Jakarta, Kompas - Medco Energi Internasional akan melepaskan lagi anak perusahaannya, Medco Global. Sebelumnya Medco Energi juga melepaskan Apexindo Pratama Duta Tbk. Pelepasan Medco Global akan dilakukan dalam dua tahap, private placement dan penawaran saham kepada publik atau IPO.
Medco Global adalah perusahaan induk yang menaungi eksplorasi Medco Energi di luar negeri. "Kami menjual blok-blok itu karena menginginkan manajemen risiko yang lebih baik," kata Direktur Keuangan Medco Cyril Noerhadi di Jakarta, Jumat (9/11).
Walaupun Medco Global akan dijual, Medco Energi Internasional akan menjaga kepemilikan mayoritasnya. Selain itu, Medco Energi akan tetap menjadi operator, tidak hanya menjadi mitra pasif. Saat ini sudah ada beberapa pihak yang tertarik membeli saham Medco Global.
Private placement akan dilakukan pada tahun ini agar dana yang didapatkan besar. Cyril belum mau mengatakan berapa persen saham Medco Global yang akan dilepas pada calon mitra strategisnya.
"Pelepasan saham untuk private placement berkisar antara 1 persen hingga 48 persen," kata Cyril Noerhadi yang juga mantan Dirut Bursa Efek Jakarta (BEJ).
Kisaran harga juga belum dapat disebutkan, "Tergantung berapa mitra pada private placement mau membelinya," kata Cyril.
Sebagian besar blok yang dikuasai Medco Global masih dalam tahap eksplorasi sehingga harus dilihat dahulu berapa besar sebenarnya kandungan minyak di dalamnya. Dia juga belum mengungkapkan di mana saham Medco Global akan dicatatkan.
Adapun proses pelepasan Apexindo Duta Pratama sudah sampai tahap uji tuntas (due diligence) dari para investornya.
"Pelepasan Apexindo masih tetap pada jadwal. Due diligence sudah berjalan. Akan tetapi, siapa saja penawarnya belum dapat diungkapkan sekarang," kata Cyril.
Apexindo adalah anak perusahaan Medco yang bergerak dalam jasa pengeboran minyak, sebagian besar mengerjakan proyek-proyek pengeboran minyak di luar negeri.
Sementara itu, kenaikan harga minyak mentah tidak serta-merta meningkatkan pendapatan Medco karena biaya-biaya yang berkaitan dengan eksplorasi juga meningkat.
Manajemen Medco mengakui tidak dapat bersaing dengan kompetitor lain dalam bidang teknologi maupun permodalan. Sehingga Medco harus menekan biaya dan menjadi operator dengan biaya rendah.
Pada laporan kuartal III-2007, Medco Energi mencatat penurunan volume penjualan minyak dan gas sebesar 10,4 persen dibandingkan dengan sembilan bulan pertama tahun 2006.
Penurunan tersebut terjadi karena penurunan alami produksi minyak di Blok Rimau. "Rimau merupakan blok yang mature, produksinya lama-kelamaan akan menurun, sedangkan blok lainnya belum berproduksi, masih dalam dua atau tiga tahun lagi," ujar Cyril.
Rata-rata produksi Medco Energi sebesar 70.000 barrel per hari setara minyak. Jumlah ini terdiri atas 50.000 produksi minyak dan 20.000 produksi gas.
Jumlah produksi ini diperkirakan akan stagnan hingga dua tahun ke depan, sampai ada eksplorasi baru lainnya, seperti di blok minyak yang dimiliki Medco di Lematang, Senoro, dalam dua tahun ke depan (joe).
Saturday, November 10, 2007
Medco Global Akan Dijual
Labels: Divestasi Apexindo