Friday, January 13, 2006

Pertamina Tawarkan Kerja Sama Operasi 15 Blok Migas

Luwuk, Kompas - PT Pertamina akan menawarkan 15 blok migas di wilayah kerja mereka untuk dikelola bersama dengan kontraktor migas lainnya. Upaya itu dilakukan untuk meningkatkan efisiensi produksi minyak mentah.

Direktur Pengembangan Pertamina EP Tri Siwindono mengemukakan hal itu, Rabu (11/1), di sela-sela kunjungan ke Blok Senoro-Toili, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.

Sesuai dengan amanat Undang-Undang Migas Nomor 22 Tahun 2001, kegiatan hulu migas PT Pertamina dilakukan oleh anak perusahaannya PT Pertamina EP.

Penandatanganan sekaligus dimulainya pemisahan kegiatan hulu Pertamina dilakukan pada 17 September 2005, dengan penandatanganan kontrak kerja sama antara Pertamina EP dan Badan Pengatur Kegiatan Hulu Migas. Operasional wilayah kerja Pertamina seluas 142.170 kilometer persegi, meliputi puluhan blok migas dengan status bervariasi, yakni ada yang baru tahap temuan, sudah produksi, sampai lapangan tua yang produksinya sudah berkurang.

Dalam pengelolaannya, berbagai migas itu ada yang dikelola secara penuh oleh Pertamina, ada pula yang dikelola dengan model kerja sama operasi dengan kontraktor migas. Menurut Tri, tahun 2006 Pertamina menargetkan 15 blok migas dikelola dengan kerja sama operasi.

“Kami sedang ajukan ke BP Migas dan Dirjen Migas untuk memastikan prosedur penawaran blok migas itu agar nantinya tak bertentangan dengan UU, termasuk di dalamnya porsi bagi hasil dan kompensasi yang dibayar Pertamina,” ujar Tri.

Blok-blok yang ditawarkan itu antara lain berada di Sumatera Utara, Jawa Timur, Kalimantan, Indonesia timur, dan Papua. Sejauh ini, meskipun belum diumumkan resmi, sudah ada kontraktor-kontraktor migas yang menyatakan berminat, antara lain Anadarko, Amerada Hess, dan Total. Kebanyakan perusahaan tersebut ingin masuk di blok yang berada di Jawa Timur.

Tri mengatakan, meskipun ada target selesai tahun ini, blok-blok yang ditawarkan itu tak langsung diserahkan kepada pihak swasta seluruhnya.

Diharapkan blok-blok migas yang dikelola dengan model kerja sama operasi itu mempercepat peningkatan produksi minyak mentah. Saat ini produksi minyak dari seluruh wilayah kerja Pertamina mencapai 135.000 barrel per hari.

PT Apexindo Pratama Duta Tbk telah menandatangani perjanjian sementara jasa pemboran darat sebagai perjanjian pendahuluan yang mengikat dengan join operating body (badan kerja sama operasi/JOB) Pertamina- Amerada Hess Jambi Merang. Kontrak jasa pemboran darat anjungan (rig) lima di Blok Jambi Merang, Sumatera Selatan, itu bernilai 4,8 juta dollar AS untuk jangka waktu 1 tahun.

“Saat ini kami masih menunggu kontrak jasa pemboran yang masih dipersiapkan oleh klien, tetapi dengan penandatanganan perjanjian sementara ini kami sudah dapat mulai mempersiapkan proses mobilisasi rig ke lokasi pemboran yang ditunjuk,” kata Direktur Utama Apexindo Hertriono Kartowisastro.

Dengan diperolehnya kontrak ini, diharapkan tingkat utilisasi rig darat akan meningkat. Dengan demikian, kontribusi pendapatan rig darat terhadap pendapatan perseroan akan meningkat. Selama ini kontribusi pendapatan Apexindo lebih didominasi oleh divisi pemboran lepas pantai. (DOT/anv)

Apexindo ikut tender di Bojonegara

JAKARTA, Bisnis Indonesia: PT Apexindo Pratama Duta Tbk tengah mengikuti tender proyek pengeboran di Bojonegoro, Banten.

Dalam laporan kegiatan operasi perseroan per 31 Desember 2005 kepada Bursa Efek Jakarta (BEJ), Apexindo menyatakan daalam tender itu perseroan menawarkan Rig 8 yang dimilikinya.

Sementara sejumlah rig (anjungan pengeboran) darat lainnya tengah terlibat proyek pengeboran yang tersebar di Jatim, Kaltim, dan Sultra.

Di samping itu, Direktur Apexindo Pierre Rene Ducasse mengatakan rig laut Maera 101, Raisis 102, Raissa 103, dan Yani 104 sedang terlibat proyek pengeboran di Kaltim. Sedangkan Rani Woro 201 digunakan dalam proyek pengeboran di Teluk Persia, Timur Tengah. (Bisnis/02)

Apexindo Teken Kontrak US$4,8 Juta

Jakarta, Investor Daily – PT Apexindo Pratama Duta Tbk (Apexindo) telah menandatangani perjanjian sementara dengan JOB Pertamina-Amerada Hess Jambi Merang, Provinsi Sumatera Selatan senilai US$4,8 juta, akhir Desember 2005.

“Perjanjian sementara ini merupakan perjanjian pendahuluan yang mengikat kedua belah pihak untuk pekerjaan jasa pemboran darat rig lima di Blok Jambi Merang untuk jangka waktu 1 tahun,” kata Direktur Utama Apexindo Hertriono Kartowisastro kepada wartawan rabu (11/1).

Menurut dia, meski persaingan pada pasar pemboran darat makin ketat, tapi Apexindo tetap bisa bersaing dan menjalin kerja sama dengan Amerada Hess. Saat ini, Apexindo masih menunggu kontrak tetap jasa pemboran yang masih dipersiapkan klien, sambil mempersiapkan mobilisasi rig ke lokasi pemboran yang ditunjuk. (ari)

Apexindo Dapatkan Proyek Rp 47 Miliar

Media Indonesia --- KONTRAKTOR pengeboran minyak dan gas, PT Apexindo Pratama Duta Tbk, pada akhir 2005 menandatangani perjanjian sementara pengeboran darat senilai US$4,8 juta (sekitar 47 miliar) dengan JOB ( Joint Operating Body) Pertamina-Amerada Hess Jambi Merang. Kontrak jasa tersebut diharapkan mampu mendorong peningkatan pendapatan perseroan dari pos rig darat. Direktur Utama Apexindo Hertriono Kartowisastro mengatakan perjanjian sementara tersebut merupakan perjanjian pendahuluan yang mengikat kedua pihak untuk pelaksanaan pengeboran darat Rig 5 oleh Apexindo, di Blok Jambi Merang. Perjanjian pekerjaan pengeboran yang berlokasi di Provinsi SumatraSelatan itu memiliki jangka waktu satu tahun. (Ndy/E-3)