JAKARTA, Investor Daily --- PT Pertamina mempertanyakan penjualan saham mayoritas PT Apexindo Pratama Duta Tbk kepada PT Mitra Rajasa Tbk. Sebab, BUMN tersebut menghargai saham Apexindo lebih tinggi dari penawaran Mitra Rajasa.
“Kami secepatnya mengirim surat kepada pemegang saham PT Medco Energi International Tbk dan Bapepam-LK untuk meminta penjelasan. Karena kami belum menerima pemberitahuan resmi mengenai transaksi itu,” kata Direktur Keuangan Pertamina Frederick Siahaan di sela rapat dengar pendapat Pertamina dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Senin (16/6).
Berdasarkan surat Presiden Direktur Medco Energi Internasional Damoyo Doyoatmoarmoyo kepada Dirut Pertamina Ari H Soemarno pada 11 Juni 2008, perseroan menolak penawaran Pertamina untuk mengakuisisi 48,9% saham Apexindo. “Setelah berdiskusi internal tentang proses divestasi Apexindo, kami akhirnya memutuskan untuk tidak memproses penawaran Pertamina,” kata dia.
Frederick mengatakan, perseroan sangat tertarik untuk membeli saham Apexindo dari Medco Energi sebagai pemegang saham mayoritas. Alasannya, Apexindo merupakan perusahaan yang fokus pada penyediaan jasa pengeboran.
Ia juga menyayangkan, pemenang tender saham Apexindo justru perusahaan yang bukan bergerak pada sektor migas. Tapi, Frederick enggan menyebutkan harga penawaran yang diajukan oleh Pertamina kepada Medco Energi. “Pokoknya lebih besar dari Mitra Rajasa,” ujar dia.
Medco Energi menandatangani perjanjian jual beli saham Apexindo kepada Mitra Rajasa untuk menjual 48,72% saham, termasuk milik Encore International, pada harga Rp 2.450. Nilai akuisisi mencapai Rp 5,19 triliun. Padahal, Northern Offshore Drilling milik konglomerat John Frederiksen menawar seharga Rp 2.600 atau US$ 713 juta. Tapi, Medco Energi dan Encore yang juga dimiliki keluarga Arifin Panigoro lebih memilih Mitra Rajasa.
Sumber lain mengatakan, Prajogo Pangestu dan Goldman Sachs diduga ikut dalam akuisisi itu. Prajogo telah menyetor senilai US$ 100 juta dan Goldman US$ 175 juta.
Mitra Rajasa akan membayar pengalihan saham ini secara tunai sebesar US$ 272,71 juta. Sedangkan senilai US$ 68,18 juta bakal dibayar melalui guaranteed secured bonds yang diterbitkan anak usahanya, Sabre Systems International Pte.
Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan kepada regulator pasar modal, transaksi ini merupakan material sesuai aturan Bapepam IX.E.2. Karena nilai transaksi melebihi 10% dari pendapatan Medco Energi dan melebihi 20% dari ekuitas perseroan.
Tunggu RUPS
Manajemen Medco mengatakan, transaksi ini baru dapat diselesaikan bila beberapa kondisi dalam perjanjian terpenuhi dan telah mendapatkan persetujuan pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) akhir bulan ini.
Sejumlah investor publik menyesalkan pelepasan saham Apexindo, karena ada peserta tender lain yang mengajukan harga yang lebih tinggi daripada Mitra Rajasa.
Ketua Bapepam-LK Fuad Rahmany menilai, harga penjualan saham Apexindo bukan merupakan wewenangnya. Pasalnya, otoritas pasar modal tidak berhak terlibat dalam kegiatan operasional, termasuk larangan jual beli saham. Pemegang saham dapat mengajukan keberatan atas transaksi itu melalui rapat umum pemegang saham (RUPS). Bahkan, mereka dapat menuntut para pemegang saham Medco Energi kepada pengadilan. (pya/kp)
Oleh Parluhutan Situmorang dan Heriyono