JAKARTA, Bisnis Indonesia: Selain Aban Loyd Chiles Offshore Limited (ALCO), China Oilfield Services Limited (COSL) dan China National Offshore Oil Corporation Limited (CNOOC) diketahui berminat membeli 52% saham PT Apexindo Pratama Duta Tbk milik PT Medco Energi Internasional Tbk.
Satu eksekutif yang mengetahui transaksi itu mengatakan COSL dan CNOOC juga termasuk calon pembeli potensial Apexindo, sehingga perebutan saham perusahaan pengeboran milik Medco itu dengan ALCO kini semakin ketat.
"ALCO telah merampungkan proses uji tuntas terhadap Apexindo dan sudah mengajukan harga penawaran awal, sedangkan COSL dan CNOOC baru menjalani tahap uji tuntas. Jika keduanya selesai, harga penawaran dari ketiga calon pembeli saham Apexindo dapat dilihat siapa yang tertinggi," tuturnya kepada Bisnis, kemarin.
Seperti dilaporkan dari Times India, ALCO berencana membeli saham Apexindo Pratama senilai US$550 juta.
Jika penawaran harga itu untuk membeli 52% saham atau sekitar 1,35 miliar saham Apexindo, berarti ALCO akan membeli perusahaan pengeboran itu Rp3.666 per saham, premium 105,95% dari harga penutupan saham kemarin Rp1.780.
CNOOC merupakan perusahaan publik di Hong Kong yang bergerak di eksplorasi, produksi dan pengembangan minyak mentah dan gas di China. CNOOC merupakan salah satu produsen minyak mentah terbesar di Indonesia.
Hingga 31 Desember tahun lalu, cadangan bersih minyak mentah dan gas CNOOC mencapai 2,36 miliar barel minyak ekuivalen. Volume produksi bersih rata-rata tahun lalu mencapai 424.108 barel minyak ekuivalen per hari.
COSL merupakan perusahaan publik di Hong Kong yang bergerak di bisnis penyedia jasa di daerah penghasil minyak. Jasa yang diberikan COSL meliputi empat bisnis segmen termasuk jasa pengeboran, jasa sumur, pendukung di laut, jasa pengangkutan, dan jasa geophysical.
Hingga 31 Desember 2005, COSL mengoperasikan 14 rig pengeboran termasuk 10 jack-up dan tiga semi yang dapat menyelam, dan satu jack-up yang disewakan. Perusahaan itu juga memiliki dan mengoperasikan 68 kapal, lima tanker minyak, dam satu tanker pengangkut bahan kimia.
Mayoritas bisnis COSL dilakukan di darat dan laut di China, Asia Tenggara, Amerika Selatan dan Utara, Timur Tengah, laut Afrika dan Eropa.
Ketika dikonfirmasi, Investor Relation Medco Energi Nusky Suyono mengatakan tidak dapat memberitahukan identitas dua calon pembeli 52% saham Apexindo
Namun, dia membenarkan bahwa kedua calon investor itu berasal dari China dan sedang menjalani uji tuntas terhadap Apexindo.
"Selain ALCO, memang terdapat dua calon pembeli dari China. Tetapi saya tidak dapat membuka namanya. Yang pasti Medco menginginkan harga premium dari pasar karena kami bukan penjual aktif Apexindo dan bukan mencari pembeli," tuturnya.
Direktur Keuangan Medco Cyril Noerhadi juga mengatakan tidak dapat mengungkapkan identitas calon pembeli Apexindo. Apexindo mempunyai bisnis yang baik, apalagi harga sewa rig melonjak dua kali lipat.
"Medco akan melihat penawaran dari calon pembeli melalui proses yang adil dan mengikuti praktik tata kelola perusahaan yang baik serta peraturan pasar modal," tuturnya.
Apabila pembelian 52% saham Apexindo terjadi, pembeli harus menempuh penawaran tender terhadap sisa saham yang dikuasai publik sesuai dengan ketentuan Bapepam dan bursa.
Kim Eng Securities mengatakan target harga saham Apexindo Rp1.750 per saham telah tercapai. Menurut perhitungan sekuritas itu, nilai wajar Apexindo mencapai Rp1.910 per saham. Kim Eng juga merekomendasikan beli terhadap saham Apexindo. (wisnu.wijaya@ bisnis.co.id)
Oleh Wisnu Wijaya
Bisnis Indonesia