Thursday, November 2, 2006

Pendapatan Apexindo Naik 29,9%

JAKARTA, Investor Daily --- PT Apexindo Pratama Duta Tbk (Apexindo) mencatat laba bersih pada kuartal ketiga 2006 sebesar Rp 289,2 miliar atan naik hampir dua kali lipat dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 156,5 miliar. Peningkatan laba bersih ditopang tingginya pendapatan usaha sekitar 28,9% menjadi Rp 1,0 triliun dan kegiatan operasi secara efisien.

Direktur Keuangan Apexindo Agustinus B Lomboan mengungkapkan, perseroan mampu meningkatkan laba usaha sekitar 70,9% mejadi Rp 304,1 miliar dibandingkan pada kuartal ketiga 2005 Rp 177,9 miliar.

“Peningkatan kinerja keuangan didukung membaiknya operasional. Peralatan pengeboran bekerja dengan maksimum dan kualitas tinggi. Selain itu, kondisi pasar sangat kondusif,” ujar dia lewat siaran pers yang diterima Investor Daily di Jakarta, Selasa (31/10).

Agustinus mengatakan, peningkatan kinerja mendorong pertumbuhan EBITDA menjadi Rp 439,5 miliar atau naik 41,0%. Sedangkan kenaikan pendapatan usaha dipicu pendapatan sektor pengeboran darat menjadi Rp 353,5 miliar dari sebelumnya Rp 189,3 miliar.

Menurut dia, utilisasi pengeboran telah mencapai 61% dibandingkan tahun sebelumnya 46%.

Membaiknya kinerja keuangan pada kuartal ketiga 2006, lanjut dia, juga disebabkan turunnya bunga utang. Dengan begitu, rasio utang terhadap ekuitas mencapai 0,4 kali atau lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya 0,7 kali. Tingkat likuiditas berhasil dipertahankan pada rasio lancar 3,8 kali. (hut)

Apexindo bukukan laba Rp289,2 miliar

JAKARTA, Bisnis Indonesia: PT Apexindo Pratama Duta Tbk pada akhir September 2006 membukukan laba bersih Rp289,2 miliar, naik 200% dibandingkan rugi bersih Rp156,5 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Peningkatan terebut dipicu pertumbuhan pendapatan yang meningkat 28,9% dan kegiatan operasi yang efektif dan efisien.

Direktur Keuangan Apexindo Agustinus B. Lomboan menjelaskan selama sembilan bulan pertama tahun ini, perseroan mampu mengoptimalkan kinerja peralatan pengeboran dan menekan kenaikan biaya langsung dan tak langsung.

Akibatnya, laba usaha meningkat 70,9% menjadi Rp304,1 miliar dari Rp177,9 miliar pada tahun sebelumnya. (Bisnis/ags)