Bisnis Indonesia - Setelah menjadi sarjana dari Jurusan Mesin Institut Teknologi Bandung pada 1974, Hertriono Kartowisastro aktif sebagai salah satu pendiri Kelompok Usaha Medco sejak 1975 dan menjadi salah satu pendiri Apexindo pada 1984.
Jabatan sebagai presiden direktur di berbagai perusahaan disandang oleh pria kelahiran 1946 ini. Selain menjadi Presdir Apexindo sejak 2001, dia juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Dutatech Persada, PT Hertech Karisma, dan PT Antareja Hertrindo Kharisma. Saat ini juga masih menjabat sebagai Komisaris Utama PT Antareja Jasatama dan Komisaris PT Meta Epsi Duta Corporation.
Dengan pengalaman ekstensif di bidang pengeboran darat dan lepas pantai dengan menjabat sebagai Direktur Utama PT Meta Epsi Antareja Drilling Co.selama 15 tahun, 1983-1998. Selanjutnya, pada 1984-2000 dia ditunjuk sebagai Komisaris Andrawina Praja Sarana.
Pada 1994-1998, Hertriono menjadi Presdir di Medco Group, dan pada periode selanjutnya (1998-2001), dia ditunjuk menjadi Presiden Komisaris PT Medco Energi Internasional Tbk.
Pada periode 2000, Hertriono menjadi Presiden Direktur PT Medco Antareja. Sedangkan sebagai presdir Apexindo Pratama Duta Tbk dia pegang pada 2001.
Sebagai Direktur Utama, Hertriono diantaranya bertanggung jawab untuk menyusun strategi dan rancangan kerja Perseroan; mengelola dan memastikan penerapan kebijakan sumber daya manusia, serta prosedur internal dan eksternal.
Apexindo sendiri merupakan satu perusahaan kontraktor pengeboran pantai dan leps pantai nasional terbesar yang memiliki klien baik dari perusahaan lokal maupun internasional.
Didirikan pada Juni 1984, perusahaan itu menjadi perusahaan terbuka pada 2002 dengan saham dipegang oleh PT Medco Energi Internasional Tbk (51,48%), Asian Opportunities Fund I Segregated (15,89%), CLSA Ltd (18,56%), dan masyarakat sebesar 14,07%.
PT Medco Energi Internasional Tbk sempat diberitakan akan menjual 52% saham Apexindo, namun akhirnya dibatalkan. Padahal, Aban Loyd Chiles Offshore Ltd (ALCO) dari India menawar saham Medco US$550 juta dan China Oilfield Services Limited (COSL), juga menyatakan minatnya seiring dengan China National Offshore Oil Corporation Limited (CNOOC).