Tuesday, May 1, 2007

Pemilik Saham APEX Dapat 50 Persen Laba Bersih

JAKARTA, Koran Kontan. PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) lagi royal. Perusahaan penyedia jasa pemboran minyak dan gas itu akan membagikan 50% dari laba bersihnya tahun lalu sebagai dividen. Padahal, tahun 2006, Apexindo hanya membagikan 20% dari laba bersih.

Sekadar informasi, laba bersih Apexindo di pengujung 2006 lalu mencapai US$ 31,5 juta atau setara Rp 380,80 miliar. Menurut hitungan manajemen APEX, dividen yang akan dibagikan bulan depan mencapai Rp 57 per saham, untuk total 2,62 miliar unit saham. “Itu di luar dari hitungan dividen interim yang sudah kami bagikan November 2006,” kata Agustinus B. Lomboan, Direktur Keuangan Apexindo, kemarin (30/4).

Bila investor juga menhitung dividen interim, artinya total dividen yang dibagikan APEX mencapai Rp 73 per saham. Ini jauh lebih tinggi ketimbang dividen tahun sebelumnya yang hanya Rp 19 per saham.

Siapa saja yang menikmati dividen ini? Per 31 Maret 2007, pemegang saham APEX adalah PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) sebanyak 51,48%, Asia Opportunities Fund 15,88%, CLSA Ltd 15,88%, dan sisanya publik 16,74.

Meskipun telah membagikan dividen segitu, Apexindo masih bisa mengantongi 50% dari laba bersih atau sekitar Rp 190 miliar sebagai laba ditahan. “Kami tidak punya rencana investasi besar tahun ini,” imbuh Agustinus. Alokasi belanja modal atau capital expediture (capex) Apexindo tahun ini hampir sama dengan nilai laba ditahannya, yaitu Rp 193 miliar.

Untuk tahun ini, Agustinus optimis pendapatan perusahaan bisa tumbuh sekitar 40% dari pendapatan 2006 yang US$ 156,3 juta atau setara Rp 1,43 triliun. APEX juga mematok target laba bersihnya naik sekitar 26%, dari US$ 31,5 juta menjadi US$ 40 juta.

Hingga triwulan pertama 2007, Apexindo sudah mencatat pendapatan US$ 36,1 juta. Angka ini naik 14,1% dibanding dengan periode yang sama tahun lalu, yang sebesar US$ 31,6 juta. Tapi, laba bersihnya malah turun 35,3% dari US$ 9,1 juta menjadi US$ 5,9 juta. Penyebabnya Apexindo tidak bisa lagi menikmati berkah selisih pembayaran utang dollar ke rupiah (swap) di triwulan pertama tahun ini. Maklum, pada periode yang sama tahun lalu, perusahaan menikmati swap US$ 15 juta.

Martha Dian Novita