Tuesday, March 21, 2006

Medco Akuisisi Saham Bangkanai Petroleum

Jakarta, Kompas - Penjualan Arutmin, Kaltim Prima Coal, dan IndoCoal bakal mendongkrak nilai saham Bumi Resources. Dengan nilai total penjualan mencapai tiga kali dari nilai pembelian ketiga perusahaan itu, saham Bumi Resources akan mencapai Rp 1.533 per saham.

Di pasar, sebelum dihentikan sementara perdagangannya akhir pekan lalu, saham Bumi ditransaksikan pada harga Rp 980.

Demikian penilaian Kepala Peneliti Ekuitas AAA Securities Arianto Reksoprodjo di Jakarta, Sabtu (18/3). Dijelaskan, nilai penjualan ketiga anak perusahaan yang mencapai 3,2 miliar dollar AS itu mencerminkan valuasi nilai perusahaan (enterprise value) 71 dollar AS per ton atau tiga kali lebih tinggi dibandingkan dengan valuasi pembelian KPC oleh Bumi pada tahun 2003 yang pada valuasi nilai perusahaan 28 dollar AS per ton.

Saat ini Bumi Resources mempunyai utang lebih kurang 586 juta dollar AS, sebanyak 480 juta dollar AS di antaranya merupakan utang secured notes yang diterbitkan oleh Indocoal Exports yang turut dijual. Dengan demikian, setelah penjualan anak perusahaan, utang Bumi Resources tersisa 106 juta dollar AS, ditambah uang kas sekitar satu juta dollar AS.

”Dengan asumsi kurs Rp Rp 9.300 per dollar AS, transaksi tersebut membuat nilai Bumi Resources menjadi Rp 1.533 per saham,” katanya.

Dalam jangka pendek, penjualan ini akan menghasilkan laba dari pos luar biasa bagi Bumi Resources sehingga membuka kemungkinan untuk pembayaran dividen yang jauh lebih besar daripada tahun sebelumnya. Namun, kata Arianto, pertanyaan yang muncul adalah sumber pendapatan apa yang akan menggantikan keduanya.

”Masa depan dari perusahaan ini akan sangat tergantung pada keputusan usaha yang akan dilakukannya setelah itu,” katanya.

Dalam pengumuman yang diedarkan, manajemen tengah menelaah kemungkinan investasi di bidang perminyakan, gas alam, mineral dan energi. Dikabarkan, perusahaan akan mengakuisisi Energi Mega Persada, yang juga dimiliki oleh grup usaha Bakrie, tetapi informasi itu dibantah oleh manajemen Bumi Resources.

Medco

Sementara itu, Medco Energi Internasional kembali mengumumkan telah menandatangani perjanjian jual beli 100 persen saham Mitra Energi Bangkanai di Bangkanai Petroleum (L) Berhad dengan nilai 3,75 juta dollar AS. Menurut Direktur Pengembangan Medco Rashid I Mangunkusumo, Bangkanai Petroleum memiliki 15 persen hak partisipasi di blok Bangkanai. ”Blok Bangkanai terletak di sepanjang daratan perbatasan Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur, dengan luas wilayah 6.976 kilometer persegi,” katanya.

Sebagaimana diberitakan, dalam dua bulan pertama tahun ini, Medco melalui berbagai anak perusahaannya telah menandatangani berbagai transaksi akuisisi dan kontrak karya. Melalui dua anak perusahaan, Medco E&P Indonesia dan Medco E&P Lematang telah menandatangani perjanjian jual beli gas dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Perusahaan Gas Negara (PGN) untuk jangka tujuh dan delapan tahun. Total nilai kontrak pembelian gas tersebut 627,5 juta dollar AS.

Anak perusahaan Medco Far East Limited telah memenangi kontrak jasa mengembangkan 18 lapangan di wilayah Nimr-Karim. Ladang minyak di sebelah selatan Oman ini memproduksi 18.000 barrel minyak per hari. Besarnya imbalan dan biaya yang dikeluarkan ditentukan dalam kontrak jasa. Dalam hal ini, Medco berhak atas 100 persen biaya, yang dapat digantikan sebesar 30 persen per tahun dari pendapatan kotor.

Sementara itu, anak perusahaan Medco yang bergerak di jasa pengeboran, Apexindo Pratama Duta, juga telah menandatangani sejumlah kontrak jasa, seperti pengeboran darat pada anjungan lima di Blok Jambi Merang, Sumatera Selatan, senilai 4,8 juta dollar AS berjangka setahun, perpanjangan kontrak dari Total E&P Indonesia untuk dua anjungan pengeboran lepas pantai, dengan nilai masing-masing sebesar 46,9 juta dollar AS dan 53,1 juta dollar AS. (anv)