Friday, August 11, 2006

Medco Energi Batal Jual Apexindo

JAKARTA, Koran Tempo -- PT Medco Energi International Tbk. membatalkan rencana penjualan anak usahanya, PT Apexindo Pratama Duta Tbk. Alasannya, perusahaan pengeboran minyak dan gas itu memiliki nilai strategis bagi Medco. "Alasan strategis," kata Presiden Direktur Medco Hilmi Panigoro di Jakarta kemarin.

Sebagai kontraktor yang sangat ahli menangani pengeboran minyak bumi di darat dan lepas pantai, Apexindo memiliki kemampuan drilling rig yang masih langka di Indonesia. Jadi, bila Apexindo sampai dijual, Medco sebagai perusahaan minyak dan gas bumi bakal kesulitan mencari kontraktor yang ahli dalam pengeboran sumur-sumur minyak.

Hilmi mengatakan Medco akan tetap menggunakan kemampuan teknologi Apexindo dalam dua hingga tiga tahun ke depan. "Sebab, kami melihat kesulitan industri drilling masih berlangsung selama masa itu," katanya. Jadi selama masa waktu itu, keputusan Medco sudah bulat: tak bakal menjual Apexindo.

Hingga kini Medco menguasai 52,4 persen saham Apexindo. Selain perusahaan milik Arifin Panigoro itu, komposisi pemegang saham Apexindo adalah Seadrill Ltd.--melalui Abacus Capital International Ltd.--sebanyak 32,3 persen dan publik 15,3 persen. Selama setahun terakhir ini beredar kabar bahwa Medco bakal menjual Apexindo karena dinilai tidak termasuk dalam bisnis inti perusahaan. Bahkan sekitar sebulan lalu ada tiga perusahaan asal Cina dan India yang menyatakan berminat membeli Apexindo.

Tapi Hilmi membantah jika dinyatakan bahwa Medco pernah berniat menjual Apexindo. "Memang ada yang datang kepada kami untuk membelinya," kata dia. Sebagai perusahaan publik, Medco mengevaluasi penawaran tersebut. "Hasilnya, pemegang saham tidak setuju untuk menjual Apexindo," katanya.

Dia membantah pernyataan bahwa Medco tidak bersedia menjual Apexindo karena tidak tercapai kesepakatan harga dengan calon pembeli. Menurut Hilmi, hingga kini memang belum ada proses penjualan ataupun uji tuntas (due diligence) dari calon pembeli. "Ini bukan soal harga, melainkan karena strategi perusahaan untuk mempertahankan Apexindo," katanya.

Pernyataan Hilmi berbeda dengan pengakuan Investor Relation Medco, Nusky Suyono, sekitar dua pekan yang lalu. Menurut Nusky, tiga investor asal Cina dan India telah memasukkan penawaran untuk membeli Apexindo. "Medco menginginkan harga premium karena sebagai pemilik saham mayoritas," katanya. YULIAWATI | BUDI RIZA