JAKARTA, Bisnis Indonesia: PT Medco Energi Internasional Tbk menunda pelaksanaan rapat umum pemegang saham luar biasa, karena belum tercapai kesepakatan antara perseroan dan calon pembeli PT Apexindo Pratama Duta.
Rencananya perseroan akan menggelar RUPSLB pada 27 Desember dengan agenda meminta persetujuan pemegang saham atas rencana perseroan melakukan divestasi 51,4% saham perseroan di Apexindo.
Namun, Medco mengubah jadwal pelaksanaan rapat umum pemegang saham luar biasa menjadi 31 Desember.
"Penundaan ini terpaksa kami lakukan, mengingat saat ini belum tercapai kesepakatan antara perseroan dan calon pembeli," ujar Direktur Utama Medco Energi Hilmi Panigoro dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Jakarta kemarin.
Hilmi tidak bersedia memberi penjelasan lebih jauh mengapa kesepakatan antara Apexindo dan calon pembeli itu tidak tercapai. "Maaf, saya lagi meeting," ujarnya kepada Bisnis.
Harga saham perseroan pada perdagangan kemarin ditutup stagnan Rp5.500 per saham dibandingkan dengan harga penutupan sebelumnya. Sementara itu, harga saham tertinggi diraih pada 11 September 2007 yaitu Rp6.100.
Abacus & Bormindo bersaing
Dua calon pembeli yakni Abacus Capital dan PT Bormindo Nusantara kini berebut saham Apexindo, sedangkan Texas Pacific Group dan PT Recapital Investment Bank dikabarkan tak lolos ke babak akhir tender divestasi perusahaan pengeboran itu.
Medco bersikeras meminta harga penjualan Apexindo Rp2.700 per saham yang dinilai banyak analis terlalu mahal. Itu membuat dua calon institusi lainnya yakni 3i Group Plc dan Essar Oil mundur dari divestasi tersebut.
Emiten migas yang dikendalikan oleh Keluarga Panigoro tersebut pernah tiba-tiba membatalkan penjualan Apexindo dengan alasan bisnis pengeboran sedang bagus. Padahal, waktu itu calon pembeli seperti Aban Loyd Chiles, China Oilfield Services Limited, dan SeaDrill Ltd menyatakan minatnya membeli Apexindo.
Presiden Direktur Medco Energi Hilmi Panigoro, seperti dikutip Bloomberg beberapa waktu lalu, mengatakan Apexindo kemungkinan membukukan laba bersih US$75 juta tahun depan dan seharusnya dinilai pada 12 kali laba ke depan.
Nilai perusahaan itu mencapai US$900 juta atau 51% premium dari nilai pasar. (Abraham Runga) (rahayuningsih@bisnis.co.id)
Oleh Rahayuningsih
Bisnis Indonesia
Thursday, November 29, 2007
Divestasi Apexindo belum jelas, Medco tunda RUPSLB
Labels: Divestasi Apexindo