JAKARTA, Bisnis Indonesia: PT Medco Energi Internasional Tbk membatalkan rencana penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) 40%-45% saham subholding Medco Global Plc. dan menawarkan saham itu kepada tiga pemodal strategis.
Presiden Direktur Medco Energi Hilmi Panigoro mengatakan langkah itu ditempuh menyusul kondisi pasar finansial yang tidak menentu, sehingga opsi penjualan kepada mitra strategis diputuskan sebagai skema yang paling menguntungkan.
"IPO bertujuan untuk meraup dana dari publik yang ingin menginvestasikan dananya. Namun, cara untuk meraup dana kan bisa dilakukan dengan cara lain di luar IPO, yaitu mencari strategic partner [penjualan kepada mitra strategis]," katanya kemarin.
Menurut dia, Medco kini bernegosiasi dengan tiga pemodal strategis. Namun, dia tidak bersedia menyebutkan identitas ketiga pemodal strategis tersebut.
"Yang jelas kami mengharapkan penjualan kepada strategic partner bisa terwujud pada tahun ini seperti halnya pelaksanaan IPO yang sebelumnya juga dijadwalkan pada tahun ini," tuturnya.
Valuasi Medco Global, katanya, berada di kisaran US$1 miliar. Apabila mengacu pada angka itu, nilai subholding, anak perusahaan Medco yang mengendalikan dan mengelola aset migas di luar negeri itu, mencapai US$400 juta-US$450 juta.
"Sejauh ini, patokan yang paling valid untuk menentukan valuasi Medco Global adalah dengan melihat Varenex di Libya, yaitu sebesar US$600 juta. Itu baru di Libya, belum lagi di Oman dan negara-negara lainnya, sehingga nilai valuasi subholding itu US$1 miliar," tuturnya.
Ikhsan Binarto, analis saham PT Optima Securities, mengatakan penjualan kepada investor strategis lebih bagus dibandingkan dengan IPO ketiga pasar sedang bergejolak. "Pemodal strategis bisa masuk ke level manajemen Medco Global."
Medco Energi juga berencana membeli kembali (buy back) 3,29% sahamnya di pasar dengan menyiapkan dana US$80 juta. Medco memiliki 6,71% saham yang disimpan sebagai treasury yang digunakan sebagai instrumen prinsipal dalam penerbitan obligasi tukar dengan opsi jual pada 2009 dan jatuh tempo pada 2011.
Anak perusahaan Medco Energi, yakni PT Apexindo Pratama Duta Tbk membagikan dividen sebesar US$21,8 juta, atau setara US$0,00826 per saham.
Para pemegang saham dalam RUPST kemarin juga menyetujui rencana perusahaan pengeboran itu untuk buy back sahamnya maksimal 10% senilai dengan nilai US$57 juta. (wisnu.wijaya@bisnis.co.id)
Oleh Bambang P. Jatmiko & Wisnu Wijaya
Bisnis Indonesia