Friday, June 6, 2008

Medco Energi Hadapi Risiko Politik

INILAH.COM, Jakarta – Divestasi Medco Energi atas Apexindo dan tujuh blok migasnya mendekati tuntas. Berarti bakal ada tambahan dana ekspansi ladang yang lebih prospektif. Tapi, Medco juga dihadang peningkatan risiko politik.

PT Medco Energi Internasional (MEDC) akan menjual 48,87% sahamnya di PT Apexindo Pratama Duta (APEX) pada akhir pekan kedua bulan ini. Setidaknya sudah tiga investor yang tertarik, termasuk investor lokal PT Mitra Rajasa Tbk (MIRA) yang telah menawarkan APEX pada harga Rp 2.450 per lembar.

Tim Riset Trimegah Securities, Jumat (6/6) mengungkapkan, selain melepas APEX, perusahaan juga berencana melepas penyertaan di tujuh blok minyak bumi dan gas. Antara lain di Blok Tuban, Blok Jeruk, dan Blok Kakap 18,75% serta 24% saham di Blok Lematang, 30% saham di Blok Bawean, 70% saham di Blok Langsa, dan 15% saham di Blok Rimau.

Khusus untuk blok-blok yang berada di lautan (offshore), MEDC berencana mencari mitra strategis. “Yang mengejutkan kami adalah divestasi tujuh blok migas di Indonesia, bukan divestasi APEX,” papar Trimegah.

Penjualan tujuh blok itu dapat memberikan tambahan dana bagi MEDC, selain untuk mengembangkan ladang-ladang yang lebih prospektif, juga mengurangi beban utang perusahaan.

Sementara riset Ciptadana Securities memaparkan, jika tidak ada halangan Sell Purchase agreement (SPA) antara MEDC dan pembeli Apexindo segera bisa ditandatangani akhir pekan depan.

Diharapkan, seluruh transaksi selesai dalam dua bulan ke depan setelah penandatanganan SPA. Ketiga calon pembeli, MIRA, serta dua perusahaan asing dari Asia dan AS hingga kini masih diseleksi. Yang jadi pertimbangan adalah harga, kendala penyelesaian transaksi, dan kecepatan closing.

“Sebagai catatan, MIRA telah mengajukan penawaran di harga Rp 2.450 per saham atau 11,87% upside dari harga penutupan saham APEX kemarin pada level Rp 2.190 per saham,” kata tim riset Ciptadana yang menyarankan sell on strength untuk saham MEDC jangka pendek dan beli untuk jangka panjang.

Yang menarik adalah riset dari Samuel Securities Indonesia. Menurut tim riset Samuel, MEDC mendapat ‘cobaan’ setelah DPR meminta pemerintah agar meninjau ulang pembangunan proyek kilang gas alam cair (Liquified Natural Gas/LNG) milik perusahaan itu di Senoro, Sulawesi Tengah.

Alasannya, estimasi biaya yang diajukan konsorsium MEDC dan Mitsubishi di luar dari kesepakatan awal. Bahkan, Wakil Kepala BP Migas Abdul Muin mengatakan, pihaknya akan mengkaji kembali proyek LNG Senoro.

Jika terbukti ada kenaikan harga di atas kesepakatan awal, pemerintah kemungkinan menender ulang proyek itu. MEDC memang dihantui peningkatan risiko politik seiring pergantian Kepala BP Migas dan Pemilu 2009.

“Kami menetapkan target harga Rp 6.050 untuk MEDC dengan upside potential 20,4%,” jelas Samuel. Tapi, perusahaan sekuritas itu masih merekomendasikan buy untuk saham MEDC pada proyeksi jangka pendek maupun panjang. [I3]

M Dindien Ridhotulloh

Pekan Depan, Medco Putuskan Pemenang Apexindo

JAKARTA, Investor Daily --- PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) dan Encore International Ltd milik keluarga Panigoro akan memutuskan pemenang akuisisi 80,57% saham PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) pekan depan.

Komisaris Utama Medco Energi Internasional Hilmi Panigoro mengatakan, perseroan sangat serius menjual perusahaan jasa pertambangan migas tersebut. “Mudah-mudahan, tidak mundur lagi, sehingga pekan depan sudah dapat diputuskan pemenangnya” kata dia di Jakarta, Kamis (5/6).

Hilmi mengakui, PT Mitra Rajasa Tbk (MIRA) cukup serius mengambil alih Apexindo. Apalagi, harga yang ditawarkan Mitra Rajasa mencapai Rp 2.450 per saham, lebih tinggi 2% dibandingkan harga beli sebelumnya, yakni Rp 2.400.

Namun, kata dia, perseroan masih perlu bernegosiasi dengan Mitra Rajasa dan dua penawar lain dari Amerika Serikat (AS) dan Asia. Selain masalah harga, negosiasi juga menyangkut pembayaran. “Sampai saat ini, Mitra Rajasa dan dua penawar lainnya siap dengan pendanaan. Sebab, mereka tidak seperti penawar sebelumnya yang kesulitan dana, sehingga proses tender waktu itu terpaksa dihentikan,” tandas dia.

Sumber Investor Daily yang mengetahui rencana itu mengungkapkan, peluang Mitra Rajasa menguasai Apexindo cukup besar. Perseroan telah menyiapkan dana senilai Rp 5,19 triliun dan penawaran tender Rp 1,2 triliun. “Mitra Rajasa, Medco, dan Bapepam-LK sudah bertemu untuk membicarakan keseriusan jual beli saham Apexindo,” ujar dia.

Mitra Rajasa akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) untuk meminta persetujuan akuisisi Apexindo pada 30 Juni 2008.

Pada pengumumannya kepada publik belum lama ini, Mitra Rajasa akan membeli 48,87% saham Medco dan 31,7% saham Encore International Ltd pada Apexindo. Harga dan skema pembayaran telah disepakati pihak terkait.

Berdasarkan hasil penilai independen yang ditunjuk oleh Mitra Rajasa, nilai wajar akuisisi Apexindo berkisar antara Rp 5,17-5,86 triliun atau seharga Rp 2.435-2.762 per lembar.

Rencananya, Mitra Rajasa melunasi pembelian saham lewat beberapa mekanisme. Perseroan bakal membayar tunai secara bertahap kepada Medco senilai Rp 2,5 triliun. Sedangkan sisanya Rp 643,5 miliar dilakukan melalui surat utang berjangka waktu satu tahun oleh Sabre Systems International Pte Ltd (SSI), anak usaha Mitra Rajasa di Singapura.

Mekanisme serupa juga akan dilakukan kepada Encore. Perseroan akan melunasi secara bertahap sebesar Rp 1,62 triliun, sisanya Rp 417,5 miliar melalui surat utang SSI.

Nilai Akuisisi US$ 500 Juta

SSI menjadi kendaraan Mitra Rajasa untuk mengakuisisi Apexindo. Untuk itu, perseroan akan memberikan pinjaman kepada SSI sekitar US$ 85 juta dan kemudian ditambah dari kas SSI senilai US$ 10 juta. Dengan begitu, modal awal akuisisi Apexindo mencapai US$ 95 juta. Selain itu, Mitra Rajasa bakal menyertakan aset SSI berupa satu unit FPSO Sea Good 101 sebagai setoran modal.

SSI juga akan memperoleh pinjaman dari mitra strategis sebesar US$ 405 juta, sehingga total dana akuisisi yang disiapkan Mitra Rajasa tercatat US$ 500 juta. Dana tersebut belum termasuk pinjaman Rp 1,2 triliun untuk penawaran tender (tender offer) sebesar19,42% saham investor publik Apexindo pada Juli-Agustus 2008.

Kepala Riset PT Sarijaya Permana Sekuritas Danny Eugene mengatakan, akuisisi Apexindo dapat memperkuat bisnis Mitra Rajasa pada bidang jasa pertambangan migas. Apalagi, perseroan memiliki fasilitas pengeboran migas lepas pantai di Madura, Jatim.

“Apexindo mempunyai teknologi pengeboran dan rigs. Dengan begitu, jika mereka bergabung, Mitra Rajasa menjadi perusahaan jasa pertambangan terpadu untuk industri hulu minyak,” jelas Danny.

Sementara itu, pada perdagangan kemarin, MIRA ditutup menguat Rp 10 (1,38%) ke level Rp 730. Saham Apexindo juga menguat Rp 240 (12,3%) ke posisi Rp 2.190. (c119)

Oleh Jauhari Mahardhika

Divestasi Apexindo Terlaksana Minggu Depan

Jakarta, Koran Tempo -- PT Medco Energi Internasional Tbk. akan menjual saham (divestasi) 48,87 persen sahamnya di PT Apexindo Pratama Duta Tbk. pada akhir minggu kedua bulan ini. "Akhir minggu depan mudah-mudahan perjanjian jual-beli sudah ditandatangani," kata Presiden Komisaris Medco Energi Hilmi Panigoro di Jakarta kemarin.

Meski begitu, Hilmi belum bersedia mengungkapkan pembeli saham Apexindo itu. Dia hanya mengatakan ada tiga investor yang menawar unit usaha Medco tersebut. Satu penawar dari dalam negeri, yaitu PT Mitra Rajasa Tbk., dan dua penawar lainnya merupakan perusahaan asing.

Ketiganya, kata dia, sama-sama berpeluang karena menawar di atas harga pada saat mengakuisisi Apexindo, yakni Rp 2.400 per lembar. "Ketiganya menawar di atas harga beli kami," kata Hilmi. Berdasarkan informasi yang berkembang, Mitra Rajasa menawar saham Apexindo pada harga Rp 2.450 per lembar.

Analis dari PT BNI Securities, M. Alfatih, mengatakan, dalam konsensus para analis saham, harga wajar saham Apexindo berada pada level Rp 2.400-2.500 per saham. "Penawaran oleh Mitra Rajasa itu merupakan harga yang wajar," katanya di Jakarta kemarin.

Selain melepas Apexindo, perusahaan minyak saham perusahan eksplorasi minyak dan gas milik keluarga Panigoro itu juga berencana melepas penyertaan (participating interest) di tujuh blok minyak dan gas. Blok yang akan dilepas antara lain blok Tuban, blok Jeruk, dan blok Kakap sebesar 18,75 persen, serta 24 persen saham di blok Lematang, 30 persen saham di Bawean, 70 persen saham di blok Langsa, dan 15 persen saham di blok Rimau.

Untuk blok Rimau, yang merupakan ladang minyak lepas pantai (offshore), Medco juga akan mencari mitra strategis untuk mengelola ladang itu. "Sebagian besar ladang sudah siap diproduksi, jadi kami lepas. Untuk offshore kami mencari mitra strategis karena kurang piawai," kata Hilmi.

Menurut Alfatih, waktu pelepasan saham Apexindo saat ini tepat karena kinerja keuangan perusahaan cukup baik walau trennya menurun. Pada 2006, Apexindo membukukan laba bersih Rp 380 miliar, padahal pada 2005 masih rugi. Tapi tahun lalu laba bersih Apexindo turun menjadi Rp 313 miliar. "Rasanya tidak sulit menjualnya," kata dia.

Pelepasan saham di Apexindo ataupun di blok minyak dan gas akan berdampak positif bagi Medco nantinya. Perusahaan ini bisa mengubah portofolio bisnisnya ke ladang baru yang lebih prospektif.

Dalam perdagangan kemarin, harga saham Medco Energi ditutup naik Rp 150 menjadi Rp 5.025, sedangkan saham Apexindo naik Rp 240 menjadi Rp 2.190 per lembar. Ari Astri Yunita

Bapepam periksa kesepakatan harga Apexindo

JAKARTA, Bisnis Indonesia: Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) akan memeriksa soal kesepakatan harga akuisisi 80,57% saham PT Apexindo Pratama Duta Tbk dalam prospektus yang dikeluarkan oleh PT Mitra Rajasa Tbk.

"Kami akan lihat, detailnya tolong cek ke Pak Noor Rachman [Kepala Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Jasa Bapepam-LK]," ujar Ketua Bapepam-LK Ahmad Fuad Rahmany kemarin.

Noor menambahkan Bapepam-LK akan mengecek soal perbedaan informasi tentang kesepakatan harga lebih dahulu.

Dalam prospektus akuisisi itu disebutkan Mitra Rajasa dengan PT Medco Energi International Tbk dan Encore International Ltd masih bernegosiasi mengenai syarat dan ketentuan pengambilalihan saham Apexindo yang akan dituangkan dalam perjanjian jual beli saham.

"Namun, hal-hal pokok mengenai harga, objek, dan skema pembayaran telah disepakati," ungkap prospektus itu.

Di sisi lain, Komut Medco Hilmi Panigoro bersikeras menyatakan belum ada kesepakatan harga penjualan saham Apexindo dengan Mitra Rajasa.

Mitra ingin membeli 48,87% saham Apexindo milik Medco Energi dan 31,7% saham Apexindo milik Encore International Ltd pada harga Rp2.450 per saham, lebih tinggi Rp50 per saham dari harga beli saham Apexindo oleh Encore dari perusahaan asing beberapa waktu lalu Rp2.400.

Saat dikonfirmasi mengenai kesepakatan harga itu, Komisaris Utama Mitra Rajasa Tito Sulistio enggan berkomentar. Mitra tengah masuk pada proses finalisasi perjanjian jual beli (sale and purchase agreement/ SPA) saham Apexindo.

Dirut Mitra Rajasa Beni Prananto mengakui hingga saat ini Mitra Rajasa dan Medco belum menandatangani kesepakatan harga. Pernyataan itu bertentangan dengan isi prospektus yang dikeluarkan oleh Mitra Rajasa belum lama ini.

Hilmi menambahkan Mitra Rajasa telah menyampaikan keseriusan minatnya. Namun, katanya, belum ada kesepakatan antara pihaknya dan perusahaan pendukung jasa migas itu.

"Kalau yang namanya deal [sepakat] itu sudah tanda tangan SPA dan closing [penutupan transaksi] sekitar dua bulan setelah itu. Kesepakatan harga juga pada saat penandatanganan SPA," katanya seusai rapat umum pemegang saham luar biasa yang gagal mencapai kuorum, kemarin.

Menurut dia, masih ada dua penawar lain yang berasal dari Eropa dan Timur Tengah. Hilmi menginginkan calon pembeli mempunyai keunggulan dalam hal harga penawaran, kemudahan, dan kecepatan menutup transaksi.

Calon pembeli yang sudah ada di depan mata itu, katanya, mempunyai harga penawaran yang lebih tinggi dari nilai beli Encore atas Apexindo di level Rp2.400 per saham.

Akhir pekan depan

Medco menargetkan bisa menuntaskan kesepakatan jual beli dengan calon pembeli Apexindo pada akhir pekan depan. "Pokoknya akhir pekan depan saya sudah bisa mengumumkan siapa yang menandatangani SPA Apexindo, insya Allah," ujarnya.

Pada perdagangan kemarin, harga saham Apexindo ditutup melonjak 16,92% atau Rp316,97 ke level Rp2.190. Mandiri Sekuritas terlihat paling banyak memperdagangkan saham berkode APEX ini, dengan volume transaksi mencapai 6,61 juta saham bernilai Rp13,76 miliar.

Selain penjualan Apexindo, dia mengharapkan dapat menuntaskan divestasi sekaligus menggaet mitra strategis untuk tujuh blok migas lokal yang dimilikinya. "Sebelum akhir Juni saya harap sudah ada bayangan, dan closing tiga bulan setelah itu berarti sekitar September atau sebelum Lebaran." (sylviana.pravita@bisnis.co.id/ pudji.lestari@bisnis.co.id)

Oleh Sylviana Pravita R.K.N. & Pudji Lestari

Bisnis Indonesia