Jakarta (Media Indonesia): PT Medco Energi Internasional Tbk kembali mengantongi juara umum Penghargaan Laporan Tahunan (Annual Report Award/ARA) 2005. Setahun sebelumnya, perusahaan milik keluarga Panigoro ini juga menyabet gelar yang sama.
ARA merupakan kegiatan rutin tahunan. Program ini hasil kerja sama antara Departemen Keuangan (Depkeu), Kementrian BUMN, BI, BEJ, Komnas GCG dan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
Pemenang lain PT Adhi Karya Tbk, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V dan PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk sebagai pemenang untuk kategori nonkeuangan BUMN listed. Kategori nonkeuangan BUMN, non-listed adalah PT Petrokimia Gresik, PTPN XIII, dan PT Rekayasa Industri (Rekin). Kategori nonkeuangan private-listed adalah PT Indosat Tbk dan PT Bakrie Sumatra Plantation Tbk. Sementara kategori nonkeuangan private non-listed adalah Bursa Efek Jakarta.
Kategori keuangan listed adalah Perum Pegadaian, PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI). Sedangkan untuk kategori keuangan private listed adalah PT Bank Niaga Tbk, PT Bank Danamon Indonesia Tbk, dan PT Bank Bumiputera Tbk.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyayangkan turunnya jumlah peserta ARA dari 122 pada 2005 menjadi hanya 105 pada 2006. Padahal, menurutnya laporan keuangan seharusnya sudah menjadi kewajiban moral dan etika perusahaan baik yang sudah terdaftar di bursa (listed) maupun yang belum (non-listed).
Apexindo Batal Dijual
Sementara Presdir PT Medco Energi Internasional Tbk, Hilmi Panigoro menyatakan, pihaknya tidak pernah berniat menjual anak perusahaannya PT Apexindo Pratama Duta Tbk meskipun ada penawaran dari sejumlah calon investor.
Hilmi mengungkapkan hal itu terkait dengan minat China Oilfield Services (COSL) untuk membeli Apexindo, perusahaan pengeboran minyak dan gas bumi (operator rig) ini. Selama ini, 51,7% saham Apexindo dimiliki PT Medco Energi Internasional Tbk. (Mel/Ant/E-3)