JAKARTA, Bisnis Indonesia -- Perusahaan jasa pemboran minyak, PT Apexindo Pratama Duta Tbk, optimistis, pendapatan perseroan akan meningkat signifikan. Peningkatan tersebut akan diperoleh dari dua anjungan pengeboran (rig) yang beroperasi pada paruh kedua tahun ini dan 2008 mendatang.
''Tahun ini rig Raniworo akan dibawa dari Iran ke Jawa Timur untuk mengerjakan kontrak dari Santos," kata Dirut Apexindo, Hertriono Kartowisastro, di Jakarta, Rabu (19/9) malam. Menurutnya, pendapatan perseroan tahun depan dari rig Raniworo bisa meningkat dua kali lipat, dari 72 ribu dolar AS menjadi 146 ribu dolar AS. Menurut Hertriono, tarif sewa harian yang dikantongi Raniworo sudah naik 100 persen, dibandingkan kontrak sebelumnya bersama Cresent Petroleum.
Sementara sampai akhir tahun ini, pendapatan perseroan juga diperkirakan meningkat dengan beroperasinya rig Soehanah. Peningkatan pendapatan itu didorong segmen anjungan pengeboran darat yang naik 88,6 persen menjadi Rp529,5 miliar, dari semula Rp 280,8 miliar. Di sisi lain, segmen rig laut menyumbang pendapatan Rp 906,4 miliar, atau hanya naik 6 persen dari sebelumnya, Rp 854,7 miliar.
Pertumbuhan pendapatan tersebut terutama akan didongkrak oleh kontrak dari Total Indonesie yang didapatkan Soehanah, serta dari kontrak baru dengan Santos (Sampang) Pte Ltd untuk jack-up rig Raniworo.
Sampai saat ini Apexindo mengantongi empat kontrak pengeboran baru dan perpanjangan kontrak lama. Semua itu bertotal nilai proyek sebesar 22,5 juta dolar AS. Perseroan mendapat perpanjangan kontrak 13,9 juta dolar AS untuk pengeboran selama enam bulan di Kalimantan Timur dari VICO untuk Rig 9 dan Rig 10.
Selain itu, ada juga kontrak untuk rig 15 dari Pearoil (Tungkal) Limited senilai 2,6 juta dolar AS, kontrak rig 8 sebesar 2,5 juta dolar AS dari Lundin Blora BV, dan rig 2 dari joint operation body (JOB) Pertamina-Medco Tomori, senilai 3,5 juta dolar AS. Pada Desember 2006 lalu perseroan mencatatkan pendapatan 156 juta dolar AS. Sedangkan sampai semester pertama 2007, pendapatan perseroan tercatat 81 juta dolar AS.
Terkait rencana penjualan saham Apexindo oleh PT Medco Energi Internasional Tbk sebagai induk perusahaan, Hertriono menuturkan, pihaknya menjadi lebih leluasa dalam mencari sumber pendanaan. Dengan pendanaan dari luar, memungkinkan Apexindo tumbuh dengan cara organik seperti membeli rig baru atau non organik dengan penggabungan usaha (merger) atau akuisisi.
Medco Energi berencana menawarkan kepemilikan sahamnya di anak Apexindo kepada 50 calon pembeli strategis Internasional. Dari 50 investor yang mendapatkan penawaran, sebagian besar merupakan lembaga keuangan (investment bank company).
Hertriono menambahkan, penawaran kepada lembaga keuangan itu akan memperbesar peluang untuk mempertahankan manajerial Apexindo. Pasalnya, lembaga keuangan dipandang tidak memiliki keahlian. Ia juga tidak menutup kemungkinan calon pembeli dari pihak domestik. "Bisa saja dari pihak domestik tapi dananya masuk dari luar negeri," kata Hertriono. ria
Friday, September 21, 2007
Apexindo Optimistis Tingkatkan Pendapatan
Labels: Divestasi Apexindo