Jakarta, Investor Daily --- Saham PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) diperkirakan bergerak mendatar (sideways) pada perdagangan jangka pendek. Arah mendatar pada saham sektor pertambangan tersebut terbaca dari sisi teknis.
Ini melanjutkan posisi serupa pada penutupan perdagangan kemarin (Selasa, 25/10) yang ditutup stagnan, kata analis PT Danasakti Securities Arief Budisatria kepada Investor Daily di Jakarta, Selasa (25/10).
Pada perdagangan kemarin, saham APEX ditutup stagnan di level Rp 730. Saham perusahaan di sektor minyak dan gas itu ditransaksikan hanya 4 kali, dengan volume transaksi sebanyak 75.000 unit saham senilai Rp 54,75 juta.
Menurut Arief, secara teknis saham Apexindo Pratama masih bergerak pada posisi yang sama untuk jangka pendek dan hal itu terjadi sejak 20 Oktober 2005. Arah mendatar itu terbaca dari indikator stochastic oscillator dan moving average convergence divergence (MACD) kata Arief.
Dia mengatakan, pergerakan sideways saham APEX juga didukung volume transaksi yang relatif kecil sejak awal Oktober. Jadi, hal itu pula yang menyebabkan para investor kesulitan untuk trading pada saham ini,” ujarnya.
Kendati demikian, kata Arief, secara fundamental saham Apexindo Pratama masih menjanjikan, karena kinerja perusahaan diperkirakan kembali positif tahun ini. Laba bersih perseroan selama 2004 tercatat minus Rp 27,1 miliar dibanding tahun sebelumnya yang mencapai Rp 52,7 miliar. Tahun ini, laba bersih perseroan diprediksi mencapai Rp 3,06 miliar, karena pada semester pertama sudah terbukukan Rp 1,53 miliar, kata dia.
Arief menambahkan, pertumbuhan earning per share (EPS) saham APEX diperkirakan juga bergerak positif menjadi Rp 2 dari tahun sebelumnya yang minus Rp 15. Namun, valuasi saham APEX cukup mahal dibanding emiten sejenis, karena price to earning ratio (PER) mencapai 730 kali, dengan price to book value (PBV) 1,72 kali. Sedangkan PER MEDC (Medco Energi Internasional) hanya 12,6 kali dan PBV 2,35 kali, jelasnya.
Sedangkan analis PT Phillip Securities Indonesia Mustafa Kamil mengatakan, dari sisi teknis saham APEX berpeluang koreksi pada perdagangan jangka pendek. Sebab, indikator stochastic oscillator belum menunjukkan arah yang positif. Apalagi, saham ini kurang efektif di pasar, ujarnya.
Mustafa menambahkan, indikator teknis lain seperti relative strength index (RSI) untuk 21 hari juga menunjukkan saham Apexindo berpotensi terkoreksi. Market yang cenderung sepi transaksi turut menjadi sentimen negatif untuk saham ini, tambah dia.
Utang Berkurang
Sementara itu, manajemen Apexindo Pratama Duta mengatakan, utang perseroan semakin berkurang dari tahun ke tahun, seiring penerbitan obligasi (bond) dan pelaksanaan penawaran saham terbatas (rights issue).
Jadi, utang kita dari waktu ke waktu semakin mengecil, kata Sekretaris Perusahaan Apexindo Ade R Satari kepada Investor Daily di Jakarta, Selasa (26/10).
Menurut Ade, penerbitan obligasi syariah ijarah Apexindo I tahun 2005 pada awal tahun ini, yaitu obligasi dengan jangka waktu 5 tahun berjumlah sebanyak-banyaknya Rp 750 miliar, dan sebanyak-banyaknya Rp 150 miliar diterbitkan dalam bentuk obligasi syariah ijarah bertujuan untuk melunasi sejumlah utang perseroan. Begitu juga pelaksanaan rights issue I tahun 2005 yang berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 460,68 miliar. Itu kita gunakan pula untuk membayar utang, jelasnya.
Ade menjelaskan, saat ini sisa utang perseroan jasa pengeboran minyak dan gas tersebut tinggal sekitar US$ 99 juta yang statusnya sebagai utang berbunga. Jadi, sisanya itu adalah US$ 73 juta utang obligasi rupiah, US$ 15 juta fasilitas kredit dari BCA, dan US$ 11 juta pada Medco Energi Finance Overseas BV (MEFO), ujarnya.
Dia menegaskan, dengan neraca keuangan yang lebih sehat akan memberikan ruang bagi perseroan untuk mendapatkan sumber-sumber pendanaan baru guna mendukung rencana ekspansi perseroan ke depan. Di samping itu, penurunan utang perseroan yang signifikan akan mengurangi beban bunga yang harus dibayarkan, sehingga akan berdampak positif pada laba bersih perseroan, tambah Ade.
Rekomendasi
Arief merekomendasikan buy on support saham APEX bagi investor jangka pendek, menengah maupun panjang. Support saham ini pada level Rp 700 dan resistance Rp 840, ujarnya.
Sedangkan Mustafa merekomendasikan wait and see pada saham minyak dan gas tersebut dalam jangka pendek. Tapi untuk menengah dan panjang, dia menyarankan buy on weakness. Support-nya di level Rp 625 dan resistance pada Rp 750, jelasnya. (asp)