Jakarta, Media Indonesia --- Sementara itu, penyedia jasa pertambangan PT Apexindo Pratama Duta Tbk memproyeksikan membukukan laba Rp30 miliar akhir tahun ini setelah tahun lalu mengalami kerugian.
Direktur Keuangan Apexindo Agustinus B Lomboan mengatakan kenaikan harga BBM relatif tidak berdampak terhadap kebutuhan biaya bahan bakar perseroan. Sebab, sebagian besar bahan bakar yang diperlukan perseroan disediakan oleh pengguna jasa Apexindo.
''Dampaknya yang kelihatan adalah pada biaya pengangkutan karena tarif jasa freight (pengangkutan) semua naik. Kalau dihitung, mungkin dampak ke biaya operasional sekitar 5%-10%,'' ungkap Agustinus.
Dia mengatakan dampak naiknya tarif pengangkutan telah diatasi dengan kebijakan Apexindo menaikkan tarif jasa pengeboran dan jasa pertambangan lainnya. Rata-rata kenaikan tarif jasa Apexindo berkisar antara 20%-25%.
Dengan mulai optimalnya penggunaan aset-aset modal kerja, dia optimistis target laba bersih Rp30 miliar tahun ini terpenuhi. Apalagi, mulai tahun ini kerugian yang disebabkan depresiasi rupiah pada 2003-2004 dapat dihentikan. (Ndy/S-3)