Monday, June 30, 2008

MIRA Rights Issue USD75 Juta

JAKARTA (SINDO) – PT Mitra Rajasa Tbk (MIRA) berencana melakukan penawaran umum saham terbatas (rights issue) senilai USD75 juta (Rp693,75 miliar) akhir tahun ini.

Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan biaya akuisisi 80,22% saham PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) serta ekspansi usaha. ”Paling lambat, (rights issue) akhir tahun ini,”ujar Direktur Keuangan MIRA Inu Dewanto Koentjaraningrat seusai rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) perseroan di Jakarta kemarin.

Rapat kemarin menyepakati usulan perseroan mengambil alih 1.287.045.106 saham APEX dari induk usahanya, PT Medco Energi International Tbk (Medco), yang bergerak di sektor gas dan energi.MIRA juga mengakuisisi 835.000.000 saham APEX yang dikuasai Encore International Limited (Encore). Kesepakatan antara Medco dan MIRA telah dicapai pada 9 Juni 2008.Harga transaksi yang disetujui adalah Rp2.450 per lembar saham atau senilai total Rp5,2 triliun.

Pembayaran akan dilakukan dalam mata uang dolar Amerika dengan kurs USD1 setara Rp9.250 sehingga nilai transaksinya menjadi sekitar USD562 juta. Inu mengatakan, pembiayaan akuisisi perusahaan jasa pengeboran tersebut akan dikombinasikan dari kas internal,ekuitas,dan pinjaman bank. Pembagiannya antara 30–35% dari kas internal, termasuk ekuitas, dan sisanya perbankan.

Sejauh ini, MIRA telah menyebar 100 lebih infomemo kepada perbankan asing.Perseroan memilih perbankan asing lantaran, menurut mereka,lebih memadai dari sisi pemenuhan kebutuhan dana perseroan ketimbang bank nasional. Presiden Direktur MIRA Beni Prananto mengatakan, pihaknya akan mempertimbangkan segala sisi untuk menyeleksi seluruh bank-bank tersebut.

”Dari sisi tenor, bunga sampai bentuk penaltinya,” kata dia. Beni belum bersedia menyebutkan berapa bank yang akan ditunjuk karena masih diseleksi oleh Goldman Sach, penasihat finansial MIRA. Pinjaman bank ini yang nantinya akan dilunasi sebagian oleh dana hasil right issue. Selanjutnya, MIRA dan anak-anak perusahaannya akan melunasi sisa utang perbankan yang tidak tertutup oleh dana rights issue.

Perinciannya, MIRA akan berkontribusi sebesar USD75 juta (Rp693,75 miliar) dari kas internal,lalu anak usahanya, Sabre Systems International (SSI), membiayai USD85 juta (Rp786,25 miliar). Kemudian Bidco, anak usaha SSI, akan menyumbang USD205 juta (Rp1,8 triliun).

Bidco merupakan perusahaan baru yang didirikan SSI untuk melaksanakan transaksi pengambilalihan saham APEX.Adapun penyelesaiannya ditenggat akhir Agustus 2008 dengan asumsi Medco telah memperoleh persetujuan dari pemegang saham melalui mekanisme RUPSLB.

Pengamat pasar modal Hendry Effendi mengatakan, akuisisi APEX oleh MIRA justru bisa memberi sentimen negatif bila Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam- LK) meminta transaksi dibatalkan. Kemungkinan ke arah ini bisa terjadi lantaran akhir pekan lalu Bapepam-LK mengatakan transaksi penjualan saham APEX kepada MIRA merugikan pemodal publik karena harga divestasi itu terlalu rendah.

”Kita tunggu saja keputusan Bapepam-LK,” kata dia saat dihubungi. Lebih jauh dia mengatakan, pasar tidak terlalu merespons hasil RUPSLB MIRA kemarin karena keberhasilannya mengakuisisi APEX sudah terefleksi di hari-hari sebelumnya. Saham MIRA kemarin ditutup di harga Rp730, turun Rp10 dibandingkan perdagangan Jumat (27/6).Adapun APEX stagnan pada harga Rp2.150, sedangkan Medco melemah Rp25 ke posisi Rp4.725. (meutia rahmi)

Saham APEX Laris Manis

INILAH.COM, Jakarta – Otoritas pengawas pasar modal menilai divestasi PT Apexindo Pratama Duta (APEX) terlalu murah dan itu merugikan pemodal publik. Di sisi lain, larisnya saham APEX membuat valuasinya tampak makin cantik.

Pada akhir pekan lalu, saham APEX bergerak positif dengan mencatatkan kenaikan 10,26% atau Rp 200 dan ditutup di level Rp 2.150, level tertingginya. APEX sebelumnya sempat melemaha ke posisi Rp 1.900 akibat anjloknya bursa Wall Street.

Meski begitu, karena banyaknya penawaran, saham migas ini mampu melesat menembus level psikologis di kisaran Rp 2.000. Transaksi saham APEX pada akhir pekan lalu tercatat 1.821 kali dengan nilai Rp 59,395 miliar dan volume 28,70 juta lembar saham.

Head of Research Paramitra Alfa Sekuritas Pardomuan Sihombing dalam riset hariannya merekomendasi investor buy on weakness untuk saham APEX.

Harga minyak yang fluktuatif bahkan sempat menyentuh level terbaru di US$ 142 per barel dinilai menjadi indikasi positif yang menambah pesona APEX.

Samuel Sekuritas menyarankan investor untuk tetap mencermati pergerakan saham APEX. Dalam riset hariannya, Senin (30/6), mereka menempatkan APEX dalam kategori under review.

Hal ini terkait pernyataan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) yang mengingatkan transaksi penjualan saham APEX kepada PT Mitra Rajasa Tbk (MIRA) berpotensi merygikan investor publik karena harga divestasinya lebih rendah dari harga wajar saham.

Bapepam-LK mengaku masih menunggu laporan tertulis tentang divestasi anak perusahaan Medco itu. Pada 9 Juni 2008, Medco memenangkan MIRA dalam tender penjualan saham Apexindo.

Perusahaan yang dikendalikan keluarga Arifin Panigoro itu sepakat bertransaksi jual beli saham APEX pada harga Rp 2.450 per saham. Padahal, PT Pertamina menawar saham APEX Rp 2.625 per saham atau 7,14% lebih tinggi, bahkan menyanggupi membayar tunai akuisisi maksimal 60 hari setelah tanda tangan jual beli.

Oleh karena itu, Pertamina meminta Bapepam-LK mengulang proses tender offer saham APEX. Pasalnya, Pertamina tidak pernah merasa diajak berunding tentang penjualan saham APEX.

Di sisi lain, sesuai Peraturan Nomor IX H1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka dan Nomor IX F1 tentang Penawaran Tender, MIRA akan menggelar penawaran tender atas saham publik Apexindo.

Komisaris Utama Mitra Rajasa Tito Sulistio mengatakan, perseroan mematok harga penawaran tender pada level Rp 2.450 atau sama dengan harga pembelian 2,12 miliar saham Apexindo.

"Harga itu termasuk premium karena harga tertinggi di 90 hari terakhir sebelum pengumuman adalah Rp 1.930. Soal kami yang berhasil mengakuisisi Apexindo, seperti saya bilang, kami adalah yang terbaik bagi Medco," kata Tito.

Saham Apexindo yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 26 Juni lalu adalah 2,64 miliar. Setelah dikurangi 2,12 miliar saham Medco dan Encore Limited, saham publik yang bisa diserap melalui penawaran tender adalah 524 juta saham.

Mengacu pada patokan Rp 2.450 per saham, total kebutuhan dana guna menyerap seluruh saham publik dalam penawaran tender itu Rp 1,28 triliun.

Melalui Sabre Systems International Pte Ltd (SSI), APEX kemudian membentuk perusahaan induk yang disokong melalui pinjaman yang diatur Goldman Sach untuk mendanai penawaran tender.

SSI adalah anak perusahaan MIRA yang berkedudukan di Singapura. Mitra Rajasa ingin mendapat kepastian setelah empat bulan negosiasi dengan Medco untuk mengantongi kepemilikan mayoritas dalam perusahaan induk yang dibangun bersama Goldman Sachs dan mitra strategis untuk mengambilalih saham Apexindo itu.

Analis Sinarmas Sekuritas Alfiansyah berharap, Bapepam mempercepat penyelesaian pemeriksaan untuk menghindari risiko yang dihadapi investor publik. Penuntasan pemeriksaan akan mempengaruhi tren harga saham kedua perusahaan di bursa.

Harga saham MIRA akhir pekan lalu ditutup pada level Rp 740 atau naik 4,23% dibandingkan penutupan sebelumnya. Mengacu pada harga saham itu, kapitalisasi pasar MIRA adalah Rp 2,02 triliun.

Bagi MIRA, transaksi material atas pengambilalihan 2,12 miliar saham Apexindo itu tergolong transaksi material karena perbandingan dengan saldo ekuitas mencapai 966% dan terhadap pendapatan mencapai 3.060%.

Akuisisi Apexindo senilai US$ 562 juta atau Rp 5,19 triliun. Padahal, berdasarkan laporan keuangan konsolidasi tahun buku 2007 yang telah diaudit, saldo ekuitas Mitra Rajasa Rp 538,11 miliar dan pendapatan Rp 169,9 miliar. [E1/I3]

Asteria & Ibrahimsyah, Kontributor INILAH.COM

Harga jual Apexindo rugikan pemodal publik

JAKARTA, Bisnis Indonesia: Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) menyatakan pemodal publik kemungkinan besar dirugikan oleh transaksi penjualan saham PT Apexindo Pratama Duta Tbk kepada PT Mitra Rajasa Tbk karena harga divestasi itu terlalu rendah.

Kepala Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Riil Bapepam-LK Nur Haida mengatakan menerima penjelasan secara lisan dari manajemen PT Medco Energi Internasional Tbk atas divestasi anak perusahaan Medco, Apexindo.

Meski otoritas pasar modal masih menunggu laporan tertulis dari Medco, tetapi dia mengingatkan mekanisme akuisisi perusahaan terbuka seharusnya melalui lelang terbuka.

"Kami tetap menunggu laporan resmi secara tertulis. Kami akan menilai harga itu. Apabila di bawah harga wajar, kami akan mempertanyakan hal itu kepada Medco. Pada dasarnya harga akuisisi itu tidak boleh merugikan investor publik," tuturnya akhir pekan lalu.

Bapepam-LK hingga saat ini mengaku belum menerima laporan tertulis tentang divestasi anak perusahaan Medco tersebut, meski pada 9 Juni 2008 Medco telah memenangkan Mitra dalam tender penjualan saham Apexindo.

Perusahaan yang dikendalikan oleh keluarga Panigoro itu sepakat dengan Mitra untuk bertransaksi jual beli saham Apexindo pada harga Rp2.450 per saham.

PT Pertamina menawar saham Apexindo dengan kisaran harga teratas Rp2.625 per saham atau 7,14% lebih tinggi dibandingkan dengan harga jual Apexindo kepada Mitra Rajasa.

Harga saham emiten berkode APEX itu ditutup pada level Rp2.150 pada Jumat pekan lalu, melonjak 10,26% dibandingkan dengan harga penutupan saham sebelumnya.

Pada 28 Juni 2008, Mitra Rajasa mengumumkan bahwa berdasarkan Peraturan No. IX. H. 1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka dan No. IX. F. 1 tentang Penawaran Tender emiten berkode MIRA ini wajib menggelar penawaran tender atas saham publik Apexindo.

Patok harga

Komisaris Utama Mitra Rajasa Tito Sulistio mengatakan perseroan akan mematok harga penawaran tender pada level Rp2.450 atau sama dengan harga pembelian 2,12 miliar saham Apexindo.

"Harga itu termasuk premium karena harga tertinggi selama 90 hari terakhir sebelum pengumuman adalah Rp1.930. Soal kami yang berhasil mengakuisisi Apexindo, saya mau bilang apa, bagi Medco kami adalah yang terbaik."

Saham Apexindo yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 26 Juni lalu adalah 2,64 miliar. Setelah dikurangi 2,12 miliar saham Medco dan Encore Limited, saham publik yang dapat diserap melalui penawaran tender adalah 524 juta saham.

Apabila mengacu pada patokan Rp2.450 per saham, total kebutuhan dana guna menyerap seluruh saham publik dalam penawaran tender itu Rp1,28 triliun.

Perseroan, lanjutnya, melalui Sabre Systems International Pte Ltd (SSI) atau anak perusahaan yang dibentuk SSI, yaitu perusahaan induk yang akan disokong melalui pinjaman yang diatur oleh Goldman Sach untuk mendanai penawaran tender.

Harga saham Mitra Rajasa ditutup pada level Rp740 atau naik 4,23% dibandingkan dengan penutupan perdagangan hari sebelumnya. Apabila mengacu pada harga saham itu, kapitalisasi pasar Mitra Rajasa mencapai Rp2,02 triliun. (sylviana.pravita@bisnis.co.id)

Oleh Sylviana Pravita R.K.N.

Bisnis Indonesia