Friday, October 19, 2007

Recapital dan Bormindo Incar Saham Apexindo

JAKARTA, Investor Daily --- Recapital Advisor Group dan PT Bormindo Nusantara bersaing ketat dengan sejumlah investor asing untuk membeli 51,39% saham PT Apexindo Pratama Duta Tbk milik PT Medco Energi Internasional Tbk melalui proses tender.

“Kami memang ikut dalam proses tender divestasi saham Apexindo. Saat ini Recapital sudah masuk seleksi tahap ketiga,” kata pendiri Recapital Advisor Sandiaga S Uno kepada Investor Daily di Jakarta, Kamis (18/10).

Namun, Sandiaga yang juga Ketua Umum Hipmi belum bersedia menyebutkan total dana yang disiapkan guna mengakuisisi Apexindo, termasuk alasan ekspansi ke bisnis energi. Pesaing lokal lainnya yakni PT Bormindo Nusantara. Sedangkan sisanya merupakan investor asing.

Bormindo dikabarkan tengah melakukan proses uji tuntas (due diligence) dan segera memasukan harga valuasi. Di sisi lain, perseroan menjajaki pinjaman bank lokal dan asing untuk mendanai rencana akuisisi tersebut.

Ketika dikonfirmasikan kepada Dirut Medco Energi Internasional Hilmi Panigoro mengenai keterlibatan kedua perusahaan itu dalam seleksi tahap ketiga, ia enggan menjawabnya. “Peserta yang masuk cukup berimbang antara perusahaan lokal dan asing. Yang jelas saat ini calon pembeli tinggal enam,” kata Hilmi.

Dia mengatakan, proses seleksi peserta tender divestasi saham Apexindo itu melibatkan penasihat keuangan Credit Suisse. Hasil seleksi terakhir baru diumumkan pekan kedua November 2007.

Sejak awal proses tender digelar, terdapat sekitar 50 perusahaan peserta. Namun yang ikut dalam seleksi berikutnya tinggal 20. Seleksi berikutnya tinggal menyisahkan enam calon pembeli.

Medco Energi dikabarkan bersedia melepas 51,39% saham Apexindo seharga Rp 2.400 per lembar. Sedangkan pada perdagangan Kamis (18/10), harga saham Apexindo ditutup pada posisi Rp 2.475 per lembar.

Apexindo menyumbang sekitar 15% terhadap pendapatan Medco. Jumlah ini diperkirakan meningkat hingga 21% pada 2008. Laba bersih pada semester pertama 2007 mencapai sebesar US$ 15 juta atau turun 7,4% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya 16,2 juta. Hal itu disebabkan penurunan keuntungan nonkas yang dipicu transaksi share swap.

Sumbangan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) tercatat US$ 38,6 juta pada Juni 2007 atau naik 28,7% dari Juni 2006 US$ 30 juta.

Menurut dia, penjualan saham Apexindo tersebut berdampak terhadap penurunan jumlah aset tetap. Namun, bersamaan dengan itu, perseroan akan menerima uang tunai.

Hilmi mengatakan, divestasi saham ini berdampak terhadap rasio utang terhadap ekuitas. Soalnya, hasil divestasi akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan, termasuk investasi pada usaha hulu minyak dan gas bumi.

Apexindo baru-baru ini memperoleh tiga kontrak kerja pemboran darat senilai US$ 7 juta. Kontrak pertama adalah onshore driling rigs service dengan EMP Kangean Limited senilai US$ 2,11 juta. (rad)