Saturday, December 3, 2005

2006, Pendapatan Apexindo US$ 120 Juta

Jakarta, Investor Daily – PT Apexindo Pratama Duta Tbk menargetkan pendapatan tahun 2006 sebesar US$ 120 juta. Target itu melebihi target pendapatan perseroan akhir tahun ini sebesar US$ 110 juta.

Demikian pernyataan Direktur Keuangan Agustinus B Lomboan pada paparan publik perseroan di Jakarta, belum lama ini. “Saya tidak bisa memberikan angka pasti, tapi diperkirakan di sekitar itu,” ujarnya.

Menurut dia, kenaikan pendapatan itu terutama didorong dua faktor, pertama dayrate dua dari empat rig jenis submersible swamp barge Apexindo diperkirakan naik 15%-20% menyusul adanya kontrak baru. “Terkait dua kontrak itu, kami masih menunggu keputusan BP Migas,” imbuh Agus.

Selain itu, rig Raniworo yang beroperasi di Teluk Persia akan memperoleh kontrak baru pada tahun 2006. Dengan demikian, Perseroan berharap memperoleh harga sewa lebih tinggi dibandingkan harga sewa Statoil sebesar US$ 15 ribu. Perseroan tengah bernegosiasi dengan calon penyewa baru untuk memperoleh harga sewa sesuai harga pasar US$ 80 ribu.

Rig Raniworo dikontrak oleh Statoil sejak bulan Desember 2003 senilai US$ 50 juta. Tapi, Statoil belum lama ini memutuskan tidak memperpanjang kontraknya yang akan berakhir pada Januari 2006. Karena itu, Apexindo berkesempatan untuk mencari kontrak baru dengan harga sewa sesuai harga pasar yang terus meroket.

“Kami perkirakan, harga sewa yang disepakati lebih tinggi 25% dibandingkan harga sewa Statoil,” jelasnya. Perseroan, kata dia, juga masih mendapapat tambahan pendapatan dari hasil sewa rig-rig darat. Apexindo juga tengah mengusahakan kontrak jangka panjang, baik dari penyewa lama maupun baru.

Hingga kuartal III 2005, pendapatan perseroan tercatat Rp 798,93 miliar atau naik 6% dibanding periode sama tahun lalu sebesar Rp 755,63 miliar.

Akibatnya, perseroan mematok margin pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) tahun 2006 sebesar 44%. Persentasi itu di atas target marjin EBITDA akhir tahun ini 41%.

Selain kenaikan dayrate di sejumlah rig, posisi marjin EBITDA terangkat karena Apexindo telah merevisi sejumlah pos biaya di tahun depan. Biaya-biaya itu antara lain, biaya angkutan, akuntan, dan kru pengeboran.

Hingga akhir September 2005, EBITDA perseroan naik 27% menjadi Rp 324,53 miliar dari sebelumnya Rp 225,07 miliar. Kenaikan terbesar terjadi di kuartal III dengan sumbangan EBITDA sebesar Rp 129,68 miliar.

“Sehingga posisi laba bersih tahun 2006 kami perkirakan di atas US$ 10 juta,” ujar Agus. (c77)