Saturday, February 18, 2006

Apexindo raih peringkat A-

JAKARTA, Bisnis Indonesia: PT Apexindo Pratama Duta Tbk mendapatkan peringkat A- dengan outlook stabil untuk peringkat perseroan dan obligasi dari lembaga pemeringkat PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).

Peringkat ini ditunjang oleh meningkatnya harga sewa harian rig perseroan dan kontrak-kontrak jangka panjang yang dimilikinya saat ini.

"Peringkat A- yang kembali didapatkan perseroan dari Pefindo membuktikan walaupun Apexindo perusahaan kontraktor yang bergantung kepada kontrak dari pihak klien, tapi Apexindo dinilai kuat secara finansial dan memiliki kemampuan dalam memenuhi kewajiban jangka panjang," kata Direktur Keuangan Apexindo Agustinus B. Lomboan dalam keterangan pers, kemarin. (Bisnis/shm)

Wednesday, February 15, 2006

Peringkat Obligasi Apexindo A Minus

JAKARTA, Koran Tempo - PT Pemeringkat Efek Indonesia kembali menetapkan peringkat A- untuk obligasi I/2005 PT Apexindo Pratama Duta Tbk. senilai Rp 510 miliar. Pemeringkat Efek juga memberi A- untuk obligasi syariah ijarah I/2005 senilai 240 miliar.

Apexindo adalah salah satu perusahaan jasa pengeboran minyak dan gas bumi terkemuka di Asia Tenggara. Awal bulan ini, Apexindo mendapatkan perpanjangan kontrak untuk dua rig lepas pantai dari Total E&P Indonesie (Total). Selain Total, beberapa perusahaan lain yang menjadi mitra Apexindo adalah VICO, Unocal, serta Pertamina.

Apexindo juga berencana melakukan pinjaman sindikasi senilai US$ 116 juta pada kuartal pertama tahun ini. Rencananya dana tersebut akan digunakan untuk melunasi pembelian alat pengeboran lepas pantai senilai US$ 140 juta. TITO SIANIPAR

Tuesday, February 14, 2006

Apexindo raih pendapatan US$10,7 juta

JAKARTA, Bisnis Indonesia: PT Apexindo Pratama Duta Tbk memperkirakan bakal mengantungi total pendapatan US$10,7 juta dari penandatanganan dua kontrak jasa pengeboran yang akan dikerjakan rig Raniworo.

Sekretaris Perusahaan Apexindo Ade R. Satari dalam penjelasannya kepada Bursa Efek Jakarta (BEJ) mengatakan perseroan telah menerima konfirmasi penandatanganan dua kontrak pengeboran secara berkelanjutan untuk rig Raniworo.

"Rig Raniworo akan mulai bekerja di sumur Mubarek H2 milik Crescent Petroleum Company Inc, yang kemudian dilanjutkan ke sumur West Bukha 2 Blok 8 EPSA milik Indago Oman Ltd," jelas Ade pekan lalu.

Perseroan memperkirakan kontrak pengerjaan satu sumur selama sekitar 75 hari dengan Crescent akan me-nyumbang pendapatan sebesar US$5,2 juta. (Bisnis/02)

Sunday, February 12, 2006

Pefindo beri rating Apexindo idA-

JAKARTA, Bisnis Indonesia: Lembaga Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menetapkan kembali peringkat obligasi I PT Apexindo Pratama Duta Tbk senilai Rp150 miliar pada peringkat idA-.

Pefindo juga menetapkan peringkat obligasi syariah perseroan sebesar Rp240 miliar pada level idA-(sy).

"Peringkat tersebut didukung oleh tingkat daily rate rig [tarif harian sewa rig] yang menguntungkan, menguatnya struktur permodalan, dan kontrak jangka panjang dengan perusahaan besar di industri minyak dan gas bumi," tulis Pefindo dalam rilisnya kemarin.

Lembaga rating itu menyatakan peringkat Apexindo terbatasi dengan tingginya risiko operasional serta ketergantungan perseroan pada salah satu nasabah utamanya.

Saham perseroan yang kini didukung oleh lima rig lepas pantai dan sembilan rig darat itu, dikuasai oleh a.l. perusahaan induk PT Medco Energi Internasional Tbk sebanyak 52,4%, dan perusahaan jasa pengeboran asal Norwegia SeaDrill Ltd sebesar 35,1%. (Bisnis/02)

Apexindo Pinjam US$ 116 Juta

JAKARTA, Koran Tempo -- PT Apexindo Pratama Tbk. akan meminjam dana US$ 116 juta pada kuartal pertama 2006. Pinjaman itu untuk melunasi pembelian alat bor sumur minyak (rig) lepas pantai US$ 140 juta.

Perusahaan penyewa alat pertambangan itu berencana menambah satu rig lepas pantai pada Desember 2006. Tahun lalu perseroan telah membayar uang muka sebesar US$ 24 juta, yang dananya diperoleh dari penerbitan saham baru senilai Rp 750 miliar beberapa waktu lalu.

Sekretaris Korporasi Apexindo Ade Saftari berharap pinjaman untuk sisa pembayaran itu bisa diperoleh lewat sindikasi yang terdiri atas konsorsium bank dan manajemen investasi. Saat ini sudah ada beberapa pemberi pinjaman dari luar dan dalam negeri yang menyatakan bersedia. "Saat ini sedang dalam tahap negosiasi," kata Ade kemarin.

Menurut dia, jika tahun ini perseroan tidak mampu membayar, produsen alat bor yang berada di Singapura memberi keringanan kepada Apexindo untuk mencicil 30 persen dalam tiga tahun dan membayar 75 persen sisanya pada akhir jangka waktu itu. SULIYANTI PAKPAHAN

Friday, February 10, 2006

Apexindo Dapat Proyek

JAKARTA, Koran Tempo -- PT Apexindo Pratama Duta Tbk. mendapat perpanjangan dua kontrak jangka panjang dari PT E&P Indonesia (Total) untuk dua rig lepas pantai senilai US$ 100 juta.


Menurut Direktur Utama Apexindo Hertriono Kartowisastro, kontrak untuk rig Raisis dan Yani berjangka waktu selama tiga tahun dengan nilai masing-masing US$ 46,8 juta dan US$ 53,1 juta.


Dia menjelaskan, kontrak baru itu akan semakin mendorong upaya perseroan mendukung Total untuk menjadi produsen gas terbesar di Indonesia. SETRI

Apexindo Dapat Kontrak di UEA

Jakarta, Kompas - PT Apexindo Pratama Duta Tbk mendapatkan kontrak pengerjaan pengeboran yang berkelanjutan untuk anjungan atau rig Raniworo tipe jack up dari Crescent Petroleum Company Inc dan Indago Oman Ltd. Rig Raniworo dikontrak oleh Crescent untuk mengerjakan pengeboran satu sumur dengan tambahan pilihan satu sumur lain di Lapangan Mubarak, Uni Emirat Arab.

Nilai kontrak untuk satu sumur tersebut berpotensi sekitar 5,2 juta dollar AS. Sesuai dengan jadwal pengeboran yang diberikan oleh Crescent, disepakati bahwa Apexindo akan mengerjakan pengeboran sekitar 75 hari untuk satu sumur.

Pekerjaan ini akan dilakukan segera setelah Rig Raniworo selesai menjalankan kewajiban kontraknya dengan Statoil, di mana Rig Raniworo telah bekerja selama dua tahun berturut-turut di perairan South Pars, Iran.

Di antara pengerjaan dua sumur dari Crescent tersebut, terdapat kekosongan waktu, yang dimanfaatkan Apexindo karena berhasil mendapatkan jadwal pekerjaan yang sesuai dari Indago. Apexindo mendapat kontrak dengan potensi pendapatan senilai 5,5 juta dollar AS untuk mengerjakan satu sumur.

”Kami berupaya memaksimalkan kinerja rig-rig yang ada, terlebih mengingat permintaan akan rig tipe jack up (rig produksi) cukup tinggi. Selain dua kontrak jangka pendek ini, kami juga menjajaki kontrak-kontrak lanjutan jangka panjang potensial lainnya,” kata Direktur Utama Apexindo Hertriono Kartowisastro di Jakarta, Rabu (8/2).

Apexindo merupakan perusahaan kontraktor pengeboran minyak, gas dan panas bumi swasta nasional dengan sembilan rig darat dan lima rig lepas pantai.

Tingginya kebutuhan akan rig jack up di dunia saat ini terjadi seiring meningkatnya kegiatan eksplorasi dan produksi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan energi. Di lain pihak, armada rig jack up dunia saat ini telah berada pada tingkat utilisasi maksimum, sementara produksi rig jack up baru sangat terbatas.

”Kami berusaha memanfaatkan momentum keterbatasan persediaan rig jenis jack-up saat ini. Dengan mendapat kontrak pengeboran di lapangan Mubarak, Uni Emirat Arab, mencerminkan peran aktif perseroan sebagai kontraktor pengeboran pada kegiatan eksplorasi dan produksi dunia,” katanya.

Pasokan rig jack up yang masih jauh di bawah tingkat permintaan juga telah memicu kenaikan harga sewa harian secara signifikan. Hal ini membuat perusahaan kontraktor pengeboran, seperti Apexindo, mendapat posisi yang menguntungkan dalam kegiatan eksplorasi dan produksi minyak dan gas. ”Situasi ini sangat menguntungkan karena otomatis rig jack up kami yang mendapatkan kontrak baru ini memperoleh harga sewa harian jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kontrak sebelumnya,” ujar Hertriono.

”Oleh karena itu, dua kontrak baru ini akan memberikan marjin keuntungan yang tinggi bagi perusahaan dan pada akhirnya akan meningkatkan marjin keuntungan segmen lepas pantai perseroan secara keseluruhan,” kata Direktur Keuangan Apexindo Agustinus B Lomboan. (anv)

Thursday, February 9, 2006

Apexindo pakai semua dana IPO

JAKARTA, Bisnis Indonesia: PT Apexindo Pratama Duta Tbk telah menggunakan seluruh dana hasil penawaran umum terbatas perseroan sebesar Rp460,68 miliar.

Dalam penjelasan tertulisnya kepada PT Bursa Efek Jakarta (BEJ), Direktur Apexindo Agustinus B. Lomboan mengatakan sebagian dari biaya atas penawaran umum terbatas tersebut bahkan dibiayai dengan aliran kas perseroan.

Biaya untuk kegiatan penawaran umum tersebut mencapai Rp10,36 miliar, sementara terdapat selisih kekurangan dana sebesar Rp6,06 miliar antara realisasi penggunaan dana dan hasil emisi yang diperoleh perseroan.

Hasil bersih realiasi penawaran umum terbatas itu, setelah dikurangi biaya penawaran umum, senilai Rp450,32 miliar. Sementara total realiasi penggunaan dana mencapai Rp456,38 miliar. (Bisnis/yes)

Wednesday, February 8, 2006

PT Telkom Diperkirakan Meraih Laba Rp 7,4 Triliun

Jakarta, Kompas - PT Telkom diperkirakan dapat memperoleh laba bersih sebesar dua kali dari laba bersih yang didapatkan pada semester pertama tahun 2005 atau sekitar Rp 7,4 triliun. Adapun laba pada semester pertama itu sebesar Rp 3,7 triliun. Tahun 2004, Telkom membukukan laba bersih Rp 6,129 triliun dibandingkan laba bersih tahun 2003 sebesar Rp 6,087 triliun.

”Saya belum boleh menyampaikan laba, waktu semester pertama 2005 laba Rp 3,7 triliun. Sepanjang tahun ini diharapkan dua kalinya,” kata Direktur Utama Telkom Arwin Rasyid di Jakarta, Senin (6/2), setelah rapat dengan Komisi I DPR.

Dalam laporannya ke DPR, disebutkan bahwa kontribusi Telkom terhadap pajak diperkirakan Rp 7,149 triliun, biaya hak pengguna frekuensi Rp 219 miliar dan lain-lain Rp 0,5 miliar. Tahun 2004, dividen yang diberikan oleh Telkom Rp 1,569 triliun dan dividen tahun 2005 belum dapat disebutkan oleh manajemen.

Sementara itu, Direktur Utama Indosat Husnul Suhaimi mengatakan, jika Indosat dapat memenangi tender 3G, dampaknya terhadap kinerja Indosat baru akan terasa dalam tiga atau empat tahun mendatang.

Apexindo

PT Apexindo Pratama Duta Tbk memperoleh perpanjangan kontrak dari Total E&P Indonesie untuk dua anjungan pengeboran (rig) lepas pantai jenis submersible swamp barge, yaitu untuk pengeboran di laut dangkal. Kontrak untuk rig Raisis dan Yani ini merupakan kontrak jangka panjang tiga tahun, dengan nilai masing-masing sebesar 46,9 juta dollar AS untuk rig Raisis dan 53,1 juta dollar AS untuk rig Yani.

Harga sewa harian rig tersebut merupakan harga yang telah naik 20 persen dari harga sebelumnya, setelah Apexindo melakukan negosiasi ulang. Hal itu sesuai kondisi saat ini, di mana permintaan akan rig lepas pantai sangat tinggi sehingga kecenderungan harga sewa harian rig lepas pantai naik. (joe/anv)

Apexindo signs $100m contract

JAKARTA, Jakarta Post – Drilling contractor PT Apexindo Pratama Duta has secured extension contracts worth US$ 100 million to supply two offshore rigs for a local unit of French energy giant Total SA.

Apexindo will lease out the Raissis and Yani, submersible swamp barge rigs, to Total E&P Indonesia for the next three years in contracts valued at $ 46,9 million and $ 53,1 million, respectively, the publicity listed firm said Monday.

The rigs will be used in the Tunu field in East Kalimantan.

Apexindo is a subsidiary of the country’s largest publicity listed oil and gas firm, PT Medco Energi Internasional - JP.

Apexindo Dapat Kontrak US$ 100 juta

JAKARTA, Investor Daily – PT Apexindo Pratama Duta Tbk (Apexindo) menerima perpanjangan kontrak dari Total E&P Indonesie, untuk dua alat bor (rig) lepas pantai jenis bernama Raisis dan Yani di ladang gas Tunu Kalimantan Timur. Kedua kontrak berjangka waktu 3 tahun, dengan nilai US$ 46,9 juta dan US$ 53,1 juta.

”Kami yakin, pengeboran yang dilakukan rig perseroan di ladang gas Tunu mampu menunjang pasokan yang berkesinambungan guna memenuhi kebutuhan pasar gas regional,” kata Direktur Utama Apexindo Hertriono Kartowisastro kepada wartawan di Jakarta, Senin (6/2).

Hertriono menuturkan, dengan kedua kontrak tersebut, perseroan pun menikmati peningkatan harga sewa harian dari rig itu hingga 20%.

Saat ini, lanjut dia, permintaan rig lepas pantai sangat tinggi, sehingga tren harga sewa harian rig lepas pantai mengalami peningkatan. ”Ini bukti kami mampu melakukan efisiensi biaya produksi, tanpa mengurangi kualitas pelayanan,” papar dia. (ari)

Apexindo & Total perpanjang kontrak

JAKARTA, Bisnis Indonesia: PT Apexindo Pratama Duta Tbk (Apexindo/perseroan) menerima perpanjangan kontrak dari Total E&P Indonesie (Total) untuk dua rig lepas pantai jenis submersible swamp barge Perseroan senilai US$100 juta.

Kedua kontrak untuk rig Raisis dan Yani merupakan kontrak jangka panjang selama 3 (tiga) tahun dengan nilai masing-masing sebesar US$46,9 juta untuk rig Raisis dan US$53,1 juta untuk rig Yani.

"Apexindo mendukung pemerintah mendapatkan devisa negara melalui ekspor produksi gas alam ke luar negeri. Kami yakin pekerjaan pemboran yang dilakukan oleh rig-rig kami di ladang gas Tunu, Kalimantan Timur mampu menunjang pasokan yang berkesinambungan untuk memenuhi kebutuhan pasar gas regional," kata Hertriono Kartowisastro, Direktur Utama Perseroan dalam siaran pers, kemarin. (Bisnis/msb)