Jakarta, Investor Daily – PT Medco Energi Internasional Tbk (Medco) membatalkan rencana pelepasan 51,88 persen sahamnya pada PT Apexindo Pratama Duta Tbk kepada investor India dan Cina. Sebab, mayoritas pemegang saham Medco menolak rencana tersebut.
Dirut Medco Hilmi Panigoro mengungkapkan, pembatalan pelepasan saham Apexindo telah diinformasikan kepada investor yang berminat membelinya. “Kami sudah menyampaikan kepada mereka bahwa saham Apexindo tidak jadi dijual. Kami memang tidak pernah berniat melepasnya., Tetapi, karena Apexindo merupakan perusahaan publik, kami harus mengevaluasi setiap penawaran yang masuk,” ujar dia usai acara Annual Report Award di Jakarta, Kamis (10/8).
Apexindo merupakan anak perusahaan Medco yang bergerak pada jasa penyewaan rig pengeboran lepas pantai dan darat.
Sebelumnya, tiga investor asing berminat membeli saham Apexindo, yakni ALCO dari India dan dua BUMN Cina. Salah satunya adalah China Oil National Corporation (CONC). Bahkan, ALCO telah merampungkan due dilligence, sedangkan CONC masih dalam proses.
Perusahaan minyak swasta terbesar di Indonesia tersebut tadinya berpotensi meraup dan segar sekitar tiga triliunan rupiah dari hasil divestasi saham Apexindo.
Menurut Hilmi, hasil evaluasi seluruh tawaran yang dimasukan kepada Medco kurang sejalan dengan strategi perseroan, sehingga pelepasannya dibatalkan. Sebab, drilling offshore saat ini semakin langka. “Kami akan sulit mendapatkan penyewaan rig bila Apexindo dilepas,” tandas dia.
Selain alasan di atas, tegas dia, dari hasil evaluasi seluruh pemegang saham terungkap bahwa Apexindo merupakan perusahaan signifikan di Indonesia.
Dia mengaku, jika Medco melepasnya tentu tidak akan mempunyai drilling company yang besar di Indonesia. “Jadi, pembatalan tersebut merupakan gabungan strategi bisnis Medco dan rasa nasionalisme,” kata dia.
Ketika ditanya apakah rendahnya penawaran asing atas saham Apexindo, dia menegaskan, pembatalan tidak berhubungan soal harga penawaran. Namun, pemegang saham lebih mempertimbangkan bisnis perseroan ke depan.
Namun demikian, lanjut dia, Medco tetap memberikan kesempatan kepada investor yang berniat membelinya. Pasalnya, Apexindo adalah perusuhaan publik, sehingga pihak yang tertarik membeli saham tetap diberikan kesempatan. Tapi langkah tersebut harus dilakukan melalui evaluasi dari seluruh pemegang saham.
Kinerja membaik
Hingga semester I 2006, laba bersih Apexindo mencapai Rp 191,5 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang masih merugi Rp 72,5 miliar. Kenaikan laba bersih ditopang peningkatan pendapatan menjadi Rp 634,3 miliar dibandingkan periode yang sama 2005 Rp 490,3 miliar.
Belum lama ini Direktur Apexindo Agustinus B Lomboan mengungkapkan, pendapatan dari rig lepas pantai tercatat Rp 440,4 miliar atau naik dibandingkan periode sebelumnya Rp 385,8 miliar. Peningkatan dipicu keberhasilan perseroan mempertahankan tingkat utilisasi rig lepas pantai sebesar 100%. Sedangkan rig darat mengontribusi pendapatan Rp 193,9 miliar dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 104,5 miliar.
Pada perdagangan kemarin, harga saham Apexindoditutup terkoreksi Rp 180 menjadi Rp 1.570 per lembar. Jumlah saham yang berpindah tangan tercatat 23,53 juta lembar dengan nilai transaksi Rp 38,46 miliar.
Sementara itu, dalam penganugrahan annual report award yang diselenggarakan bersama sejumlah instansi pemerintahan, Medco terpilih sebagai juara umum dan peringkat pertama untuk kategori bukan keuangan perusahaan swasta publik. (hut)
Ringkasan Kinerja Keuangan Apexindo
(Dalam Miliar Rp)
| Semester I 2006 | Semester I 2005 |
Pendapatan usaha | 634,25 | 490,32 |
Laba usaha | 190,55 | 106,84 |
Laba (rugi) bersih | -72,51 | 191,49 |
Aktiva | 3.674,26 | 2.947,69 |
Kewajiban | 1.894,45 | 1.773,62 |
Sumber: Laporan Keuangan Apexindo