JAKARTA, Seputar Indonesia — PT Apexindo Pratama Duta Tbk (Apexindo) tengah memfinalisasi kontrak senilai USD 190-200 juta untuk pengeboran lapangan migas Sisi/Nubi, di Selat Makassar, Sulawesi Selatan. Pengeboran lapangan migas milik sebuah kontraktor migas papan atas itu rencananya dimulai pada kuartal pertama tahun 2007.
"Sekarang masih dalam proses. Dalam waktu dekat kita harap sudah bisa diumumkan kontraknya, nilainya kira-kira USD190-200 juta untuk pekerjaan selama 3 tahun. Kita masih menunggu persetujuan BP Migas," ujar Direktur Keuangan Apexindo Agustinus B. Lomboan, kemarin di Jakarta.
Agustinus menjelaskan, pekerjaan itu akan dilakukan oleh rig (anjungan pengeboran) terbaru milik perusahaan yang kini masih dibangun di galangan kapal PPL Shipyard, Singapura. Pengerjaan anjungan pengeboran yang dinamai Rig Soehana itu diperkirakan rampung awal Januari 2007. Biaya investasi yang dikeluarkan untuk pembangunan rig itu, menurut dia, mencapai USD150 juta.
Dari jumlah itu, jelas Agustinus, sebesar USD 30 juta telah dibayarkan perusahaan. Sementara sisanya, sebesar USD 120 juta, akan diperoleh dari sindikasi perbankan berupa pinjaman jangka panjang dengan persyaratan ringan. "Itu pinjaman jangka panjang dengan tenor 10 tahun, term and condition-nya bagus, bunganya LIBOR + 2,15%. Cukup fleksibel buat perusahaan," tuturnya.
Menurut Agustinus, dengan tingginya harga sewa rig harian yang kini tengah melonjak, Apexindo bahkan bisa melunasi pinjaman tersebut lebih cepat dari tenggat jatuh temponya. Harga sewa harian rig saat ini tercatat naik hampir tiga kali lipat dibandingkan tahun lalu, di kisaran USD140-200 ribu per hari. Kenaikan harga sewa itu dipicu oleh kenaikan harga minyak dunia.
Lebih lanjut Agustinus memaparkan bahwa kinerja perusahaan selama tiga bulan pertama tahun ini membaik seiring meningkatnya harga sewa harian. Tercatat, kuartal pertama ini perusahaan meraih laba bersih Rp149,4 miliar, naik signifikan dibanding rugi bersih pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp5,3 miliar.
Selain itu, kata dia, upaya efisiensi yang dilakukan perusahaan juga berhasil menurunkan beban usaha sebesar 9,3% menjadi Rp15 miliar dari sebelumnya Rp16,5 miliar. Apexindo, lanjut dia, juga berhasil meningkatkan laba usaha perusahaan kuartal pertama ini sebesar 56,6% menjadi Rp83,8 miliar dari sebelumnya Rp53,5 miliar. (mohammad faizal)