Thursday, June 8, 2006

Ketika India Menggoda Panigoro

Kontan --- ALCO, perusahaan pengeboran minyak asal India, mengajukan penawaran untuk membeli 51,97% saham PT Apexindo, yang dimiliki PT Medco Energi. Hingga kini Medco belum menyikapi penawaran itu.


PT Medco Energi Internasional Tbk (ENRG) akan melego PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX). Akhir Mei lalu, kabar itu tiba-tiba menyeruak di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Kaget? Tentu saja. Sebab sebagai anak perusahaan Medco, selama ini Apexindo memberikan sumbangan keuntungan lumayan. Sampai dengan akhir triwulan I 2006, misalnya, Apexindo telah membukukan keuntungan Rp 149,4 miliar (lihat tabel). Selain itu, saat ini bisnis penyewaan rig yang digeluti Apexindo juga tengah berkembang pesat.

Tapi kabar itu bukannya mengada-ada lho. Pasalnya, seperti dirilis situs www.rigzone.com (18 Mei 2006), sebuah perusahaan minyak asal India bernama Aban Loyd Chiles Offshore Ltd (ALCO) memang mengaku mengajukan penawaran untuk membeli 1,35 miliar atau 51,97% saham Apexindo yang sekarang dikuasai Medco. Tujuan akusisi ini adalah sebagai sarana investasi jangka panjang (strategic investment) bagi ALCO.

Berita ini klop dengan pernyataan yang disampaikan manajemen Medco, Hilmi Panigoro, Direktur Utama Medco, mengakui pihaknya memang telah menerima penawaran dari ALCO. “Sebagai perusahaan publik, kalau menerima tawaran itu hal yang biasa. Ini artinya minat investor di bidang minyak sangat tinggi, “ ujar Hilmi. Tapi kata Hilmi, Medco saat ini belum memutuskan untuk menerima atau menolak tawaran ALCO tersebut. “Kita belum berencana menjualnya. Kita sedang melakukan evaluasi sekarang,” imbuh Hilmi.

Nilainya bisa mencapai Rp 1,9 triliun

Meskipun rencana akuisisi itu masih belum pasti, para analis dan investor saham sudah mulai sibuk menghitung dampak akuisisi itu terhadap saham Apexindo. Ancang-ancang ini bukan tanpa alasan. “Sepertinya Medco ingin lebih fokus ke eksplorasi minyak, bukan penyewaan rig,” kata Ryan Ariadi Suwarno, analis Dongsuh Kolibindo. Eksplorasi minyak selama ini dikenal sebagai bisnis yang sangat padat modal. Apalagi Medco saat ini mengincar beberapa ladang minyak di Timur Tengah.

Jika Medco menjual saham Apexindo, tentu ia bakal mengantongi dana segar yang lumayan besar. Menurut hitungan KONTAN, berpatokan pada harga saham APEX saat ini (5/6) yang sekitar Rp 1.370 per saham, total duit yang bakal dikantongi bisa mencapai sekitar Rp 1,9 triliun.

Memang sih, jika akusisi benar-benar terjadi, prosesnya bakal membutuhkan waktu lumayan lama. “Biasanya tahap ini butuh waktu satu hingga tiga bulan,” ujar Andrey Wijaya, analis Kim Eng Securities. Tapi seperti biasa, investor dan analis memang selalu ingin bergerak mendahului peristiwa yang sebenarnya.

Nah menurut para analis, masuknya ALCO sebagai pemegang saham akan banyak membawa dampak positif bagi Apexindo. Soalnya selama ini ALCO mempunyai banyak proyek pengeboran minyak di negara-negara Asia Selatan dan Asia Tenggara. APEX tentu bisa kecipratan rezeki dari proyek-proyek itu. Bahkan kedua perusahaan ini dan saling tukar teknologi rig baik itu yang ada di lepas pantai (offshore) maupun di darat (onshore).

Bakal ada tender offer

Yang menarik, jika akuisisi itu benar-benar terjadi, ALCO otomatis juga bakal membeli sisa saham Apexindo di pasar melalui mekanisme tender (tender offer). Soalnya, Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) mewajibkan setiap perusahaan yang membeli saham di atas 25% untuk melakukan tender offer di pasar.

Berapa harga tender offernya? Berpatokan harga tertinggi dalam tiga bulan terakhir, Andrey menghitung harga tender offer itu bisa mencapai Rp 1.850 per saham. Harga segitu jelas menggiurkan, mengingat belakangan ini harga saham APEX cenderung merosot. Terakhir (5/6), ia diperdagangkan di kisaran harga Rp 1.370 per saham.

Melihat prospek itu, jangan heran jika N. Jaganathan, Kepala Analis Eficorp Securities, menyarankan agar investor yang telah memiliki saham APEX tetap mengempitnya (hold). Rekomendasi yang sama juga disampaikan oleh Mustafa Kamil, analis Philips Securities. Ya, hitung-hitung sambil menunggu kepastian soal rencana masuknya ALCO tadi.

Sementara itu, investor yang belum memilikinya masih bisa mengoleksi saham APEX ini. Mumpung ada berita yang bisa mendongkrak harganya. Andrey menghitung, harga saham APEX masih memiliki peluang untuk menguat sampai sekitar Rp 1.750 per saham.

Cuma, sedikit catatan, saham APEX ini dikenal kurang likuid. Pasalnya, jumlah saham yang beredar sangat terbatas, yakni Cuma 7,9%. Jadi, untuk membelinya, investor harus berusaha ekstra keras. Selain itu, jika telah memilikinya, sebaiknya investor juga hanya menyimpannya sampai masa tender offer saja – tentu saja jika proses akuisisi benar-benar terjadi. Pasalnya, pasca tender offer bisa dipastikan bahwa jumlah saham APEX yang ada di pasar akan semakin kering. Ujung-ujungnya, saham APEX hanya akan menjadi saham tidur dan membuat duit investor terjebak di dalamnya.

Kinerja PT Apexindo Pratama Duta Tbk

(dalam miliar rupiah)

Triwulan I (2005)

Triwulan II (2006)

Penjualan Bersih

273,8

300,1

Laba Usaha

(8,3)

204,2

Laba Bersih

(4,6)

149,4

Sumber: Riset KONTAN