rp740 atau naik 1,37% dibandingkan dengan penutupan perdagangan 30 Juni 2008. Apabila mengacu pada harga saham itu, kapitalisasi pasarnya Rp2,02 triliun. (sylviana.pravita@bisnis.co.id/wisnu.wijaya@bisnis.co.id)

Oleh Sylviana Pravita R.K.N. & Wisnu Wijaya

Bisnis Indonesia